TABANAN, BALI EXPRESS- Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan mempunya cara sendiri untuk menentukan Ogoh-ogoh yang bakal mewakili desanya dalam lomba serangkaian Hari Raya Nyepi, tahun ini.
Bendesa Adat Kukuh I Gusti Ngurah Arta Wijaya mengatakan bahwa desa setempat bakal menerapkan sistem undian. “Kami di Desa Kukuh menyelenggarakan pawai Ogoh-ogoh. Desa Adat Kukuh ini terdiri dari 12 banjar, jadi akan ada 12 sekaa teruna atau STT dengan 12 ogoh-ogoh.
Untuk kriteria ogoh-ogoh mana yang akan mengikuti lomba ke tingkat kecamatan mewakili Desa Adat Kukuh, sudah kami tentukan, yakni dengan menerapkan sistem undian,” jelas belum lama ini.
Jadi nantinya STT manapun nanti yang keluar dalam undian tersebut, maka itu lah yang akan mewakili Desa Adat Kukuh untuk mengikuti lomba Ogoh-ogoh di tingkat kecamatan. Sistem ini, dikatakannya sudah berlaku sejak sebelum pandemi Covid-19.
Pada periode tersebut, sudah ada dua STT yang namanya keluar untuk mengikuti lomba Ogoh-ogoh di tingkat kecamatan. “Karena itu, untuk tahun ini yang akan mengikuti undian adalah 10 STT, jadi yang dua STT tidak lagi ikut, karena namanya sudah keluar pada waktu lomba sebelum Covid-19 lalu,” ungkapnya.
Alasan menggunakan sistem undian ini, lanjut Arta Wijaya untuk menerapkan sistem keadilan. “Karena sudah diundi, maka nanti semua akan mendapat giliran, sehingga semua STT di Desa Kukuh bisa menunjukkan kreasinya dengan maksimal setiap tahunnya,” tambahnya.
Reporter: IGA Kusuma Yoni
TABANAN, BALI EXPRESS- Desa Adat Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan mempunya cara sendiri untuk menentukan Ogoh-ogoh yang bakal mewakili desanya dalam lomba serangkaian Hari Raya Nyepi, tahun ini.
Bendesa Adat Kukuh I Gusti Ngurah Arta Wijaya mengatakan bahwa desa setempat bakal menerapkan sistem undian. “Kami di Desa Kukuh menyelenggarakan pawai Ogoh-ogoh. Desa Adat Kukuh ini terdiri dari 12 banjar, jadi akan ada 12 sekaa teruna atau STT dengan 12 ogoh-ogoh.
Untuk kriteria ogoh-ogoh mana yang akan mengikuti lomba ke tingkat kecamatan mewakili Desa Adat Kukuh, sudah kami tentukan, yakni dengan menerapkan sistem undian,” jelas belum lama ini.
Jadi nantinya STT manapun nanti yang keluar dalam undian tersebut, maka itu lah yang akan mewakili Desa Adat Kukuh untuk mengikuti lomba Ogoh-ogoh di tingkat kecamatan. Sistem ini, dikatakannya sudah berlaku sejak sebelum pandemi Covid-19.
Pada periode tersebut, sudah ada dua STT yang namanya keluar untuk mengikuti lomba Ogoh-ogoh di tingkat kecamatan. “Karena itu, untuk tahun ini yang akan mengikuti undian adalah 10 STT, jadi yang dua STT tidak lagi ikut, karena namanya sudah keluar pada waktu lomba sebelum Covid-19 lalu,” ungkapnya.
Alasan menggunakan sistem undian ini, lanjut Arta Wijaya untuk menerapkan sistem keadilan. “Karena sudah diundi, maka nanti semua akan mendapat giliran, sehingga semua STT di Desa Kukuh bisa menunjukkan kreasinya dengan maksimal setiap tahunnya,” tambahnya.
Reporter: IGA Kusuma Yoni