DENPASAR, BALI EXPRESS – Perhelatan akbar Presidensi KTT G-20, momentum libur Natal dan Tahun Baru mendorong laju pemulihan ekonomi Bali. Berdasarkan gabungan pertumbuhan triwulan I 2022 sampai dengan triwulan IV 2022 atau kumulatif triwulan IV-2022, perekonomian Bali tercatat mengakumulasi pertumbuhan sebesar 4,84 persen.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Hanif Yahya, ruang untuk berproduksi bagi lapangan usaha di Bali menjadi semakin luas dengan perbaikan tingkat permintaan, yang kemudian menyebabkan aktivitas ekonomi Bali mengalami peningkatan secara kumulatif triwulan IV 2022.
Hanif menyebut, hal tersebut tercermin pada laju pertumbuhan tertinggi yang tercatat pada lapangan usaha kategori transportasi dan pergudangan sebesar 21,55 persen. Diikuti kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 16,02 persen. Selanjutnya kategori penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 13,84 persen.
“Tingginya pertumbuhan ketiga kategori lapangan usaha tersebut, semakin menjadi penegas bahwa roda ekonomi Bali kembali berputar setelah sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19,” jelasnya, Jumat (10/2).
Ini bisa dilihat dari peningkatan lalu lintas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai yang mengalami peningkatan sangat drastis. Selama Januari-Desember 2022, keberangkatan penumpang rute penerbangan internasional tercatat sebesar 2.210.048 penumpang, jauh meningkat dibanding Januari-Desember 2021 yang hanya 464 penumpang.
Kondisi yang sama terjadi pada ASDP yang ditunjukkan berdasarkan laporan penyeberangan penumpang yang melalui Gilimanuk dan Padangbai pada periode Januari-Desember 2022, yang tercatat sebanyak 700.092 orang dibandingkan Januari-Desember 2021 yang hanya sebesar 160.825 orang.
“Peningkatan aktivitas ekonomi Bali juga ditunjukkan oleh meningkatnya konsumsi listrik pada tahun 2022. Laporan PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi menunjukkan distribusi listrik selama tahun 2022 meningkat pada kisaran 16 persen dibandingkan dengan kondisi tahun 2021,” katanya.
Jika dilihat menurut segmentasi konsumennya, sebut dia, terjadi peningkatan masing-masing pada kelompok multiguna pada kisaran 34 persen, kelompok pengguna bisnis pada kisaran 32 persen, kelompok pengguna sosial 16 persen, kelompok pengguna industri 6 persen.
Kategori penyediaan akomodasi dan makan minum juga merupakan salah satu lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tinggi. Hanif menilai, situasi ini tidak terlepas dari pengaruh semakin padatnya lalu lintas penerbangan internasional yang berpengaruh positif terhadap kedatangan wisatawan mancanegara.