DENPASAR, BALI EXPRESS – Mengendalikan indriya bukan hal yang mudah, apalagi dalam gempuran hidup makin modern. Tidak sedikit orang berpikir bahwa semuanya bisa dibeli dengan uang, sehingga indriya jadi semakin liar.
Dalam Sarasamuccaya 70 disebutkan bahwa ciri-ciri orang yang telah mampu mengendalikan hawa nafsu (Danta), dia sama sekali tidak pernah berbohong, tidak (berlebihan) riang gembira ketika mendapatkan kesukaan atau kesenangan. Tidak (berlebihan) bersedih kala mendapatkan kedukaan. Sungguh mengagumkan pengetahuannya tentang kebenaran sejati, dan dia mampu mengendalikan pikirannya karena memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri. Orang seperti itulah yang disebut seorang Danta, yakni orang yang mampu mengendalikan hawa nafsu.
Sejatinya indriya-indriya itulah sesungguhnya yang disebutkan sebagai Surga dan Neraka. Apabila mampu mengendalikannya, maka sesungguhnya itulah Surga namanya. Sebaliknya, jika tidak bisa mengendalikannya, sesungguhnya itulah Neraka.
(Sarasamuccaya 71).
Soal karunia juga dituangkan bila berhasil mengendalikan amuk indriya, seperti disebutkan dalam
Sarasamuccaya 72 : Jivitam sadhu-vrttam yoga-ksemam balam yasah, dharmmam artham ca pusnati nrnam-indriya-nigrahah.
Phalaning kahrtaning indriya, nihan, kaderghayusan, ulah rahayu, pagehning yoga, kasaktin, yasa, dharma, artha, yatika katemu ri kawasaning indriya.
Maksudnya, karunia dari pengendalian indriya adalah usia panjang, perilaku yang mulia, teguh dalam mempraktikkan jalan yoga (dalam usaha mendekatkan diri pada Tuhan). Selanjutnya, mempunyai kekuatan (baik lahir dan batin), kemasyhuran, kebenaran, kesejahteraan hidup, dan semua itu pasti didapatkan melalui pengendalian indriya.
)* Master Meditasi Angka, Pengajar Veda, Penerjemah Bhagavad Gita.