27.6 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Mengatasi Karang Panes dengan Padma Andap hingga Caru

Jika memiliki karang panes, maka ada sejumlah hal yang bisa dilaksanakan. Nyoman Suardika menyebut apabila ada rumah yang kebakaran harus membuat yang dimaksud dengan bangunan Padma Andap atau yang disebut dengan Padma Capah.

Masyarakat Hindu yang ada di Bali mendirikan bangunan ini di sudut Barat Laut pekarangan menghadap ketengah. Bangunan ini sebagai sthana Sang Hyang Indra Blaka sehingga bangunan ini juga dikenal dengan bangunan Indra Blaka

Bangunan Indra Blaka sangat penting di bangun pada areal yang dianggap memiliki aura yang negatif atau yang lebih dikenal dengan sebutan Karang Panes. Selain memiliki sebutan Sang Hyang Indra Blaka beliu juga memiliki sebutan Sang Hyang Dhurgha Maya.

“Bisa dibangun di dalam pekarangan palinggih Indra Blaka juga dibangun pada sudut pekarangan yang dianggap mendapatkan pengaruh negatif,” ujar Ketua PHDI Kecamatan Buleleng, Nyoman Suardika yang juga akademisi STAHN Mpu Kuturan Singaraja ini.

Seperti contohnya karang tumbak rurung atau tusuk sate, maka pada pekarangan yang kena tusuk sate wajib membangun Padma Andap atau Padma Capah sebagi sthana Sang Hyang Indra Blaka untuk meteralisir area pekarangan dimaksud.

Baca Juga :  Begini Makna Prosesi Caru dalam Ajaran Hindu di Bali

Dalam lontar Bhama Kretih disebutkan: Yan hana karang katumbak rurung, tumbak jalan, katumbak labak, katumbak jalinjingan mwang tukad, katumbak pangkung, panes karang ika, Sang Hyang Kala Durga hanglaraning, wenang ngadegang padma alit, palinggih Sang Hyang Durgamaya.

Palinggih Indra Blaka juga wajib di bangun di sudut pekarangan yang disebut karang kalingkuhan rurung, sula nyupi, karang apit rurung muah apit jalan, kuta kubanda harus membangun Padma Andap, Padma Capah sebagai sthana Sang Hyang Indra Blaka.

Bila ada rumah yang berdampingan dengan Pura, Balai Banjar apalagi pekarangan tersebut berada di hulunya, maka wajib juga membangun bangunan yang disebut palinggih Sang Hyang Indra Blaka.

Karang panes juga bisa dinetralisis dengan caru palemahan yang bertujuan untuk mengharmoniskan areal pelataran atau wilayah hunian yangt dilaksanakan berdasarkan waktu baik secara rutin maupun secara insidensial.

Baca Juga :  Sebelum Pentas, Penari Legong Sakral Binoh Kaja Nunas Taksu Dulu

Caru secara rutin dilaksanakan secara terus menerus seperti kajeng keliwon, piodalan yang dislaksanakan tetap pada kurun waktu tertentu. Sedangkan caru yang bersifat insidensial dilaksanakan hanya sewaktu-waktu apabila diperlukan dengan tujuan untuk mengharmoniskan atau mengembalikan keseimbangan areal akibat sesuatu yang tidak wajar seperti sakit yang mewabah menimpa penghuninya, terjadi pembunuhan atau bunuh diri.

Caru pelemahan bisa dibagi menjadi Caru Karang panes dan caru kegeringan. Dimana, khusus Caru Karang Panes umumnya penghuni mengalami ciri-ciri sakit tak henti-hentinya yang berakibat kematian, binatang peliharaan selalu terkena penyakit, ataupun disebabkan oleh keadaan areal pekarangan yang tidak sesuai dengan ukuran (sikut) termasuk Karang Panes. Ini wajib diupacarai sesuai dengan petunjuk sastra.

