27.6 C
Denpasar
Friday, March 24, 2023

Suntikan Modal di Tengah Pandemi Bantu Usaha Onde-Onde Bangkit Kembali

DENPASAR, BALI EXPRESS – Dua tahun pandemi Covid-19 mewabah, usaha onde-onde yang digarap Muhammad Nasir dan istrinya kini mulai stabil. Mulanya karena pandemi, ia yang biasa menjual 8.000 pcs onde-onde per hari turun menjadi 2.000-an pcs per hari. Namun kini, usahanya yang ia bangun sejak 2009 itu bangkit kembali dan bisa menjual hingga 6.000 pcs onde-onde per hari.

 

Bangkitnya ini, tak lepas dari bimbingan serta suntikan modal dari Bank BRI sebagai salah satu bank penyedia kredit usaha rakyat (KUR). Di Bank BRI, Muhammad mengajukan KUR sebanyak dua kali. Yakni dengan plafon Rp 25 juta pada tahun 2019, dan Rp 50 juta pada tahun 2021 dengan tenor selama 2 tahun. Keseluruhan dana KUR ini, ia gunakan sebagai pendongkrak usahanya yang habis termakan pandemi Covid-19.

 

“Awal pandemi pertama hancur-hancuran dan terpuruk habis, lalu dapat suntikan modal kedua dari Bank BRI, sekarang kita bangkit kembali dan Alhamdulillah membaik,” katanya, Senin (21/3).

Baca Juga :  Masih Diminati, Farida Bisa Jual Sampai 40 Kg Getuk Per Hari

 

Untuk pembuatan onde-ondenya, dalam sehari ia bisa menggunakan sekitar 60 kilogram tepung, dan bahan dasar lainnya seperti gula, garam, dan backing soda. Bahan-bahan tersebut ia peroleh langsung dari distributor. Resep onde-ondenya sendiri merupakan buatan sang istri.

 

Onde-ondenya untuk 1 pcs ia jual Rp 800 yang ia kirim pagi-pagi ke pasar. Sedangkan untuk produksi sore khusus ia kerjakan untuk pesanan pengepul. Awalnya dalam memproduksi onde-ondenya, ia mempekerjakan sebanyak 8 karyawan. Namun karena pandemi, saat ini ia hanya mempekerjakan 4 orang saja.

 

“Kendala sekarang di minyak goreng, kita kalah di minyak goreng. Barangnya sudah gampang dicari tapi harganya yang mahal, per liter Rp 25 ribu sekarang,” ungkapnya.

Baca Juga :  Gelorakan Tiga Semangat, Ribuan Pegawai bank bjb Divaksin Covid-19

 

Muhammad mengaku, suntikan modal dari Bank BRI sangat membantu usahanya. Berkat Bank BRI pula, usahanya sampai ‘dijenguk’ Menteri. Selain permodalan, Bank BRI juga membina pihaknya dalam hal promosi di media sosial. Bank BRI juga mendukung usahanya melalui pemberian sarana dan prasarana seperti kompor, kipas, wajan, dan lainnya.

 

“Kedepan harapannya di Bank BRI kalau bisa ditambah lagi plafonnya. Karena saya ada rencana untuk ambil KUR lagi untuk buka cabang lagi,” kata dia.

 

Sementara itu, Bank BRI menyambut senang UMKM binaannya semangat dalam berjuang. Bank BRI siap mendukung UMKM binaannya. “Kami senantiasa membantu UMKM binaan kami. Kami mendukung para UMKM untuk maju dan bangkit di masa pandemi Covid-19 ini. Mari kita bersama-sama melangkah untuk kembali menjadi kuat,” kata Regional CEO BRI Denpasar, Rudy Andimono.






Reporter: Rika Riyanti

DENPASAR, BALI EXPRESS – Dua tahun pandemi Covid-19 mewabah, usaha onde-onde yang digarap Muhammad Nasir dan istrinya kini mulai stabil. Mulanya karena pandemi, ia yang biasa menjual 8.000 pcs onde-onde per hari turun menjadi 2.000-an pcs per hari. Namun kini, usahanya yang ia bangun sejak 2009 itu bangkit kembali dan bisa menjual hingga 6.000 pcs onde-onde per hari.

 

Bangkitnya ini, tak lepas dari bimbingan serta suntikan modal dari Bank BRI sebagai salah satu bank penyedia kredit usaha rakyat (KUR). Di Bank BRI, Muhammad mengajukan KUR sebanyak dua kali. Yakni dengan plafon Rp 25 juta pada tahun 2019, dan Rp 50 juta pada tahun 2021 dengan tenor selama 2 tahun. Keseluruhan dana KUR ini, ia gunakan sebagai pendongkrak usahanya yang habis termakan pandemi Covid-19.

 

“Awal pandemi pertama hancur-hancuran dan terpuruk habis, lalu dapat suntikan modal kedua dari Bank BRI, sekarang kita bangkit kembali dan Alhamdulillah membaik,” katanya, Senin (21/3).

Baca Juga :  Distan Rancang Kediri Jadi Sentra Pengembangan Bawang Merah

 

Untuk pembuatan onde-ondenya, dalam sehari ia bisa menggunakan sekitar 60 kilogram tepung, dan bahan dasar lainnya seperti gula, garam, dan backing soda. Bahan-bahan tersebut ia peroleh langsung dari distributor. Resep onde-ondenya sendiri merupakan buatan sang istri.

 

Onde-ondenya untuk 1 pcs ia jual Rp 800 yang ia kirim pagi-pagi ke pasar. Sedangkan untuk produksi sore khusus ia kerjakan untuk pesanan pengepul. Awalnya dalam memproduksi onde-ondenya, ia mempekerjakan sebanyak 8 karyawan. Namun karena pandemi, saat ini ia hanya mempekerjakan 4 orang saja.

 

“Kendala sekarang di minyak goreng, kita kalah di minyak goreng. Barangnya sudah gampang dicari tapi harganya yang mahal, per liter Rp 25 ribu sekarang,” ungkapnya.

Baca Juga :  DOKU Perluas Akses ke Pembayaran Digital melalui Apis Growth Fund II

 

Muhammad mengaku, suntikan modal dari Bank BRI sangat membantu usahanya. Berkat Bank BRI pula, usahanya sampai ‘dijenguk’ Menteri. Selain permodalan, Bank BRI juga membina pihaknya dalam hal promosi di media sosial. Bank BRI juga mendukung usahanya melalui pemberian sarana dan prasarana seperti kompor, kipas, wajan, dan lainnya.

 

“Kedepan harapannya di Bank BRI kalau bisa ditambah lagi plafonnya. Karena saya ada rencana untuk ambil KUR lagi untuk buka cabang lagi,” kata dia.

 

Sementara itu, Bank BRI menyambut senang UMKM binaannya semangat dalam berjuang. Bank BRI siap mendukung UMKM binaannya. “Kami senantiasa membantu UMKM binaan kami. Kami mendukung para UMKM untuk maju dan bangkit di masa pandemi Covid-19 ini. Mari kita bersama-sama melangkah untuk kembali menjadi kuat,” kata Regional CEO BRI Denpasar, Rudy Andimono.






Reporter: Rika Riyanti

Most Read

Artikel Terbaru