25.4 C
Denpasar
Monday, March 27, 2023

Bupati Tamba Groundbreaking Sentra Pengolahan Beras Terpadu

JEMBRANA, BALI EXPRESS — Kabupaten Jembrana mendapat bantuan CSR ( Corporate Social Responsibility) dari Bank Mandiri berupa pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT). Groundbreaking dilaksanakan Rabu (22/2) di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

Prosesi groundbreaking dilaksanakan langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Senior Vice Presiden Bank Mandiri Hendrianto Setiawan.

Bupati Tamba menceritakan, ide pembangunan SPBT ini berawal dari kegelisahan petani Jembrana setiap menghadapi masa panen, dikarenakan harga gabah mereka justru anjlok hingga merugi. Setelah ditelusuri, benang merah permasalahan itu solusinya perlu dibangun semacam pabrik pengolahan gabah yang bisa menjaga stabilitas harga gabah petani.

Ide itu kemudian ditindaklanjuti dengan komunikasi langsung bersama Menteri BUMN Erick Thohir membahas tentang rencana menjadikan Jembrana sebagai lumbung pangan.

Baca Juga :  Dapat CSR Rp 15 Miliar, Jembrana Garap RMU Modern di Subak Tibu Beleng

Gayung bersambut, ide itu disetujui Menteri Eric Thohir hingga akhirnya bisa diberikan bantuan CSR melalui Bank Mandiri dan prosesi groundbreaking dilangsungkan di Desa Penyaringan.

“Saya disarankan sama pak menteri belajar ke Ciamis, Jawa Barat, sebagai project pertama pembangunan SPBT. Perlu waktu 14 bulan hingga hari ini bisa terealisasi hingga groundbreaking,” ujarnya.

Pembangunan SPBT di lahan subak seluas 3500 meter persegi ini, lanjut Tamba, diharapkan menjadi jawaban atas keluhan para petani yang sering menyampaikan harga gabah yang kurang sesuai ketika memasuki masa panen raya.

Melalui pembangunan SPBT ini diharapkan mampu memproduksi beras sebanyak 3 ton/jam. Sehingga dengan jumlah produksi yang semakin meningkat mampu menjaga stabilitas harga gabah dan beras. “Harapan saya semua petani kita bisa mendapat kesejahteraan dari keberadaan SPBT ini. Kemudian juga bisa menjaga stabilitas harga gabah dan juga bisa menurunkan harga beras. Ini harus memberikan manfaat kepada petani dan masyarakat Jembrana,” ucapnya.

Baca Juga :  Wujud Perhatikan UMKM, Presiden Jokowi Apresiasi Sentra Tenun Jembrana

Sementara Senior Vice Presiden Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menjelaskan, pabrik dibangun dengan teknologi modern yang mampu menghasilkan beras kualitas yang sangat baik. “Di lahan seluas 3500 meter persegi kami akan bangun suatu pabrik yang cukup modern, dari pengeringan sampai nanti kami pastikan bahwa yang keluar adalah beras premium,” ujarnya.

 






Reporter: Gede Riantory Warmadewa

JEMBRANA, BALI EXPRESS — Kabupaten Jembrana mendapat bantuan CSR ( Corporate Social Responsibility) dari Bank Mandiri berupa pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT). Groundbreaking dilaksanakan Rabu (22/2) di Subak Tibu Beleng, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

Prosesi groundbreaking dilaksanakan langsung Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Senior Vice Presiden Bank Mandiri Hendrianto Setiawan.

Bupati Tamba menceritakan, ide pembangunan SPBT ini berawal dari kegelisahan petani Jembrana setiap menghadapi masa panen, dikarenakan harga gabah mereka justru anjlok hingga merugi. Setelah ditelusuri, benang merah permasalahan itu solusinya perlu dibangun semacam pabrik pengolahan gabah yang bisa menjaga stabilitas harga gabah petani.

Ide itu kemudian ditindaklanjuti dengan komunikasi langsung bersama Menteri BUMN Erick Thohir membahas tentang rencana menjadikan Jembrana sebagai lumbung pangan.

Baca Juga :  Bappebti Perketat Pengawasan Pedagang Kripto

Gayung bersambut, ide itu disetujui Menteri Eric Thohir hingga akhirnya bisa diberikan bantuan CSR melalui Bank Mandiri dan prosesi groundbreaking dilangsungkan di Desa Penyaringan.

“Saya disarankan sama pak menteri belajar ke Ciamis, Jawa Barat, sebagai project pertama pembangunan SPBT. Perlu waktu 14 bulan hingga hari ini bisa terealisasi hingga groundbreaking,” ujarnya.

Pembangunan SPBT di lahan subak seluas 3500 meter persegi ini, lanjut Tamba, diharapkan menjadi jawaban atas keluhan para petani yang sering menyampaikan harga gabah yang kurang sesuai ketika memasuki masa panen raya.

Melalui pembangunan SPBT ini diharapkan mampu memproduksi beras sebanyak 3 ton/jam. Sehingga dengan jumlah produksi yang semakin meningkat mampu menjaga stabilitas harga gabah dan beras. “Harapan saya semua petani kita bisa mendapat kesejahteraan dari keberadaan SPBT ini. Kemudian juga bisa menjaga stabilitas harga gabah dan juga bisa menurunkan harga beras. Ini harus memberikan manfaat kepada petani dan masyarakat Jembrana,” ucapnya.

Baca Juga :  Honda Bikers Camp 2019 Diikuti 90 Orang

Sementara Senior Vice Presiden Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menjelaskan, pabrik dibangun dengan teknologi modern yang mampu menghasilkan beras kualitas yang sangat baik. “Di lahan seluas 3500 meter persegi kami akan bangun suatu pabrik yang cukup modern, dari pengeringan sampai nanti kami pastikan bahwa yang keluar adalah beras premium,” ujarnya.

 






Reporter: Gede Riantory Warmadewa

Most Read

Artikel Terbaru