28.7 C
Denpasar
Wednesday, March 22, 2023

Literasi Keuangan Penting bagi Perempuan

DENPASAR, BALI EXPRESS – Untuk kali pertama, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan di Indonesia telah mencapai 50,30 persen dan 83,88 persen. Sementara indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 49,10 persen. Selain itu, tingkat literasi pengusaha atau wiraswasta sebesar 56,99 persen dan tingkat inklusi sebesar 95,53 persen.

Hasil survei tersebut mencerminkan bahwa kelompok perempuan saat ini sudah mulai sadar akan pentingnya literasi keuangan karena mereka merupakan role model pertama di lingkungan keluarga.

Sedangkan bagi pelaku UMKM pengusaha membutuhkan literasi keuangan sebagai keterampilan yang harus dikuasai karena berguna untuk mengelola hasil usaha dan mencegah dari jeratan lilitan utang maupun penipuan.

Baca Juga :  Ini Tiga Lapangan Usaha Dorong Kuat Roda Ekonomi Bali

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pemahaman produk dan layanan keuangan sangat diperlukan masyarakat, termasuk para pelaku UMKM dan IRT untuk meningkatkan usaha dan perekonomian keluarganya.

“Kesejahteraan keluarga ada di tangan ibu-ibu semua, karena ibu-ibu yang paling bijaksana mengelola keuangan. Jadi kalo ibu-ibunya cerdas keuangan, keluarga makin sejahtera,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Friderica mengenalkan keberadaan mobil Simolek (sarana informasi mobil literasi dan edukasi keuangan) OJK. Simolek yang bisa berkeliling ke pelosok-pelosok daerah diharapkan semakin meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Friderica juga mengharapkan dengan kegiatan edukasi keuangan ini masyarakat juga bisa mewaspadai penipuan berkedok investasi yang masih banyak mengincar masyarakat. Edukasi keuangan juga diharapkan bisa semakin meningkatkan usaha pelaku UMKM.

Baca Juga :  Waskita Lepas Seluruh Kepemilikan Saham di Tol Cibitung-Cilincing

“Ibu-ibu dan bapak-bapak banyak yang punya UMKM. Setelah ini ibu-ibu bisa paham misal punya bisnis, bagaimana mendapat pendanaan dari bank. Gimana bisa pinjam dan bisa mengembalikan,” jelasnya.

 






Reporter: Rika Riyanti

DENPASAR, BALI EXPRESS – Untuk kali pertama, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi dan inklusi keuangan perempuan di Indonesia telah mencapai 50,30 persen dan 83,88 persen. Sementara indeks literasi keuangan laki-laki sebesar 49,10 persen. Selain itu, tingkat literasi pengusaha atau wiraswasta sebesar 56,99 persen dan tingkat inklusi sebesar 95,53 persen.

Hasil survei tersebut mencerminkan bahwa kelompok perempuan saat ini sudah mulai sadar akan pentingnya literasi keuangan karena mereka merupakan role model pertama di lingkungan keluarga.

Sedangkan bagi pelaku UMKM pengusaha membutuhkan literasi keuangan sebagai keterampilan yang harus dikuasai karena berguna untuk mengelola hasil usaha dan mencegah dari jeratan lilitan utang maupun penipuan.

Baca Juga :  BRI Gerak Cepat Bangun Posko Kesehatan & Bagikan Ribuan Nasi Bungkus

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, pemahaman produk dan layanan keuangan sangat diperlukan masyarakat, termasuk para pelaku UMKM dan IRT untuk meningkatkan usaha dan perekonomian keluarganya.

“Kesejahteraan keluarga ada di tangan ibu-ibu semua, karena ibu-ibu yang paling bijaksana mengelola keuangan. Jadi kalo ibu-ibunya cerdas keuangan, keluarga makin sejahtera,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Friderica mengenalkan keberadaan mobil Simolek (sarana informasi mobil literasi dan edukasi keuangan) OJK. Simolek yang bisa berkeliling ke pelosok-pelosok daerah diharapkan semakin meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

Friderica juga mengharapkan dengan kegiatan edukasi keuangan ini masyarakat juga bisa mewaspadai penipuan berkedok investasi yang masih banyak mengincar masyarakat. Edukasi keuangan juga diharapkan bisa semakin meningkatkan usaha pelaku UMKM.

Baca Juga :  Biaya Operasional Tinggi, Puluhan Hotel Dijual

“Ibu-ibu dan bapak-bapak banyak yang punya UMKM. Setelah ini ibu-ibu bisa paham misal punya bisnis, bagaimana mendapat pendanaan dari bank. Gimana bisa pinjam dan bisa mengembalikan,” jelasnya.

 






Reporter: Rika Riyanti

Most Read

Artikel Terbaru