GIANYAR, BALI EXPRESS – Menjelang perayaan Hari Suci Nyepi, umat Hindu di Bali pada umumnya melaksanakan upacara Melasti. Prosesi itu dilaksanakan masing-masing desa adat dengan ngiring sesuhunan yang ada di Kahyangan Desa atau desa adat. Namun, berbeda dilaksanakan oleh Desa Adat Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Desa Adat Sayan laksanakan Melasti setiap dua tahun sekali. Termasuk di pura dadia maupun pura lainnya di lingkungan desa adat setempat.
Kelian Adat Banjar Mas, Desa Sayan I Made Sadawan menerangkan, khusus di Banjar Mas hanya mengikuti arahan dari desa adat dalam prosesi Melasti. “Dahulu sempat setahun sekali, dan diubah menjadi dua tahun sekali Melasti,” paparnya, Senin (6/3) lalu.
Sementara di Banjar Mas sendiri ada namanya Pura Merajan, sesuhunan berupa Barong Landung, dimana prosesi Melasti juga dilakukan setiap dua tahun sekali. “Jadi, kalau tahun ini Melasti berarti tahun depan Melastinya ngubeng atau tidak langsung ke pantai,” ungkapnya.
Istilah Melasti ngubeng ini dilaksanakan untuk memberikan jarak dan waktu untuk melakukan Melasti langsung ke pantai. Mengingat pantai yang ada di Gianyar juga padat sebagai tempat Melasti menjelang Nyepi.
Dengan diterapkannya ngubeng ini, lanjutnya, dapat dijadwalkan dengan baik per desa di pantai yang sudah ditentukan. “Biasanya kalau wilayah Gianyar bagian barat melaksanakan Melasti di Pantai Lembeng. Dengan diterapkan Melasti Ngubeng setiap tahun, jadi semua desa dapat tertata tempat maupun waktunya melakukan Nelasti di pantai,” tegas Sadawan.
Reporter: Putu Agus Adegrantika
GIANYAR, BALI EXPRESS – Menjelang perayaan Hari Suci Nyepi, umat Hindu di Bali pada umumnya melaksanakan upacara Melasti. Prosesi itu dilaksanakan masing-masing desa adat dengan ngiring sesuhunan yang ada di Kahyangan Desa atau desa adat. Namun, berbeda dilaksanakan oleh Desa Adat Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar.
Desa Adat Sayan laksanakan Melasti setiap dua tahun sekali. Termasuk di pura dadia maupun pura lainnya di lingkungan desa adat setempat.
Kelian Adat Banjar Mas, Desa Sayan I Made Sadawan menerangkan, khusus di Banjar Mas hanya mengikuti arahan dari desa adat dalam prosesi Melasti. “Dahulu sempat setahun sekali, dan diubah menjadi dua tahun sekali Melasti,” paparnya, Senin (6/3) lalu.
Sementara di Banjar Mas sendiri ada namanya Pura Merajan, sesuhunan berupa Barong Landung, dimana prosesi Melasti juga dilakukan setiap dua tahun sekali. “Jadi, kalau tahun ini Melasti berarti tahun depan Melastinya ngubeng atau tidak langsung ke pantai,” ungkapnya.
Istilah Melasti ngubeng ini dilaksanakan untuk memberikan jarak dan waktu untuk melakukan Melasti langsung ke pantai. Mengingat pantai yang ada di Gianyar juga padat sebagai tempat Melasti menjelang Nyepi.
Dengan diterapkannya ngubeng ini, lanjutnya, dapat dijadwalkan dengan baik per desa di pantai yang sudah ditentukan. “Biasanya kalau wilayah Gianyar bagian barat melaksanakan Melasti di Pantai Lembeng. Dengan diterapkan Melasti Ngubeng setiap tahun, jadi semua desa dapat tertata tempat maupun waktunya melakukan Nelasti di pantai,” tegas Sadawan.
Reporter: Putu Agus Adegrantika