26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Siapa Sebenarnya Si ‘Otot Kering’ yang Lagi Viral di Media Sosial ?

DENPASAR, BALI EXPRESS – Namanya adalah I Wayan Bisma, 19, pemuda yang kini jadi pergunjingan karena kontroversi. Dialah si otot kering, penggiat media sosial yang isi kontennyaya cekak dan degag (congkak dan sombong).

 

Awalnya tim Bali Express (Jawa Pos Group) mengira orangnya seperti yang ia pertontonkan di konten-kontennya. Tapi tidak, ia dengan hangat menyambut kami sembari menawarkan minuman dan makanan. Bahkan dengan nada yang polos dan lugu. “Om swastyastu, kanggeang tempatnya berantakan,” sapa Wayan Bisma.

 

Bisma mempersilahkan kami duduk sambil basa-basi. Beberapa menit kemudian, tujuan wawancara kami mulai, dari maksud kontennya dan latar belakang si otot kering ini. “Hanya orang yang paham menganggap itu hanya sebuah konten,” ujar Bisma mengawali.

 

Julukan otot kering ini sebenarnya disematkan oleh teman-temannya dan bukan ia yang memproklamirkan diri. Bagi si otot kering, seluruh video nya itu sebatas hiburan dan tidak ada maksud menyinggung orang, nama, lokasi, ataupun merk. Sulung dari tiga bersaudara ini mengakui videonya murni hanya sekadar entertainmen di media sosial. “Dari awal saya buat konten itu komentarnya sudah yang negatif. Tapi saya tidak ambil pusing, depang gen sube (biarkan saja),” serunya.

Baca Juga :  Viral! Pria Rekam Bokong Bule saat Berjemur

 

Dia menegaskan bahwa tingkah cekak dan sombongnya itu hanya di konten, ia menjamin sifat aslinya justru berbeda dari video-videonya. “Kalau cekak dan degag, saya tidak punya teman,” sambungnya.

 

Lantas, apakah was was jika keluar karena kontroversi itu? “Ya pasti bli, soalnya sudah terlanjur banyak yang tersinggung. Semoga saja tidak terjadi apa-apa di jalan. Tapi kalau ada yang lihat, paling diajak foto atau disapa,” bebernya.

 

Dibalik tingkah kontroversialnya itu, ternyata Wayan Bisma merupakan tulang punggung keluarga. Ayahnya tak bekerja, sedangkan ibunya sudah meninggal dunia sejak 2020 lalu. Bahkan, demi menyambung hidup, ia sempat menjadi tukang parkir di salah satu lokasi di Denpasar. Penghasilannya kisaran 50 ribuan per hari.

Baca Juga :  Cerita Lengkap Mbak Rara; Dipuji dan Di-Bully, Dapat Kontrak Lebih Besar

 

“Awalnya jualan nasi, tapi sepi ya pilih jadi tukang parkir, itu juga diajak teman. Saya gak malu apalagi minder. Basic saya di perhotelan, tapi musim Covid hotel sepi, jadinya ambil pekerjaan apa saja,” bebernya.

 

Hanya saja statusnya sebagai tukang parkir serep, artinya jika lokasi itu tak ada yang bertugas, Bisma yang menggantikannya. Jam kerjanya mulai pukul 19.00-24.00 Wita. Selain menjadi tukang parkir, ia juga mencicipi cuan dari konten-kontennya tersebut, terutama saat live streaming di Tiktok (@kurmazia) dan YouTube (Kurmazia). “Buat videonya setiap hari, langsung upload,” tegasnya.

 

Sebagai penutup, Wayan Bisma mengaku tidak akan meneruskan konten yang mempertontonkan kesombongannya itu. Apalagi sampai menyinggung perasaan orang. “Mungkin nanti bisa lebih kreatif buat konten, saya masih belajar dan butuh juga masukan. Terima kasih yang sudah mendukung, dan terimakasih juga yang sudah menghujat saya. Ini saya jadikan pembelajaran ke depan,” pungkasnya.






Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta

DENPASAR, BALI EXPRESS – Namanya adalah I Wayan Bisma, 19, pemuda yang kini jadi pergunjingan karena kontroversi. Dialah si otot kering, penggiat media sosial yang isi kontennyaya cekak dan degag (congkak dan sombong).

 

Awalnya tim Bali Express (Jawa Pos Group) mengira orangnya seperti yang ia pertontonkan di konten-kontennya. Tapi tidak, ia dengan hangat menyambut kami sembari menawarkan minuman dan makanan. Bahkan dengan nada yang polos dan lugu. “Om swastyastu, kanggeang tempatnya berantakan,” sapa Wayan Bisma.

 

Bisma mempersilahkan kami duduk sambil basa-basi. Beberapa menit kemudian, tujuan wawancara kami mulai, dari maksud kontennya dan latar belakang si otot kering ini. “Hanya orang yang paham menganggap itu hanya sebuah konten,” ujar Bisma mengawali.

 

Julukan otot kering ini sebenarnya disematkan oleh teman-temannya dan bukan ia yang memproklamirkan diri. Bagi si otot kering, seluruh video nya itu sebatas hiburan dan tidak ada maksud menyinggung orang, nama, lokasi, ataupun merk. Sulung dari tiga bersaudara ini mengakui videonya murni hanya sekadar entertainmen di media sosial. “Dari awal saya buat konten itu komentarnya sudah yang negatif. Tapi saya tidak ambil pusing, depang gen sube (biarkan saja),” serunya.

Baca Juga :  Viral, Juru Parkir Gunakan Masker dari Batok Kelapa

 

Dia menegaskan bahwa tingkah cekak dan sombongnya itu hanya di konten, ia menjamin sifat aslinya justru berbeda dari video-videonya. “Kalau cekak dan degag, saya tidak punya teman,” sambungnya.

 

Lantas, apakah was was jika keluar karena kontroversi itu? “Ya pasti bli, soalnya sudah terlanjur banyak yang tersinggung. Semoga saja tidak terjadi apa-apa di jalan. Tapi kalau ada yang lihat, paling diajak foto atau disapa,” bebernya.

 

Dibalik tingkah kontroversialnya itu, ternyata Wayan Bisma merupakan tulang punggung keluarga. Ayahnya tak bekerja, sedangkan ibunya sudah meninggal dunia sejak 2020 lalu. Bahkan, demi menyambung hidup, ia sempat menjadi tukang parkir di salah satu lokasi di Denpasar. Penghasilannya kisaran 50 ribuan per hari.

Baca Juga :  Viral Diduga Geng Motor, Keroyok Dua Pria di Jalan Soputan

 

“Awalnya jualan nasi, tapi sepi ya pilih jadi tukang parkir, itu juga diajak teman. Saya gak malu apalagi minder. Basic saya di perhotelan, tapi musim Covid hotel sepi, jadinya ambil pekerjaan apa saja,” bebernya.

 

Hanya saja statusnya sebagai tukang parkir serep, artinya jika lokasi itu tak ada yang bertugas, Bisma yang menggantikannya. Jam kerjanya mulai pukul 19.00-24.00 Wita. Selain menjadi tukang parkir, ia juga mencicipi cuan dari konten-kontennya tersebut, terutama saat live streaming di Tiktok (@kurmazia) dan YouTube (Kurmazia). “Buat videonya setiap hari, langsung upload,” tegasnya.

 

Sebagai penutup, Wayan Bisma mengaku tidak akan meneruskan konten yang mempertontonkan kesombongannya itu. Apalagi sampai menyinggung perasaan orang. “Mungkin nanti bisa lebih kreatif buat konten, saya masih belajar dan butuh juga masukan. Terima kasih yang sudah mendukung, dan terimakasih juga yang sudah menghujat saya. Ini saya jadikan pembelajaran ke depan,” pungkasnya.






Reporter: I Dewa Made Krisna Pradipta

Most Read

Artikel Terbaru

/