26.5 C
Denpasar
Monday, June 5, 2023

Layangan Celepuk Bergambar Jadi Tren, Pulu Kebanjiran Order

GIANYAR, BALI EXPRESS – Musim layangan seperti sekarang ini tentunya membawa berkah bagi para pelaku atau penghobi layangan di Bali. Nah, salah satu yang merasakan berkah di musim ini adalah I Made Murjana, 41, atau akrab dipanggil Made Pulu. Ia  kebanjiran orderan setelah layangan celepuk (burung hantu) bergambar menjadi tren.

Banjir orderan yang didapat Made Pulu itu adalah menggambar layangan celepuk dengan berbagai motif. “Sejak seminggu lalu, astungkara banyak orderan. Ya, memang layangan celepuk sekarang sudah mengalami perubahan, terutama tampilannya. Kalau dulu masih polos, sekarang dimodif supaya lebih elegan. Ya…dengan digambar itu,” ucap Made Pulu, saat dikontak Bali Express (Jawa Pos Grup), Senin (8/6).

Baca Juga :  Polsek Sukawati Bekuk Tiga Maling Spesialis Rumah Kosong

Pria asal Banjar Luglug Lembeng, Ketewel, Gianyar ini menambahkan, proses menggambarnya tidak sembarangan. Artinya, tidak memakai kuas, melainkan memakai airbrush. Cat yang dipakai pun, disebutkan Made Pulu, menggunakan bahan khusus yang biasanya dipakai untuk mengecat mobil. 

“Saya ini kerjasama sama temen di Banjar Kesambi. Dia membuat layangannya, saya yang menggambar. Orderan secara pribadi juga ada, misalnya teman di Denpasar layangannya masih polosan, saya yang diminta untuk menggambar,” terang Made Pulu yang memang memiliki basic melukis ini.

Untuk proses menggambarnya, kata dia, tergantung dari ukuran layangan dan gambar yang diinginkan serta kesusahannya. Untuk layangan ukuran kecil, diakui Made Pulu, bisa memakan waktu setengah hari, dan yang besar minimal satu hari. Dan yang terpenting adalah mood, mengingat pembuatannya tidak bisa dilakukan secara instan. “Gambarnya yang banyak diinginkan itu ada barong, rangda, bentuk celepuk asli dan lainnya. Ya tergantung keinginan yang punya layangan,” tegasnya. 

Baca Juga :  Pohon Tumbang Timpa Motor di Kemenuh, Pengendara Selamat

Nah, lalu bagaimana dengan harga? Made Pulu mengungkapkan, harga yang ia taksir bervariasi, namun tidak sampai menyentuh jutaan. “Hanya kisaran ratusan ribu. Kembali ke keinginan konsumen dan motif gambar. Ya astungkara, sekarang ada pemasukan lebih di masa seperti sekarang ini,” tandasnya.


GIANYAR, BALI EXPRESS – Musim layangan seperti sekarang ini tentunya membawa berkah bagi para pelaku atau penghobi layangan di Bali. Nah, salah satu yang merasakan berkah di musim ini adalah I Made Murjana, 41, atau akrab dipanggil Made Pulu. Ia  kebanjiran orderan setelah layangan celepuk (burung hantu) bergambar menjadi tren.

Banjir orderan yang didapat Made Pulu itu adalah menggambar layangan celepuk dengan berbagai motif. “Sejak seminggu lalu, astungkara banyak orderan. Ya, memang layangan celepuk sekarang sudah mengalami perubahan, terutama tampilannya. Kalau dulu masih polos, sekarang dimodif supaya lebih elegan. Ya…dengan digambar itu,” ucap Made Pulu, saat dikontak Bali Express (Jawa Pos Grup), Senin (8/6).

Baca Juga :  Gara-gara Tak Diberi Pinjam HP, Pria NTT Bacok Temannya di Seronggo

Pria asal Banjar Luglug Lembeng, Ketewel, Gianyar ini menambahkan, proses menggambarnya tidak sembarangan. Artinya, tidak memakai kuas, melainkan memakai airbrush. Cat yang dipakai pun, disebutkan Made Pulu, menggunakan bahan khusus yang biasanya dipakai untuk mengecat mobil. 

“Saya ini kerjasama sama temen di Banjar Kesambi. Dia membuat layangannya, saya yang menggambar. Orderan secara pribadi juga ada, misalnya teman di Denpasar layangannya masih polosan, saya yang diminta untuk menggambar,” terang Made Pulu yang memang memiliki basic melukis ini.

Untuk proses menggambarnya, kata dia, tergantung dari ukuran layangan dan gambar yang diinginkan serta kesusahannya. Untuk layangan ukuran kecil, diakui Made Pulu, bisa memakan waktu setengah hari, dan yang besar minimal satu hari. Dan yang terpenting adalah mood, mengingat pembuatannya tidak bisa dilakukan secara instan. “Gambarnya yang banyak diinginkan itu ada barong, rangda, bentuk celepuk asli dan lainnya. Ya tergantung keinginan yang punya layangan,” tegasnya. 

Baca Juga :  Dokumen Amdal PLTU Bengkulu Dinilai Cacat Hukum

Nah, lalu bagaimana dengan harga? Made Pulu mengungkapkan, harga yang ia taksir bervariasi, namun tidak sampai menyentuh jutaan. “Hanya kisaran ratusan ribu. Kembali ke keinginan konsumen dan motif gambar. Ya astungkara, sekarang ada pemasukan lebih di masa seperti sekarang ini,” tandasnya.


Most Read

Artikel Terbaru