KARANGASEM, BALI EXPRESS — Meski sedang marak kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Bali, termasuk di Kabupaten Karangasem, ternyata tak membuat pengiriman sapi dari Gumi Lahar ke luar Bali terhenti.
Pengiriman sapi untuk dijual masih dilakukan, seperti dilaksanakan salah satu pengepul sapi asal Kecamatan Rendang I Kadek Sukaja.
Kadek Sukaja mengaku, meskipun wabah PMK muncul di Karangasem, tetapi pengiriman sapi ke luar Bali sama sekali tidak terganggu. Bahkan pengiriman hampir setiap hari dilakukannya “Ke Jawa kirimnya, seperti Surabaya, Jakarta, Bogor, Cilacap, Solo, dan Lampung,” ujarnya Minggu (10/7).
Untuk saat ini, karena Hari Raya Idul Adha, pengiriman sapi ke luar Bali tidak dilakukannya untuk sementara waktu. Tetapi sebelum itu, setiap harinya, Sukaja mampu mengirim sapi sebanyak 30 sampai 50 ekor ke luar Bali. “Sesuai pesanan, kalau sekarang stop dulu karena Idul Adha. Terakhir ngirim tanggal 6 (Juli),” terang pria asal Dusun Keladian, Desa Pempatan, Rendang.
Ia yang mengambil sapi di warga sekitar, sebelum dikirim ke luar Bali lebih dulu ditampung di kandang miliknya. Ketika ada pesanan, barulah dikirim pada malam hari. “Sekarang masih empat ekor saja,” sambungnya sembari mengatakan di Karangasem sudah tidak ada sapi terkena PMK lagi.
Menurut informasi yang didapat oleh Plt Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Karangasem Ida Bagus Suastika, pengiriman sapi untuk sementara waktu dihentikan. Terkait masih adanya yang melakukan pengiriman tersebut, pihaknya mengaku tidak ada masalah terkait itu, asalkan yang dikirim dalam kondisi sehat. “Sepanjang ada izin dari pihak yang berwenang dan sapi yang dikirim dalam kondisi sehat, tyang (saya) kira tidak masalah,” jelasnya. (dir)