DENPASAR, BALI EXPRESS – Dibandingkan negara tetangga, Indonesia merupakan salah satu negara dengan keberadaan pasar kecil menengah yang cukup bagus. Tidak sedikit pelaku usaha tradisional (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah/UMKM) di Indonesia, tak terkecuali Bali.
Di tengah melesatnya kecanggihan teknologi, para pelaku UMKM ini tidak bisa mengabaikan pergerakannya, terutama soal transaksi online. Hal inilah yang menginisiasi Posy, kasir online, dan Klikoo, aplikasi pembayaran besutan Pintar Ventura Group (PVG) hadir di Indonesia, dan teranyar kini menjamah Pulau Dewata.
Pintar Ventura Group adalah Startup Builder di Jakarta yang memiliki misi untuk meneliti, mengembangkan, dan berinvestasi dalam peluang bisnis yang berkembang pesat di pasar fintech Indonesia. Merek yang paling terkenal adalah Posy, kasir online dan aplikasi pembayaran, Klikoo. Hingga kini, baik Posy dan Klikoo telah melayani lebih dari 10.000 klien bisnis.
“Jadi ini kesempatan yang bagus untuk mengembangkannya (di Indonesia). Di Bali sendiri, ide yang paling utama adalah kami mencoba memberikan naungan semacam payung. Jalan keluarnya, seperti payung yang menaungi,” kata Chief Executive Officer (CEP) of Pintar Ventura Group, Vlad Ayukaev, Rabu (13/7).
Vlad Ayukaev merinci, Klikoo adalah produk pembayaran tagihan dan pembelian produk digital yang dikembangkan oleh PVG di Indonesia. Klikoo memungkinkan masyarakat umum yang tidak memiliki rekening bank untuk melakukan transaksi digital berbasis uang tunai melalui agen perantara Klikoo.
Dengan menggunakan Klikoo, para pelaku usaha dapat menyediakan layanan tambahan kepada para pelanggan setianya, berupa pembelian pulsa dan paket data, tagihan listrik, tagihan air, pengemudi/transportasi maxim, uang elektronik, transfer uang dan produk digital lainnya.
Dikatakannya, aplikasi ini penting dalam transformasi atau perubahan digital Indonesia, karena memungkinkan para UMKM untuk menjadi bagian dari penyedia produk digital ke masyarakat umum dan menjadi agen perubahan.
“Klikoo telah menyatukan lebih dari 10 ribu klien UMKM, lembaga perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Data pada Mei 2022, sekitar setengah juta transaksi terjadi di tahun pertama Klikoo dengan pendapatan tahunan sekitar 15 juta dolar,” ungkapnya.
Sementara Posy, merupakan salah satu proyek dari perusahaan start up builder PVG. Sejak diluncurkan pada akhir tahun 2021, lebih dari 5.000 UMKM telah terdaftar di Posy. Fitur-fitur pada kasir online ini membantu mengelola pembayaran, akses untuk memantau penjualan bagi pemilik, akuntansi penjualan, dan analitik usaha.
Pada bulan ini, Posy akan menambahkan sejumlah fitur baru yang akan menghasilkan peningkatan efisiensi bisnis dan transparansi untuk pemilik, serta memengaruhi digitalisasi UMKM di tanah air.
Hingga kini, jika ditotalkan, ada sekitar 20 ribu UMKM yang tergabung dalam Posy dan Klikoo, dengan total 1 juta customer. Pihaknya pun mendata, dalam 1 usaha, rata-rata memiliki 300 customer. Pada periode Juni, tercatat sebanyak 1,3 juta transaksi, dengan 10-20 persen pertumbuhan.
“Di Bali sendiri, kami menargetkan sekitar 500-1000 pengguna setiap bulannya. Mengingat para pedagang Bali tampaknya sudah siap mengadaptasi Posy dan Klikoo, sebab rata-rata tingkat pembelian di Bali tinggi,” jelasnya.
Sebelumnya, Post dan Klikoo telah hadir di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Kedepan, pihaknya akan lebih menyasar kota-kota kecil di Indonesia.