28.7 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Tiga Desa Wisata di Buleleng Diusulkan Jadi Kunjungan G20

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dalam waktu dekat akan dilaksanakan di Bali. Sejumlah persiapan dilakukan termasuk mempersiapkan destinasi wisata yang akan menjadi kunjungan delegasi KTT G-20.

Di Kabupaten Buleleng terdapat 31 desa wisata yang berkembang. Namun terdapat tiga desa wisata yang diusulkan untuk menjadi lokasi kunjungan bagi para delegasi negara-negara yang turut dalam KTT nanti. Tiga desa itu diantaranya desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dan desa Munduk Kecamatan Banjar.

Tiga desa wisata itu diusulkan oleh Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) melalui Bank Indonesia Perwakilan Bali, mengingat BI adalah salah satu komite penyelenggara KTT G-20. Ketiganya menawarkan destinasi yang berbeda sehingga layak diusulkan sebagai lokasi kunjungan. Untuk desa Sambangan, wisata air terjun Aling-aling menjadi daya tarik wisata alam yang unggul. Di area air terjun pengunjung dapat melakukan jumping juga sliding. Terdapat pula atraksi ATV yang lumayan menantang adrenaline.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 asal Mengwi Meninggal, Sudah 2 Tahun Sakit Jantung

Di kawasan desa Sudaji, terdapat ragam tradisi. Disamping itu kultur agraris di desa itu menjadi daya tarik tersendiri. Sedangkan di desa Munduk, suasana sejuk serta pengembangan pertanian di bidang kopi juga merupakan salah satu wisata alam sekaligus menjadi wisata edukasi terkait pertumbuhan kopi di dataran tinggi seperti desa Munduk. Biasanya desa Munduk ini akan menjadi rujukan bagi wisatawan Eropa.

“Sebagai mitra pemerintah, kami melakukan pembinaan dan pendampingan bagi desa-desa wisata di Bali. Nah tiga desa wisata ini kami usulkan untuk menjadi lokasi kunjungan nantinya. Tentu dengan beberapa indikator, seperti aksesibilitas, atraksi, ada home theater atau kelembagaan yang mengatur. Dan kebetulan selama ini tiga desa ini siap dikunjungi wisatawan. Dan lagi, pada Anugerah Desa Wisata tiga desa ini sudah perah masuk. Kami berikan kesempatan dan kami usulkan lewat Bank Indonesia Perwakilan Bali,” ujar Ketua Forkom Dewi Bali,Made Mendra Astawa.

Baca Juga :  Desa Adat Besakih Tidak Pernah Buat Ogoh-ogoh Jelang Nyepi

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyampaikan, pengusulan desa wisata itu berdasarkan kesiapan desa-desa itu menerima wisatawan termasuk delegasi KTT G-20. Namun hingga kini belum ada penetapan bagi ketiga desa tersebut, sebab harus melalui beberapa kurasi yang dilakukan oleh komite penyelenggara.

“Nanti dari komite penyelenggara yang memutuskan. Apakah tiga desa ini dipilih atau tidak. Sebab haus dikurasi lagi, tahapannya banyak. Dan kami berharap agar desa-desa yang diusulkan ini dapat terpilih. Karena tiga desa ini layak untuk dikunjungi dan sudah memenuhi indikator seperti aksesibilitas, atraksi dan yang mengatur juga,” harapnya.






Reporter: Dian Suryantini

SINGARAJA, BALI EXPRESS – Perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dalam waktu dekat akan dilaksanakan di Bali. Sejumlah persiapan dilakukan termasuk mempersiapkan destinasi wisata yang akan menjadi kunjungan delegasi KTT G-20.

Di Kabupaten Buleleng terdapat 31 desa wisata yang berkembang. Namun terdapat tiga desa wisata yang diusulkan untuk menjadi lokasi kunjungan bagi para delegasi negara-negara yang turut dalam KTT nanti. Tiga desa itu diantaranya desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Desa Sudaji, Kecamatan Sawan dan desa Munduk Kecamatan Banjar.

Tiga desa wisata itu diusulkan oleh Forum Komunikasi Desa Wisata (Forkom Dewi) melalui Bank Indonesia Perwakilan Bali, mengingat BI adalah salah satu komite penyelenggara KTT G-20. Ketiganya menawarkan destinasi yang berbeda sehingga layak diusulkan sebagai lokasi kunjungan. Untuk desa Sambangan, wisata air terjun Aling-aling menjadi daya tarik wisata alam yang unggul. Di area air terjun pengunjung dapat melakukan jumping juga sliding. Terdapat pula atraksi ATV yang lumayan menantang adrenaline.

Baca Juga :  Hari Pertama Buka, Kunjungan GWK Capai Seribu Orang

Di kawasan desa Sudaji, terdapat ragam tradisi. Disamping itu kultur agraris di desa itu menjadi daya tarik tersendiri. Sedangkan di desa Munduk, suasana sejuk serta pengembangan pertanian di bidang kopi juga merupakan salah satu wisata alam sekaligus menjadi wisata edukasi terkait pertumbuhan kopi di dataran tinggi seperti desa Munduk. Biasanya desa Munduk ini akan menjadi rujukan bagi wisatawan Eropa.

“Sebagai mitra pemerintah, kami melakukan pembinaan dan pendampingan bagi desa-desa wisata di Bali. Nah tiga desa wisata ini kami usulkan untuk menjadi lokasi kunjungan nantinya. Tentu dengan beberapa indikator, seperti aksesibilitas, atraksi, ada home theater atau kelembagaan yang mengatur. Dan kebetulan selama ini tiga desa ini siap dikunjungi wisatawan. Dan lagi, pada Anugerah Desa Wisata tiga desa ini sudah perah masuk. Kami berikan kesempatan dan kami usulkan lewat Bank Indonesia Perwakilan Bali,” ujar Ketua Forkom Dewi Bali,Made Mendra Astawa.

Baca Juga :  Peringatan Hari Anak Nasional di Jembrana Digelar Sederhana

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng, Gede Dody Sukma Oktiva Askara menyampaikan, pengusulan desa wisata itu berdasarkan kesiapan desa-desa itu menerima wisatawan termasuk delegasi KTT G-20. Namun hingga kini belum ada penetapan bagi ketiga desa tersebut, sebab harus melalui beberapa kurasi yang dilakukan oleh komite penyelenggara.

“Nanti dari komite penyelenggara yang memutuskan. Apakah tiga desa ini dipilih atau tidak. Sebab haus dikurasi lagi, tahapannya banyak. Dan kami berharap agar desa-desa yang diusulkan ini dapat terpilih. Karena tiga desa ini layak untuk dikunjungi dan sudah memenuhi indikator seperti aksesibilitas, atraksi dan yang mengatur juga,” harapnya.






Reporter: Dian Suryantini

Most Read

Artikel Terbaru