28.7 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Patung Megelut di Puri Kaba Kaba Diyakini Bisa Beri Kesuburan Pasutri

TABANAN, BALI EXPRESS – Puri Kaba Kaba di Kediri, Tabanan Bali yang didirikan pada tahun 1343 Masehi, menyimpan banyak patung. Masing-masing patung punya cerita dan tujuan masing-masing. Mulai dari patung Yamaraja hingga patung Dewa Bersenggama yang diyakini sebagai pemberi kesuburan bagi pasutri (pasangan suami istri) yang belum mendapat keturunan.

Sambil berkeliling , Anak Agung Ngurah Gede Surya Buana, 66,  salah satu Panglingsir Puri Gede Saren Mayasan Kaba Kaba, mengajak koran ini untuk melihat patung-patung yang merupakan perwujudan dari roh yang mejadi penjaga Puri Kaba Kaba hingga saat ini.

Pertama ada patung Yamaraja, patung bentuk singa ini dibuat sebelum abad ke 15, dipercaya bahwa sebagai roh dari binatang singa yang ikut juga jadi pengorbanan ketika pembangunan puri. Patung ini menjadi pusat kekuatan magis yang menjaga seluruh keamanan dari Desa Kaba Kaba secara niskala. Patung ini terbilang unik, karena ada tulisan ukiran di dadanya. Tulisan Bali kuna dalam sembilan kotak, terdiri atas Ni, Rama, Ja, Yoda, Ya, Meso, Ca, Ksaja, dan Sa yang memiliki makna menghidupkan kekuatan magis.

Baca Juga :  Tak Ada Odalan dan Palinggih; Tempat Panggil Roh dan Ledakan Misterius

Kemudian di sebelah timur patung raja, berjarak 20 meter terdapat palinggih gedong kecil dengan patung bersenggama. Patung yang dinamai Patung Dewa Magelut ini dibuat sebelum abad ke 15. Dipercaya bisa menganugrahkan kesuburan bagi suami istri yang belum mempunyai keturunan. Berjalan menuju ke selatan puri, Anak Agung Ngurah Gede Surya Buana mengajak untuk melihat patung orang Tionghoa yang dahulu rela menjadi kurban dalam pembangunan Puri Kaba Kaba. Kisahnya bermuasal dari seorang Tionghoa datang ke Arya Belog dan ingin tinggal hidup dan mati di Puri Kaba Kaba. “Kurang bisa saya  pastikan soal itu, cerita,” ujarnya.

Patung lainnya adalah patung Dewi Kali Kemaya. Patung ini adalah patung telanjang di depan Puri Kaba Kaba. Patung ini dipercaya ditinggali oleh roh yang dikorbankan dalam pembanguna Puri Kaba Kaba dan menjaga puri dari orang tidak baik. “Jika punya niat tidak baik, langsung hilang niatnya saat hendak masuk ke puri. Dahulunya patung ini ada di tepi jalan, namun pada saat zaman Belanda dipindah, karena Belanda membangun jalan baru di Kaba Kaba,” terang Anak Agung Ngurah Gede Surya Buana.
“Terakhir ada patung di pintu masuk Puri. Ini juga sebagai penjaga, dimana orang sering melihat matanya menyala,” imbuhnya.

Baca Juga :  Ngaben Massal Gunakan Tabungan Pitra Yadnya

Dikatakannya, walaupun ajaran Durga Bhairawi sudah hilang dan berganti dengan Siwa Sidanta, kepercayaan orang Kaba Kaba dan desa sekitanya akan larangan orang menikah dan jenazah lewat depan Puri tetap terjaga. Bahkan, sepengetahuan Ngurah Gede Surya Buana, walau zaman sudah modern seperti ini, selain masih takut risiko, warga masih menghormati tradisi itu.

Dijelaskannya, Puri Kaba Kaba sampai sekarag setiap 10 tahun sekali melaksanakan taur atau caru setingkat balik sumpah di Patung Yamaraja untuk  menyucikan roh yang menjadi kurban ketika pembangunan Puri Kaba Kaba sekitar 700 tahun lalu.


