28.7 C
Denpasar
Wednesday, March 22, 2023

Cuaca Tak Mendukung, Produksi Garam Yeh Malet Menurun

KARANGASEM, BALI EXPRESS — Belakangan ini hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Manggis, Karangasem. Termasuk juga di Banjar Dinas Yeh Malet, Desa Antiga Kelod. Kondisi itu membuat produksi sejumlah petani garam menurun.

Salah satu petani garam I Ketut Pogot mengungkapkan, penurunan hasil produksi itu disebabkan karena minimnya sinar matahari di wilayah tersebut. Maklum, belakangan ini, daerah tersebut kerap diguyur hujan. “Mungkin lebih dari dua minggu seperti ini (mendung),” jelasnya, Selasa (31/1).

Ketika ditanya terkait seberapa besar penurunan produksi yang dialami, pihaknya tidak bisa memastikan jumlahnya. Namun ia meyakini bahwa hasil yang didapat tidak sebanyak ketika musim panas. “Secara kasat mata sudah pasti menurun,” tambahnya.

Baca Juga :  Kios Pasar Darurat Banyuasri Sepi, Cukai Harian PD Pasar Anjlok

Di samping itu, ia juga mengaku kesulitan menyalurkan hasil produksinya. Karena ia tidak memiliki pelanggan yang cukup banyak. “Punya langganan cuma satu, dia yang berjualan ngecer,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang garam di banjar tersebut Ni Wayan Sukerti mengaku, belakangan ini ia jarang mendapat pasokan garam dari petani setempat. Itu tidak lepas dari minimnya hasil produksi yang didapat petani. “Saya tidak jualan kalau tidak dapat garam,” imbuhnya. (dir)

 


KARANGASEM, BALI EXPRESS — Belakangan ini hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kecamatan Manggis, Karangasem. Termasuk juga di Banjar Dinas Yeh Malet, Desa Antiga Kelod. Kondisi itu membuat produksi sejumlah petani garam menurun.

Salah satu petani garam I Ketut Pogot mengungkapkan, penurunan hasil produksi itu disebabkan karena minimnya sinar matahari di wilayah tersebut. Maklum, belakangan ini, daerah tersebut kerap diguyur hujan. “Mungkin lebih dari dua minggu seperti ini (mendung),” jelasnya, Selasa (31/1).

Ketika ditanya terkait seberapa besar penurunan produksi yang dialami, pihaknya tidak bisa memastikan jumlahnya. Namun ia meyakini bahwa hasil yang didapat tidak sebanyak ketika musim panas. “Secara kasat mata sudah pasti menurun,” tambahnya.

Baca Juga :  Kakul Serang Hektaran Padi di Subak Pangkung Gondang

Di samping itu, ia juga mengaku kesulitan menyalurkan hasil produksinya. Karena ia tidak memiliki pelanggan yang cukup banyak. “Punya langganan cuma satu, dia yang berjualan ngecer,” tandasnya.

Sementara itu, salah satu pedagang garam di banjar tersebut Ni Wayan Sukerti mengaku, belakangan ini ia jarang mendapat pasokan garam dari petani setempat. Itu tidak lepas dari minimnya hasil produksi yang didapat petani. “Saya tidak jualan kalau tidak dapat garam,” imbuhnya. (dir)

 


Most Read

Artikel Terbaru