25.4 C
Denpasar
Thursday, June 8, 2023

Siswa SMAN 2 Mendoyo Kumpulkan Sumbangan, Bersihkan Lumpur

BALI EXPRESS, NEGARA – Anak –anak  SMAN 2 Mendoyo, Kabupaten Jembrana tidak mau hanya berpangku tangan menyaksikan warga yang terkena musibah. Mereka Selasa (8/1) kemarin turun tangan membersihkan lumpur yang merendam rumah  warga Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Jembrana. Juga mengumpulkan bantuan uang.  Seperti apa?

Musibah banjir bandang yang menimpa warga Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana beberapa waktu mengundang keprihatinan pelajar SMA Negeri 2 Mendoyo. Ratusan pelajar sekolah  itu terketuk hatinya untuk urunan, mengumpulkan dana. Untuk mereka sumbangkan kepada puluhan warga yang menjadi korban bencana banjir bandang tersebut.

Aksi solidaritas siswa tersebut, mengetuk hari para guru-guru SMAN 2 Mendoyo. Mereka ikut serta urunan menyisihkan sedikit rejeki mereka untuk digabung dengan dana urunan dari para pelajar untuk disumbangkan kepada para korban bencana banjir bandang.

“Tadi kami sudah serahkan bantuan dana untuk para korban banjir. Dana tersebut bersumber dari urunan sukarela siswa dan pihak guru di sekolah,” ujar I Komang Winata, Kepala SMA Negeri 2 Mendoyo. Meskipun jumlahnya tidak besar, sambungnya, bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban warga terdampak.

Baca Juga :  Gebyar Vaksinasi Covid-19, Bupati Tamba Target 1.200 Sasaran Per-Hari

Bantuan dana yang diserahkan, Selasa pagi (8/1) kemarin di posko bencana, Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Mendoyo, diterima Perbekel Penyaringan, I Made Dresta didampingi Kelian Banjar Anyar Kelod, Kadek Winastra dan sejumlah pelajar serta warga masyarakat.

Selain menyerahkan bantuan dana untuk para korban bencana banjir bandang di Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, ratusan pelajar yang terdiri dari kelas X dan XI ini, juga melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan endapan lumpur dan sampah di rumah dan pekarangan warga yang terdampak. Ratusan pelajar yang terlibat kegiatan gotong royong tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok bertugas membersihkan endapan lumpur dan sampah di masing-masing rumah warga terdampak.

 “Kami sangat prihatin terhadap mereka yang terkena musibah banjir bandang. Karena itu kami terketuk untuk bersama-sama membantu warga membersihkan endapan lumpur dan sampah akibat banjir Bandang beberapa waktu lalu,” ujar Winata.

Baca Juga :  Masuk Zona Merah, Pembelajaran Tatap Muka di Jembrana Ditunda

Namun yang terpenting menurut Winata, inti dari kegiatan sosial tersebut merupakan upaya menumbuhkan rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan dari pelajar kepada sesama termasuk warga yang menjadi korban bencana. Sementara itu Perbekel Penyaringan, I Made Dresta mengatakan, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada semua komponen yang telah sangat peduli membantu warganya yang terkena musibah banjir bandang, termasuk para pelajar dan guru-guru SMA Negeri 2 Mendoyo.

Bantuan dari semua pihak baik berupa, sembako, pakaian, perabotan rumah tangga maupun dana menurutnya sangat membantu meringankan beban warganya yang terdampak. Termasuk bantuan dan respon cepat dari pemerintah daerah, aparat kepolisian dan TNI sangat membantu warga terdampak. Dimana di desanya ini sedikitnya ada 58 KK yang terdampak, dari jumlah tersebut sebagian mengalami kerusakan berat.

“Tiga rumah warga roboh, dua diantaranya merupakan bantuan bedah rumah dan satu rumah semi permanen. Selain itu 14 ekor sapi, 9 ekor babi dan 500 ekor lebih bebek juga dilaporkan hilang,” imbuhnya.


