NEGARA, BALI EXPRESS – Dalam menyongsong era new normal di tengah pandemi Covid-19, kebijakan pemerintah daerah jangan hanya fokus di sektor pariwisata. Kebijakan anggaran untuk sektor agraris agar mendapat porsi lebih dibandingkan sektor lainnya.
Politisi Partai Demokrat, I Nengah Tamba, mengatakan, pemerintah harus belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya. Bagaimana perekonomian Bali, khusunya bisa bangkit dari keterpurukan setelah bom Bali I dan II. “Bukan pariwisata, melainkan sektor pertanianlah yang membuat ekonomi Bali bisa bangkit saat itu,” ujarnya.
Berkaca dari itu, sudah semestinya kebijakan anggaran pemerintah baik di provinsi maupun kabupaten/kota mulai berfokus pada sektor agraris. Mengingat potensi dari hasil pertanian dan perkebunan, lanjut Tamba, sangat besar dampaknya terhadap keberlangsungan perekonomian di masyarakat. “Di situasi sekarang (pandemi), semua merasakan dampaknya. Banyak karyawan dirumahkan, petani juga menjerit ketika panen tiba, namun daya beli menurun akibat perputaran ekonomi yang tidak merata,” terangnya. Kamis (16/7).
Khusus untuk Jembrana, Tamba menambahkan, di masa pandemi ini memang kondisi perekonomian tidak terlalu terpengaruh. Karena perputaran ekonomi di sektor pariwisata di Jembrana belum begitu signifikan. Meski demikian, kedepan pemerintah daerah harus berani mengambil aksi nyata dalam mangambil kebijakan anggaran yang lebih fokus di sektor agraria.
“Jembrana punya segalanya di sektor agraris, kembalikan fungsi sawah, sehingga petani kembali bergairah untuk bertani. Bahkan, hasil pertanian dan perkebunan seperti coklat, vanili kualitasnya sudah diakui hingga ke mancanegara,” terangnya.
Ketika disinggung terkait dengan isu ada warga yang menerima bantuan ganda dari anggaran pemerintah, Tamba menegaskan jika memang ada data seperti itu, harus ditelusuri. “Harus ditelusuri, rakyat sekarang sudah susah, jangan dibuat susah lagi. Anggaran untuk bantuan warga di tengah pandemi jangan dipolitisasi demi kepentingan pribadi,” tegasnya.