BALI EXPRESS, SINGARAJA-Musim kemarau berdampak terhadap debit sumber mata air yang dikelola PDAM Kabupaten Buleleng. Penysutan bahkan terjadi hingga 17 persen. Meski terjadi penurunan, namun tak berpengaruh signifikan terhadap layanan pelanggan di Buleleng.
Seperti dijelaskan Dirut PDAM Buleleng, Made Lestariana, penurunan debit air terjadi di setiap sumber mata air. Bahkan bila dirata-ratakan penurunan mencapai 17 liter per detik. Lestariana menjamin pasokan air bersih bagi pelanggan tetap memadai.
“Solusi sementara ini kami bisa atur lewat pengaturan valve yang ada. Sebenarnya produksi kami melebihi kebutuhan. Tapi dengan penurunan debit ini, jumlah produksinya hampir sama dengan kebutuhan masyarakat,” kata Lestariana saat ditemui Kamis (9/8) kemarin.
Lestariana tak menampik pelayanan di sisi selatan Kota Singaraja, terkadang mengalami gangguan layanan pada pagi dan sore hari. Sebab pada beban puncak air bersih lebih banyak digunakan di wilayah utara Buleleng. untuk itu pihaknya pun menghimbau agar masyarakat menampung air di luar beban puncak pada pagi dan sore hari.
“Sistem distribusi kami masih menggunakan pompa, jadi berpengaruh pada pelanggan yang tinggal di daerah ketinggian. Kami harap warga bisa bijak menggunakan air dan menampung air di luar beban puncak,” harapnya.