TABANAN, BALI EXPRESS – Puri Kaba Kaba di Kediri, Tabanan Bali yang didirikan pada tahun 1343 Masehi, menyimpan banyak patung. Masing-masing patung punya cerita dan tujuan masing-masing. Mulai dari patung Yamaraja hingga patung Dewa Bersenggama yang diyakini sebagai pemberi kesuburan bagi pasutri (pasangan suami istri) yang belum mendapat keturunan.

Sambil berkeliling , Anak Agung Ngurah Gede Surya Buana, 66,  salah satu Panglingsir Puri Gede Saren Mayasan Kaba Kaba, mengajak koran ini untuk melihat patung-patung yang merupakan perwujudan dari roh yang mejadi penjaga Puri Kaba Kaba hingga saat ini.

Pertama ada patung Yamaraja, patung bentuk singa ini dibuat sebelum abad ke 15, dipercaya bahwa sebagai roh dari binatang singa yang ikut juga jadi pengorbanan ketika pembangunan puri. Patung ini menjadi pusat kekuatan magis yang menjaga seluruh keamanan dari Desa Kaba Kaba secara niskala. Patung ini terbilang unik, karena ada tulisan ukiran di dadanya. Tulisan Bali kuna dalam sembilan kotak, terdiri atas Ni, Rama, Ja, Yoda, Ya, Meso, Ca, Ksaja, dan Sa yang memiliki makna menghidupkan kekuatan magis.

Baca Juga :  Pencak Silat Depok Sruti, Tarian Sakral Hadiah Raden Mas Mekober

Kemudian di sebelah timur patung raja, berjarak 20 meter terdapat palinggih gedong kecil dengan patung bersenggama. Patung yang dinamai Patung Dewa Magelut ini dibuat sebelum abad ke 15. Dipercaya bisa menganugrahkan kesuburan bagi suami istri yang belum mempunyai keturunan. Berjalan menuju ke selatan puri, Anak Agung Ngurah Gede Surya Buana mengajak untuk melihat patung orang Tionghoa yang dahulu rela menjadi kurban dalam pembangunan Puri Kaba Kaba. Kisahnya bermuasal dari seorang Tionghoa datang ke Arya Belog dan ingin tinggal hidup dan mati di Puri Kaba Kaba. “Kurang bisa saya  pastikan soal itu, cerita,” ujarnya.

Patung lainnya adalah patung Dewi Kali Kemaya. Patung ini adalah patung telanjang di depan Puri Kaba Kaba. Patung ini dipercaya ditinggali oleh roh yang dikorbankan dalam pembanguna Puri Kaba Kaba dan menjaga puri dari orang tidak baik. “Jika punya niat tidak baik, langsung hilang niatnya saat hendak masuk ke puri. Dahulunya patung ini ada di tepi jalan, namun pada saat zaman Belanda dipindah, karena Belanda membangun jalan baru di Kaba Kaba,” terang Anak Agung Ngurah Gede Surya Buana.
“Terakhir ada patung di pintu masuk Puri. Ini juga sebagai penjaga, dimana orang sering melihat matanya menyala,” imbuhnya.

Baca Juga :  Los Pedagang di Pasar Umum Gianyar Dibongkar

Dikatakannya, walaupun ajaran Durga Bhairawi sudah hilang dan berganti dengan Siwa Sidanta, kepercayaan orang Kaba Kaba dan desa sekitanya akan larangan orang menikah dan jenazah lewat depan Puri tetap terjaga. Bahkan, sepengetahuan Ngurah Gede Surya Buana, walau zaman sudah modern seperti ini, selain masih takut risiko, warga masih menghormati tradisi itu.

Dijelaskannya, Puri Kaba Kaba sampai sekarag setiap 10 tahun sekali melaksanakan taur atau caru setingkat balik sumpah di Patung Yamaraja untuk  menyucikan roh yang menjadi kurban ketika pembangunan Puri Kaba Kaba sekitar 700 tahun lalu.


Most Read

Artikel Terbaru