29.8 C
Denpasar
Friday, March 31, 2023

Varian Delta Di Bali Berpotensi Bentuk Klaster Baru

DENPASAR, BALI EXPRESS- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, menyatakan virus covid-19 varian Delta yang ditemukan di Bali berpotensi membentuk cluster baru. “Seperti yang sudah diumumkan, di Bali sudah ditemukan tiga pasien positif terinfeksi virus covid-19 varian Delta, dari kasus tersebut, ada potensi terbentuknya cluster penyebaran baru,” jelasnya Rabu (4/8).

Adapun cluster penyebaran baru tersebut adalah cluster tempat bekerja yang tidak menerapkan WFH sepenuhnya. Cluster ini disebutkan Suarjaya terbentuk dari cluster keluarga yang SSelama ini, cluster keluarga merupakan tempa penularan virus terbanyak. 

Dari kasus yang ada, penularan di cluster keluarga ini disebutkannya sangat cepat, karena oenerapan protokol kesehatan di tingkat keluaga tidak terlalu ketat. “Selain itu, tingkat inkubasi virus saat ini juga sangat cepat, jika sebelnya inkubasi bisa mencapai lima hari, saat ini pada rentang waktu 12 jam sudah bergejala, banyak kasus yang seperti itu,” paparnya. 

Baca Juga :  101 Personel Seskoau Terima Vaksin Covid-19 Tahap Pertama

Dengan adanya trend peningkatan kasus yang tinggi per harinya di Bali, dr. Suarjaya mengatakan penyebaran virus covid-19 varian Delta sudah sangat banyak. Karena karakteristik dari virus covid-19 varian Delta ini diakuinya sangat ceoat menular.

Namun demikian dr. Suarjaya belum bisa menyebutkan berapa jumlah pasien covid-19 di Bali yang terpapar varian Delta ini. Karena hasil uji yang diterima dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan baru menyatakan ada tiga kasus positif covid-19 yang ditemukan di Bali.

Padahal dikatakannya Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui beberapa Rumah Sakit yang ada di Bali per minggunya sudah mengirimkan sample spesimen pasien covid-19 yang dirawat. “Setiap Munggu masing-masing rumah sakit rujukan sudah mengirimkan minimal 25 sample spesimen pasien civid-19 dirawat, namun karena banyaknya spesimen yang harus diteliti, maka hasilnya belum bisa diteruma dalam waktu dekat,” tambahnya. 

Baca Juga :  Perpanjangan PPKM Memberikan Dampak Positif

DENPASAR, BALI EXPRESS- Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, menyatakan virus covid-19 varian Delta yang ditemukan di Bali berpotensi membentuk cluster baru. “Seperti yang sudah diumumkan, di Bali sudah ditemukan tiga pasien positif terinfeksi virus covid-19 varian Delta, dari kasus tersebut, ada potensi terbentuknya cluster penyebaran baru,” jelasnya Rabu (4/8).

Adapun cluster penyebaran baru tersebut adalah cluster tempat bekerja yang tidak menerapkan WFH sepenuhnya. Cluster ini disebutkan Suarjaya terbentuk dari cluster keluarga yang SSelama ini, cluster keluarga merupakan tempa penularan virus terbanyak. 

Dari kasus yang ada, penularan di cluster keluarga ini disebutkannya sangat cepat, karena oenerapan protokol kesehatan di tingkat keluaga tidak terlalu ketat. “Selain itu, tingkat inkubasi virus saat ini juga sangat cepat, jika sebelnya inkubasi bisa mencapai lima hari, saat ini pada rentang waktu 12 jam sudah bergejala, banyak kasus yang seperti itu,” paparnya. 

Baca Juga :  Bawa Tiang Pancang, Tunggu Penyeberangan, Bagi Pengalaman Soal Gigi C

Dengan adanya trend peningkatan kasus yang tinggi per harinya di Bali, dr. Suarjaya mengatakan penyebaran virus covid-19 varian Delta sudah sangat banyak. Karena karakteristik dari virus covid-19 varian Delta ini diakuinya sangat ceoat menular.

Namun demikian dr. Suarjaya belum bisa menyebutkan berapa jumlah pasien covid-19 di Bali yang terpapar varian Delta ini. Karena hasil uji yang diterima dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementerian Kesehatan baru menyatakan ada tiga kasus positif covid-19 yang ditemukan di Bali.

Padahal dikatakannya Dinas Kesehatan Provinsi Bali melalui beberapa Rumah Sakit yang ada di Bali per minggunya sudah mengirimkan sample spesimen pasien covid-19 yang dirawat. “Setiap Munggu masing-masing rumah sakit rujukan sudah mengirimkan minimal 25 sample spesimen pasien civid-19 dirawat, namun karena banyaknya spesimen yang harus diteliti, maka hasilnya belum bisa diteruma dalam waktu dekat,” tambahnya. 

Baca Juga :  Selama Pandemi, 18 Guru di Denpasar Alami Depresi, Ini Penyebabnya

Most Read

Artikel Terbaru