“Bisa juga menggunakan Caru Rsi Ghana untuk menyucikan areal yang angker atau yang disebut dengan Karang Panes,” pungkasnya. (habis)






Reporter: I Putu Mardika

Jika memiliki karang panes, maka ada sejumlah hal yang bisa dilaksanakan. Nyoman Suardika menyebut apabila ada rumah yang kebakaran harus membuat yang dimaksud dengan bangunan Padma Andap atau yang disebut dengan Padma Capah.

Masyarakat Hindu yang ada di Bali mendirikan bangunan ini di sudut Barat Laut pekarangan menghadap ketengah. Bangunan ini sebagai sthana Sang Hyang Indra Blaka sehingga bangunan ini juga dikenal dengan bangunan Indra Blaka

Bangunan Indra Blaka sangat penting di bangun pada areal yang dianggap memiliki aura yang negatif atau yang lebih dikenal dengan sebutan Karang Panes. Selain memiliki sebutan Sang Hyang Indra Blaka beliu juga memiliki sebutan Sang Hyang Dhurgha Maya.

“Bisa dibangun di dalam pekarangan palinggih Indra Blaka juga dibangun pada sudut pekarangan yang dianggap mendapatkan pengaruh negatif,” ujar Ketua PHDI Kecamatan Buleleng, Nyoman Suardika yang juga akademisi STAHN Mpu Kuturan Singaraja ini.

Seperti contohnya karang tumbak rurung atau tusuk sate, maka pada pekarangan yang kena tusuk sate wajib membangun Padma Andap atau Padma Capah sebagi sthana Sang Hyang Indra Blaka untuk meteralisir area pekarangan dimaksud.

Baca Juga :  Tradisi Makekobok Dilakukan Sebelum Melaksanakan Pemintonan

Dalam lontar Bhama Kretih disebutkan: Yan hana karang katumbak rurung, tumbak jalan, katumbak labak, katumbak jalinjingan mwang tukad, katumbak pangkung, panes karang ika, Sang Hyang Kala Durga hanglaraning, wenang ngadegang padma alit, palinggih Sang Hyang Durgamaya.

Palinggih Indra Blaka juga wajib di bangun di sudut pekarangan yang disebut karang kalingkuhan rurung, sula nyupi, karang apit rurung muah apit jalan, kuta kubanda harus membangun Padma Andap, Padma Capah sebagai sthana Sang Hyang Indra Blaka.

Bila ada rumah yang berdampingan dengan Pura, Balai Banjar apalagi pekarangan tersebut berada di hulunya, maka wajib juga membangun bangunan yang disebut palinggih Sang Hyang Indra Blaka.

Karang panes juga bisa dinetralisis dengan caru palemahan yang bertujuan untuk mengharmoniskan areal pelataran atau wilayah hunian yangt dilaksanakan berdasarkan waktu baik secara rutin maupun secara insidensial.

Baca Juga :  Dinilai Serentak 9 Maret, Lomba Ogoh-Ogoh di Denpasar Diikuti 184 Peserta

Caru secara rutin dilaksanakan secara terus menerus seperti kajeng keliwon, piodalan yang dislaksanakan tetap pada kurun waktu tertentu. Sedangkan caru yang bersifat insidensial dilaksanakan hanya sewaktu-waktu apabila diperlukan dengan tujuan untuk mengharmoniskan atau mengembalikan keseimbangan areal akibat sesuatu yang tidak wajar seperti sakit yang mewabah menimpa penghuninya, terjadi pembunuhan atau bunuh diri.

Caru pelemahan bisa dibagi menjadi Caru Karang panes dan caru kegeringan. Dimana, khusus Caru Karang Panes umumnya penghuni mengalami ciri-ciri sakit tak henti-hentinya yang berakibat kematian, binatang peliharaan selalu terkena penyakit, ataupun disebabkan oleh keadaan areal pekarangan yang tidak sesuai dengan ukuran (sikut) termasuk Karang Panes. Ini wajib diupacarai sesuai dengan petunjuk sastra.

“Bisa juga menggunakan Caru Rsi Ghana untuk menyucikan areal yang angker atau yang disebut dengan Karang Panes,” pungkasnya. (habis)






Reporter: I Putu Mardika

Most Read

Artikel Terbaru