BALI EXPRESS, NEGARA – Anak –anak  SMAN 2 Mendoyo, Kabupaten Jembrana tidak mau hanya berpangku tangan menyaksikan warga yang terkena musibah. Mereka Selasa (8/1) kemarin turun tangan membersihkan lumpur yang merendam rumah  warga Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Jembrana. Juga mengumpulkan bantuan uang.  Seperti apa?

Musibah banjir bandang yang menimpa warga Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana beberapa waktu mengundang keprihatinan pelajar SMA Negeri 2 Mendoyo. Ratusan pelajar sekolah  itu terketuk hatinya untuk urunan, mengumpulkan dana. Untuk mereka sumbangkan kepada puluhan warga yang menjadi korban bencana banjir bandang tersebut.

Aksi solidaritas siswa tersebut, mengetuk hari para guru-guru SMAN 2 Mendoyo. Mereka ikut serta urunan menyisihkan sedikit rejeki mereka untuk digabung dengan dana urunan dari para pelajar untuk disumbangkan kepada para korban bencana banjir bandang.

“Tadi kami sudah serahkan bantuan dana untuk para korban banjir. Dana tersebut bersumber dari urunan sukarela siswa dan pihak guru di sekolah,” ujar I Komang Winata, Kepala SMA Negeri 2 Mendoyo. Meskipun jumlahnya tidak besar, sambungnya, bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban warga terdampak.

Baca Juga :  Cegah Kenakalan Remaja, Rumah Salman Hadirkan Beasiswa Teladan Negeri

Bantuan dana yang diserahkan, Selasa pagi (8/1) kemarin di posko bencana, Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, Mendoyo, diterima Perbekel Penyaringan, I Made Dresta didampingi Kelian Banjar Anyar Kelod, Kadek Winastra dan sejumlah pelajar serta warga masyarakat.

Selain menyerahkan bantuan dana untuk para korban bencana banjir bandang di Banjar Anyar Kelod, Desa Penyaringan, ratusan pelajar yang terdiri dari kelas X dan XI ini, juga melaksanakan kegiatan gotong royong membersihkan endapan lumpur dan sampah di rumah dan pekarangan warga yang terdampak. Ratusan pelajar yang terlibat kegiatan gotong royong tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok bertugas membersihkan endapan lumpur dan sampah di masing-masing rumah warga terdampak.

 “Kami sangat prihatin terhadap mereka yang terkena musibah banjir bandang. Karena itu kami terketuk untuk bersama-sama membantu warga membersihkan endapan lumpur dan sampah akibat banjir Bandang beberapa waktu lalu,” ujar Winata.

Baca Juga :  Hampir Tiap Hari Ada Pencurian, Walaupun Ronda Maling Sulit Ditangkap

Namun yang terpenting menurut Winata, inti dari kegiatan sosial tersebut merupakan upaya menumbuhkan rasa solidaritas dan rasa kekeluargaan dari pelajar kepada sesama termasuk warga yang menjadi korban bencana. Sementara itu Perbekel Penyaringan, I Made Dresta mengatakan, pihaknya menyampaikan terimakasih kepada semua komponen yang telah sangat peduli membantu warganya yang terkena musibah banjir bandang, termasuk para pelajar dan guru-guru SMA Negeri 2 Mendoyo.

Bantuan dari semua pihak baik berupa, sembako, pakaian, perabotan rumah tangga maupun dana menurutnya sangat membantu meringankan beban warganya yang terdampak. Termasuk bantuan dan respon cepat dari pemerintah daerah, aparat kepolisian dan TNI sangat membantu warga terdampak. Dimana di desanya ini sedikitnya ada 58 KK yang terdampak, dari jumlah tersebut sebagian mengalami kerusakan berat.

“Tiga rumah warga roboh, dua diantaranya merupakan bantuan bedah rumah dan satu rumah semi permanen. Selain itu 14 ekor sapi, 9 ekor babi dan 500 ekor lebih bebek juga dilaporkan hilang,” imbuhnya.


Most Read

Artikel Terbaru