26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Ida Ayu Titin, Raih Gelar Doktor di Usia 26 Tahun

KLUNGKUNG, BALI EXPRESS – Jenjang karier dan pendidikan Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi terbilang cemerlang. Di usia 26 tahun, Titin Trisnadewi resmi menyandang gelar doktor dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 bersama puluhan peraih IPK 4 lainnya pada wisuda Universitas Indonesia (UI) 2021/2022, 10-11 September 2022.

Ketertarikannya pada dunia pertambangan dan permesinan, membuatnya tekun untuk menyelesaikan studi teknik mesin. Dirinya mengaku sama sekali tak membayangkan bisa mendapatkan beasiswa S2-S3 sekaligus di UI, menyelesaikan studi tepat waktu dengan IPK terbaik.

Kepada Bali Express (Jawa Pos Group), wanita kelahiran Akah, 28 Mei 1996 ini mengaku termotivasi menempuh studi teknik mesin karena sang ayah juga bergelut di dunia teknik mesin. Selepas lulus dari SMA Negeri 1 Semarapura, Klungkung, Titin melanjutkan kuliah S1 program studi Teknik Mesin Universits Udayana pada 2014 dan lulus pada 2018.

Ia kemudian mencoba melamar beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). Yakni beasiswa program percepatan pendidikan yang diberikan kepada lulusan Sarjana yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang Doktor.

Baca Juga :  Viral Video Siswa SMA Tantang Guru di Depan Kelas

Masa pendidikan selama empat tahun itu tentu dilalui dengan beragam tantangan. Meski dengan kondisi demikian, wanita asal Dusun Bajing, Desa Tegak, Klungkung ini mengaku sangat terbantu selama menempuh pendidikan S2-S3. Terutama keluarga dan pihak kampus, beserta pembimbing yang telah memberi kemudahan fasilitas, dan akses untuk mendukung proses perkuliahan dan riset.

Ungkapan itu bukan tanpa alasan. Putri kedua dari pasangan Ida Bagus Made Kantha dan Ida Ayu Made Sudiyasning ini sempat mengalami beberapa kendala selama perkuliahan. Puncaknya saat pandemi Covid-19, yang akibatkan seluruh aktivitas dilakukan terbatas.

“Saya tumbuh di keluarga yang memperhatikan pendidikan. Dari kecil saya diarahkan untuk selalu belajar dan menggali apa yang digemari. Dukungan ibu, ajik (ayah), kakak, dan adik memberi peran penting dalam perjalanan saya yang sudah pasti tidak mudah,” ungkap Titin, Rabu (14/9).

Rutinitas Ida Ayu di laboratorium untuk melakukan riset. Eksperimen hingga membangun relasi dengan lembaga riset, dibantu para pembimbing andal, turut membantu kelancaran kuliah dan penelitiannya.

Disertasi Ida Ayu Titin berfokus pada manajemen energi khusus di bidang bangunan. Berkat dukungan yang luar biasa, ia berhasil mengakhiri studi tepat waktu dengan hasil sangat memuaskan.

Baca Juga :  Ditantang Jro Jepang, Jro Bayu Gendeng: Pantang Melarikan Diri

Titin merasa terhormat dan senang bisa berada pada pencapaian ini. Bukan hanya sukses meraih IPK sempurna dengan angka 4. Tetapi juga berhasil menyelesaikan studi doktor di usia 26 tahun. Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi bisa disebut salah satu doktor termuda asal Bali.

Dia berharap buah pemikirannya bisa dikembangkan dan diaplikasikan demi sumbangsih pemikiran, wawasan untuk masalah energi di Indonesia. “Saya berusaha menghadapi berbagai tantangan, tugas, tuntutan dan halangan yang datang,” tutur wanita yang mengaku gemar olahraga dan menari ini.

Saat ini, Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi fokus bekerja sebagai asisten dosen dan laboratorium di Applied Heat Transfer Research Group (AHTRG) atau grup riset Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI). Ia juga masih aktif sebagai asisten staf IKN. “Rencana ke depan tentu mencari pengalaman dan ilmu baru lagi, mengembangkan ilmu yang sudah dimiliki,” tukasnya.






