BADUNG, BALI EXPRESS – Ditengah isu jual-beli hotel di Bali yang masih hangat, nyatanya dibarengi juga dengan pembangunan sarana akomodasi. Mulai dari renovasi, pengembangan, penambahan kamar, bahkan pembangunan hotel baru. Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali, I Gusti Ngurah Agung Rai Suryawijaya memperkirakan, setidaknya ada penambahan 1.000 lebih kamar di Bali selama tahun 2022 lalu.
“Mungkin sampai 1000-an kamar. Ada villa, guest house, hotel juga ada, ada pengembangan, renovasi dan penambahan kamar baru juga ada. Disamping juga banyak yang dijual ya. Ada puluhan juga yang dijual,” katanya beberapa waktu lalu saat ditemui di Badung.
Rai Suryawijaya menyebutkan, pembangunan, renovasi dan sejenisnya tersebut didominasi terjadi di wilayah Kabupaten Badung. Pasalnya ia menyampaikan, sarana akomodasi yang ada di Bali sebesar 71 persen terletak di Badung. Kendati secara pasti, ia tidak mengantongi data valid-nya.
“Pusat (pembangunan) di Badung Selatan, kalau kita bicara Badung Selatan itu kan mulai Kerobokan sampai ke Pecatu. Jadi tiga kecamatan itu,” terang pria yang juga menjabat sebagai Ketua PHRI Badung ini.
Canggu sendiri, menurut dia, saat ini sangat padat. Pihaknya pun mengakui kawasan Canggu situasinya tengah booming. Mulai dari Berawa ke Canggu, Pererenan ke Canggu, dikatakannya sangat padat. Tak heran kemacetan menjadi pemandangan yang tidak lagi baru di wilayah tersebut.
Hal yang mesti dipikirkan saat ini, kata dia, agar keamanan dan kenyamanan, khususnya infrastruktur yang harus dibehani. Sehingga, imbaunya, jangan sampai dengan kemacetan itu menjadi boomerang bagi Bali. “(Karena hal tersebut) Bisa ditinggalkan juga kita (oleh wisatawan). Harus kita berpikir. Harus punya way out atau jalan keluarnya. Minimal jangan parkir di jalan, setiap toko punya tempat parkir, atau jika ada tanah-tanah kosong bisa dimanfaatkan (untuk lahan parkir),” sarannya.