29.8 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Takut Tertular ASF, Peternak di Tabanan Jual Murah Babi

TABANAN, BALI EXPRESS – Meskipun Kabupaten Tabanan menjadi salah satu pemasok babi hidup untuk pasar luar Bali, beberapa peternak babi di Tabanan menjual murah ternaknya karena takut terjangkit virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Wakil Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi (Gubi) Bali Nyoman Ariadi, Rabu (1/3), mengakui saat ini pihaknya dan beberapa peternak babi di Desa Sudimara terpaksa mengosongkan kandang babi karena takut ternak terjangkit virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

“Sekarang kandang saya dan beberapa rekan peternak terpaksa dikosongkan, karena kami takut ternak kami terjangkit virus ASF. Apalagi beberapa hari sebelumnya ada ternak tetangga yang sakit,” jelasnya.

Baca Juga :  Majukan Industri Otomotif Nasional, BRI Group Rangkul Start Up Broom

Ariadi mengaku, pihaknya terpaksa menjual 100 ekor ternak babinya yang terdiri dari 40 ekor indukan babi, 20 ekor babi remaja dan 40 ekor calon indukan. Untuk harganya, Ariadi mengakui dijual lebih rendah dari harga normal.

Saat ini Ariadi menyatakan masih dalam proses pengosongan dan pembersihan kandang. “Kami belum bisa tentukan sampai kapan.Yang jelas saat ini kami masih melakukan pemeliharaan kandang,” tambahnya.

Terkait dengan penyebaran virus ASF di Kabupaten Tabanan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tabanan I Made Subagia mengakui, sampai saat ini vaksin ASF belum ada. Untuk itu, pihaknya menekankan para peternak di Kabupaten Tabanan agar meningkatkan kewaspadaan

“Salah satunya dengan menerapkan biosekuriti dan manajemen peternakan yang baik. Seperti penerapan protokol pencegahan masuknya virus, mulai dari melakukan penyemprotan disinfektan, baik di kandang maupun kepada ternaknya,” terangnya.

Baca Juga :  Lebaran, Hotel Hewan Peliharaan Laris Manis, Penitipan Meningkat 200 Persen

 






Reporter: IGA Kusuma Yoni

TABANAN, BALI EXPRESS – Meskipun Kabupaten Tabanan menjadi salah satu pemasok babi hidup untuk pasar luar Bali, beberapa peternak babi di Tabanan menjual murah ternaknya karena takut terjangkit virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

Wakil Ketua Gabungan Usaha Peternak Babi (Gubi) Bali Nyoman Ariadi, Rabu (1/3), mengakui saat ini pihaknya dan beberapa peternak babi di Desa Sudimara terpaksa mengosongkan kandang babi karena takut ternak terjangkit virus Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).

“Sekarang kandang saya dan beberapa rekan peternak terpaksa dikosongkan, karena kami takut ternak kami terjangkit virus ASF. Apalagi beberapa hari sebelumnya ada ternak tetangga yang sakit,” jelasnya.

Baca Juga :  3 Tips OOTD Kekinian Sesuai dengan Warna Smartphone

Ariadi mengaku, pihaknya terpaksa menjual 100 ekor ternak babinya yang terdiri dari 40 ekor indukan babi, 20 ekor babi remaja dan 40 ekor calon indukan. Untuk harganya, Ariadi mengakui dijual lebih rendah dari harga normal.

Saat ini Ariadi menyatakan masih dalam proses pengosongan dan pembersihan kandang. “Kami belum bisa tentukan sampai kapan.Yang jelas saat ini kami masih melakukan pemeliharaan kandang,” tambahnya.

Terkait dengan penyebaran virus ASF di Kabupaten Tabanan, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Tabanan I Made Subagia mengakui, sampai saat ini vaksin ASF belum ada. Untuk itu, pihaknya menekankan para peternak di Kabupaten Tabanan agar meningkatkan kewaspadaan

“Salah satunya dengan menerapkan biosekuriti dan manajemen peternakan yang baik. Seperti penerapan protokol pencegahan masuknya virus, mulai dari melakukan penyemprotan disinfektan, baik di kandang maupun kepada ternaknya,” terangnya.

Baca Juga :  Manulife Luncurkan MiFuture Income Protector untuk Hari Tua

 






Reporter: IGA Kusuma Yoni

Most Read

Artikel Terbaru