Reporter: AGUS EKA PURNA NEGARA

KLUNGKUNG, BALI EXPRESS – Jenjang karier dan pendidikan Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi terbilang cemerlang. Di usia 26 tahun, Titin Trisnadewi resmi menyandang gelar doktor dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 bersama puluhan peraih IPK 4 lainnya pada wisuda Universitas Indonesia (UI) 2021/2022, 10-11 September 2022.

Ketertarikannya pada dunia pertambangan dan permesinan, membuatnya tekun untuk menyelesaikan studi teknik mesin. Dirinya mengaku sama sekali tak membayangkan bisa mendapatkan beasiswa S2-S3 sekaligus di UI, menyelesaikan studi tepat waktu dengan IPK terbaik.

Kepada Bali Express (Jawa Pos Group), wanita kelahiran Akah, 28 Mei 1996 ini mengaku termotivasi menempuh studi teknik mesin karena sang ayah juga bergelut di dunia teknik mesin. Selepas lulus dari SMA Negeri 1 Semarapura, Klungkung, Titin melanjutkan kuliah S1 program studi Teknik Mesin Universits Udayana pada 2014 dan lulus pada 2018.

Ia kemudian mencoba melamar beasiswa Pendidikan Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Dikti). Yakni beasiswa program percepatan pendidikan yang diberikan kepada lulusan Sarjana yang memenuhi kualifikasi untuk menjadi seorang Doktor.

Baca Juga :  Cedek; Lansia Miskin Asal Sidemen; Atap Rumah dari Terpal

Masa pendidikan selama empat tahun itu tentu dilalui dengan beragam tantangan. Meski dengan kondisi demikian, wanita asal Dusun Bajing, Desa Tegak, Klungkung ini mengaku sangat terbantu selama menempuh pendidikan S2-S3. Terutama keluarga dan pihak kampus, beserta pembimbing yang telah memberi kemudahan fasilitas, dan akses untuk mendukung proses perkuliahan dan riset.

Ungkapan itu bukan tanpa alasan. Putri kedua dari pasangan Ida Bagus Made Kantha dan Ida Ayu Made Sudiyasning ini sempat mengalami beberapa kendala selama perkuliahan. Puncaknya saat pandemi Covid-19, yang akibatkan seluruh aktivitas dilakukan terbatas.

“Saya tumbuh di keluarga yang memperhatikan pendidikan. Dari kecil saya diarahkan untuk selalu belajar dan menggali apa yang digemari. Dukungan ibu, ajik (ayah), kakak, dan adik memberi peran penting dalam perjalanan saya yang sudah pasti tidak mudah,” ungkap Titin, Rabu (14/9).

Rutinitas Ida Ayu di laboratorium untuk melakukan riset. Eksperimen hingga membangun relasi dengan lembaga riset, dibantu para pembimbing andal, turut membantu kelancaran kuliah dan penelitiannya.

Disertasi Ida Ayu Titin berfokus pada manajemen energi khusus di bidang bangunan. Berkat dukungan yang luar biasa, ia berhasil mengakhiri studi tepat waktu dengan hasil sangat memuaskan.

Baca Juga :  Belajar via Youtube, Pakai Barang Bekas, Produk ke Jepang dan Afrika

Titin merasa terhormat dan senang bisa berada pada pencapaian ini. Bukan hanya sukses meraih IPK sempurna dengan angka 4. Tetapi juga berhasil menyelesaikan studi doktor di usia 26 tahun. Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi bisa disebut salah satu doktor termuda asal Bali.

Dia berharap buah pemikirannya bisa dikembangkan dan diaplikasikan demi sumbangsih pemikiran, wawasan untuk masalah energi di Indonesia. “Saya berusaha menghadapi berbagai tantangan, tugas, tuntutan dan halangan yang datang,” tutur wanita yang mengaku gemar olahraga dan menari ini.

Saat ini, Ida Ayu Nyoman Titin Trisnadewi fokus bekerja sebagai asisten dosen dan laboratorium di Applied Heat Transfer Research Group (AHTRG) atau grup riset Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FT UI). Ia juga masih aktif sebagai asisten staf IKN. “Rencana ke depan tentu mencari pengalaman dan ilmu baru lagi, mengembangkan ilmu yang sudah dimiliki,” tukasnya.






Reporter: AGUS EKA PURNA NEGARA

Most Read

Artikel Terbaru