BANGLI, BALI EXPRESS- Sejumlah seniman drama gong legendaris asal Bangli akan ngigel (menari/pentas) bersama di Alun-Alun Bangli, Jumat (13/5) mendatang. Mereka akan mengobati kerinduan para penikmat drama gong. Pementasan dalam satu panggung itu merupakan inisiatif Paiketan Seniman Bangli (Paseban) serangkaian HUT Kota Bangli.
Para seniman drama gong legendaris yang akan tampil, di antaranya ada Petruk, Perak, Cablek, Madya Yani, Sang Ayu Tirta, Mangku Yudani, Sang Ayu Ganti dan lainnya. Selain itu juga ada beberapa seniman drama gong yang tergolong muda, sehingga dalam pementasan nanti akan melibatkan 17 orang seniman.
Ketua Paseban I Nyoman Jonson mengatakan, jalan cerita pementasannya masih belum final, masih perlu dimatangkan. Namun demikian, pihaknya mengupayakan agar para seniman senior ini bisa tampil sesuai dengan perannya dulu. Misalnya yang dulu berperan sebagai putri manis, tetap diupayakan peran yang sama. Begitu pula pemeran lainnya. “Drama gong ini kolaborasi pemain senior dengan pemain muda,” jelas Jonson, Selasa (3/5).
Pria yang akrab disapa John Babe ini pun menegaskan, pementasan ini bukan sebatas ajang reuni seniman drama gong, setelah pentas, lalu selesai. Namun lebih dari itu. Paseban ingin membangkitkan kembali kejayaan drama gong Bangli yang sudah lama mati suri. Salah satunya adalah regenerasi. John Babe berharap mereka yang sudah senior bisa menjadi penuntun para generasi muda. “Pemerintah sudah seyogyanya memberikan ruang dan waktu kepada seniman,” kata seniman Arja asal Desa Bayung Gede, Kecamatan Kintamani ini.
Nengah Dwi Madya Yani, salah satu seniman drama gong senior, mengapresiasi pentas bareng tersebut. Apalagi, lanjut pemeran putri manis ini, ada tujuan lanjutan setelah pentas nanti, yaitu membangkitkan kembali drama gong dengan melibatkan generasi muda. “Kami lah yang mengawali,” jelas Madya Yani.
Saat tampil nanti, perempuan yang kini anggota DPRD Bangli dari Partai PDIP ini belum tahu akan berperan sebagai apa. Ia berharap bisa sama seperti dulu, yaitu putri manis. Sebab sejak awal mengenal pentas, ia tidak pernah mencoba peran lain.