25.4 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Pura Anyar Dibangun Berkat Arca Terbuang yang Sembuhkan Sakit

GIANYAR, BALI EXPRESS-Di kawasan Pura Taman Pule dan Pura Beji di Desa Mas, Ubud, Gianyar, juga terdapat Pura Anyar. Yang distanakan di Pura Anyar berwujud Arca Ista Dewata, beliau adalah Sang Hyang Nawa Dewata. 

Keberadaan pura ini terkait dengan keberadaan arca yang distanakan di Pura Taman Pule, yang diwarisi sejak dahulu, dan disemayamkan di Gedong Arca.

Wakil Kelihan Pura Taman Pule, Ida Bagus Ari Prama, mengatakan, palinggih ada yang roboh akibat gempa, kemudian diperbaiki, namun kembali tertimpa bencana. 

Pura sempat dimasuki pencuri. Bahkan, dasar palinggih digali untuk dicuri padagingannya (benda sakral yang ditanam).  

Bahkan gedong tempat penyimpanan arca juga dibongkar. Sedangkan arca dibuang begitu saja di halaman pura. Oleh karena itu, palinggih arca kala itu dianggap tidak layak disucikan lagi, dan direncanakan dihanyutkan ke laut.

Baca Juga :  Setelah Ngaga, Krama Pedawa Gelar Tradisi Namunang Pulpul

“Waktu arca itu mau dihanyutkan ke laut, demikian juga sesajen untuk menghanyutkan sudah siap. Warga tidak bisa menaikkan arca itu ke kendaraan. Arca akhirnya tidak jadi dihanyutkan, kemudian  ditaruh di parit ladang sebelah selatan Pura Taman Pule,” jelas Ida Bagus Ari Prama akhir pekan kemarin.

Berselang beberapa tahun kemudian, keajaiban terjadi. Ketika itu Ida Anak Agung Raka yang sering sekali lewat di samping arca itu, seperti melihat sesorang yang sedih dan meminta dikasihani. Terlebih arca itu memang bergelimpangan begitu saja di pematang ladang.

Saat itulah, Ida Anak Agung Raka mengucapkan janjinya, jika dirinya sembuh dari sakit, ia berjanji akan membuat gedong tempat semua arca tersebut. Lengkap dengan upacara dan sesajennya untuk menyucikan. Serta dengan upacara sepatutnya, dan lanjut akan nyungsung sampai dengan keturunannya nanti.

Baca Juga :  Mengungkap Pesan Tersembunyi Leluhur Saat Galungan dan Kuningan

Siapa sangka, tidak lama berselang, sakitnya pun sembuh. Karena itu, dengan segera ia membangun gedong tempat stana seluruh arca tersebut. Posisi gedong itu berada di sebelah tenggara Pura Taman Pule. Selanjutnya pura tempat gedong penyimpanan diberi nama Pura Anyar.

“Makanya kalau sembahyang ke sini, urutan sembahyangnya mulai dari Pura Beji, Pura Anyar, baru di Pura Taman Pule,” tandas Ida Bagus Ari Prama. 


GIANYAR, BALI EXPRESS-Di kawasan Pura Taman Pule dan Pura Beji di Desa Mas, Ubud, Gianyar, juga terdapat Pura Anyar. Yang distanakan di Pura Anyar berwujud Arca Ista Dewata, beliau adalah Sang Hyang Nawa Dewata. 

Keberadaan pura ini terkait dengan keberadaan arca yang distanakan di Pura Taman Pule, yang diwarisi sejak dahulu, dan disemayamkan di Gedong Arca.

Wakil Kelihan Pura Taman Pule, Ida Bagus Ari Prama, mengatakan, palinggih ada yang roboh akibat gempa, kemudian diperbaiki, namun kembali tertimpa bencana. 

Pura sempat dimasuki pencuri. Bahkan, dasar palinggih digali untuk dicuri padagingannya (benda sakral yang ditanam).  

Bahkan gedong tempat penyimpanan arca juga dibongkar. Sedangkan arca dibuang begitu saja di halaman pura. Oleh karena itu, palinggih arca kala itu dianggap tidak layak disucikan lagi, dan direncanakan dihanyutkan ke laut.

Baca Juga :  Upacara Peneduh Jagat Digelar Berjenjang Saat Tilem Kadasa

“Waktu arca itu mau dihanyutkan ke laut, demikian juga sesajen untuk menghanyutkan sudah siap. Warga tidak bisa menaikkan arca itu ke kendaraan. Arca akhirnya tidak jadi dihanyutkan, kemudian  ditaruh di parit ladang sebelah selatan Pura Taman Pule,” jelas Ida Bagus Ari Prama akhir pekan kemarin.

Berselang beberapa tahun kemudian, keajaiban terjadi. Ketika itu Ida Anak Agung Raka yang sering sekali lewat di samping arca itu, seperti melihat sesorang yang sedih dan meminta dikasihani. Terlebih arca itu memang bergelimpangan begitu saja di pematang ladang.

Saat itulah, Ida Anak Agung Raka mengucapkan janjinya, jika dirinya sembuh dari sakit, ia berjanji akan membuat gedong tempat semua arca tersebut. Lengkap dengan upacara dan sesajennya untuk menyucikan. Serta dengan upacara sepatutnya, dan lanjut akan nyungsung sampai dengan keturunannya nanti.

Baca Juga :  Pura Bhuana Gelgel Gelar Karya setelah 500 Tahun, Anggarannya Rp 6 M

Siapa sangka, tidak lama berselang, sakitnya pun sembuh. Karena itu, dengan segera ia membangun gedong tempat stana seluruh arca tersebut. Posisi gedong itu berada di sebelah tenggara Pura Taman Pule. Selanjutnya pura tempat gedong penyimpanan diberi nama Pura Anyar.

“Makanya kalau sembahyang ke sini, urutan sembahyangnya mulai dari Pura Beji, Pura Anyar, baru di Pura Taman Pule,” tandas Ida Bagus Ari Prama. 


Most Read

Artikel Terbaru