26.5 C
Denpasar
Monday, May 29, 2023

Anggaran Upasaksi Ngaben Massal di Bangli Menipis

BANGLI, BALI EXPRESS- Anggaran program belanja banten upasaksi ngaben massal yang disediakan Pemkab Bangli pada APBD 2022 semakin menipis. Dari anggaran Rp 3 miliar, sisa sekitar Rp 300 juta. Dengan demikian, Bagian Kesra Setda Bangli pun ancang-ancang mengusulkan penambahan anggaran pada APBD Perubahan 2022.

Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Bangli I Gede Eddy Hartawan menyampaikan, pihaknya ingin menambah anggaran karena berdasarkan hasil komunikasi dengan bendesa, perbekel dan pihak terkait, ternyata masih ada yang akan menggelar ngaben massal tahun ini. Namun surat undangan upasaksi belum masuk ke Bagian Kesra.

Informasi sementara, ada sekitar 200 sawa yang akan diupacarai di empat lokasi. “Ada lokasi pengabenan, tapi prajuru belum berkontak,” ujar Eddy Hartawan dikonfirmasi Minggu (7/8).

Baca Juga :  Rahasia Batu Bertuah dan Kenali Cirinya

Guna mengantisipasi kekurangan anggaran, pihaknya memutuskan untuk mengusulkan penambahan pada APBD Perubahan 2022. Besarannya sekitar Rp 200 juta. Ditambah lagi dengan anggaran yang sisa sekarang Rp 300 juta, berarti akan ada anggaran Rp 500 juta. Jumlah itu diperkirakan cukup. “ Saya laporkan dulu ke pimpinan, paling penambahan tidak signifikan,” jelasnya.

Disinggung terkait anggaran Rp 3 miliar pada APBD 2022 dan tersisa Rp 300 juta, Eddy Hartawan menyebutkan bahwa sejak Januari, Pemkab Bangli menerima surat undangan upasaksi ngaben massal di 62 lokasi. Mengacu undangan itu, total dana belanja banten upasaksi mencapai Rp 2,7 miliar, tetapi belum semua diserahkan lokasi upacara. “Ada 62 lokasi, yang sudah dikunjungi 38 lokasi,” terangnya.

Baca Juga :  Tempat Malukat, Ada Air Agak Pahit, Dijaga Dua Perempuan Cantik

Pihaknya menjelaskan, lokasi upacara ngaben massal tahun ini termasuk banyak. Demikian pula jumlah sawa yang diupacarai. Hal itu tidak terlepas dari pandemi Covid-19. Ada yang seharusnya ngaben massal dua atau setahun lalu, mundur menjadi tahun ini. “Karena pandemi,” ungkapnya.

Dalam menyalurkan program ini, pemerintah menghitung jumlah sawa yang diupacarai. Per sawa Rp 1 juta, sehingga semakin banyak sawa, semakin besar pula bantuannya. (wan)

 


BANGLI, BALI EXPRESS- Anggaran program belanja banten upasaksi ngaben massal yang disediakan Pemkab Bangli pada APBD 2022 semakin menipis. Dari anggaran Rp 3 miliar, sisa sekitar Rp 300 juta. Dengan demikian, Bagian Kesra Setda Bangli pun ancang-ancang mengusulkan penambahan anggaran pada APBD Perubahan 2022.

Kepala Bagian Kesra Setda Kabupaten Bangli I Gede Eddy Hartawan menyampaikan, pihaknya ingin menambah anggaran karena berdasarkan hasil komunikasi dengan bendesa, perbekel dan pihak terkait, ternyata masih ada yang akan menggelar ngaben massal tahun ini. Namun surat undangan upasaksi belum masuk ke Bagian Kesra.

Informasi sementara, ada sekitar 200 sawa yang akan diupacarai di empat lokasi. “Ada lokasi pengabenan, tapi prajuru belum berkontak,” ujar Eddy Hartawan dikonfirmasi Minggu (7/8).

Baca Juga :  Tempat Malukat, Ada Air Agak Pahit, Dijaga Dua Perempuan Cantik

Guna mengantisipasi kekurangan anggaran, pihaknya memutuskan untuk mengusulkan penambahan pada APBD Perubahan 2022. Besarannya sekitar Rp 200 juta. Ditambah lagi dengan anggaran yang sisa sekarang Rp 300 juta, berarti akan ada anggaran Rp 500 juta. Jumlah itu diperkirakan cukup. “ Saya laporkan dulu ke pimpinan, paling penambahan tidak signifikan,” jelasnya.

Disinggung terkait anggaran Rp 3 miliar pada APBD 2022 dan tersisa Rp 300 juta, Eddy Hartawan menyebutkan bahwa sejak Januari, Pemkab Bangli menerima surat undangan upasaksi ngaben massal di 62 lokasi. Mengacu undangan itu, total dana belanja banten upasaksi mencapai Rp 2,7 miliar, tetapi belum semua diserahkan lokasi upacara. “Ada 62 lokasi, yang sudah dikunjungi 38 lokasi,” terangnya.

Baca Juga :  Tak Sadarkan Diri, Ditabrak Sinar, Lalu Tarikan Sang Hyang Jaran

Pihaknya menjelaskan, lokasi upacara ngaben massal tahun ini termasuk banyak. Demikian pula jumlah sawa yang diupacarai. Hal itu tidak terlepas dari pandemi Covid-19. Ada yang seharusnya ngaben massal dua atau setahun lalu, mundur menjadi tahun ini. “Karena pandemi,” ungkapnya.

Dalam menyalurkan program ini, pemerintah menghitung jumlah sawa yang diupacarai. Per sawa Rp 1 juta, sehingga semakin banyak sawa, semakin besar pula bantuannya. (wan)

 


Most Read

Artikel Terbaru