26.5 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Tingginya Kasus Covid-19 di Bali Disebabkan Tiga Hal

DENPASAR, BALI EXPRESS- Sebanyak 90 persen dari total pasien covid-19 di Bali merupakan pasien covid19 yang belum mendapat vaksinasi covid-19, sedangkan sisanya 10 persen adalah pasien yang meninggal sudah mendapatkan imuniasasi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, menyebutkan 10 persen pasien yang meninggal dan sudah mendapat imunisasi ini adalah pasien dengan penyakit bawaan atau terlambat mendapat pertolongan. “Sehingga persentase kematian pasien covid tanpa imunisasi di Bali sangat tinggi,” jelasnya Minggu (22/8).

Masih tingginya angka kematian covid-19 yang belum divaksinasi ini, diakui dr. Suarjaya karena banyak pasien tersebut tidak mendapat vaksinasi karena berbagai alasan. Mulai dari alasan kesehatan hingga akses vaksinasi.

Baca Juga :  Coba Menginap di Rumah Warga Desa, Berbaur dan Tahu Aktivitas Khas Pedesaan

Terkait masih tingginya angka kasus covid-19 di Bali dikatakan dr. Suarjaya disebabkan oleh tiga hal, pertama adalah, sudah masuknya covid-19 varian Delta ke Bali, varian delta ini diakui Suarjaya sangat berbahaya, penyebarannya sangat cepat, sehingga bisa berpindah-pindah ke medium lain secara cepat, terutama di lingkungan keluarga. 

Selanjutnya adalah masih tingginya aktivitas aktivitas kerumunan orang di beberapa wilayah di Bali. “Hal ini karena maraknya pelaksanaan upacara keagamaan menjadi bagian dari meningkatnya kasus covid-19 di Bali, khususnya di rentang bulang Juli-agustus,” ungkapnya.

Selanjutnya penyebab ketiga adalah, masih tingginya aktivitas di pasar tradisional di Bali. “Untuk aktivitas di pasar tradisional ini, saya berharap PD Pasar yang ada di Bali supaya lebih ketat lagi dalam menerapkan prokes serta mengajak pedagang/masyarakat untuk melakukan vaksinasi,” ungkapnya. 

Baca Juga :  Ada Dua Tradisi Nekaang di Desa Kukuh, Salah Satu Bawaannya Pembalut Wanita

Adapun sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia. Masyarakat yang telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 3.130.615 orang, vaksin 2 sebanyak 1.606.322 orang dan vaksin 3 sebanyak 21.940 Total vaksin yang terdistribusi sebanyak 5.365.593 dosis dengan sisa stok vaksin sebanyak 959.901 dosis.


DENPASAR, BALI EXPRESS- Sebanyak 90 persen dari total pasien covid-19 di Bali merupakan pasien covid19 yang belum mendapat vaksinasi covid-19, sedangkan sisanya 10 persen adalah pasien yang meninggal sudah mendapatkan imuniasasi.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya, menyebutkan 10 persen pasien yang meninggal dan sudah mendapat imunisasi ini adalah pasien dengan penyakit bawaan atau terlambat mendapat pertolongan. “Sehingga persentase kematian pasien covid tanpa imunisasi di Bali sangat tinggi,” jelasnya Minggu (22/8).

Masih tingginya angka kematian covid-19 yang belum divaksinasi ini, diakui dr. Suarjaya karena banyak pasien tersebut tidak mendapat vaksinasi karena berbagai alasan. Mulai dari alasan kesehatan hingga akses vaksinasi.

Baca Juga :  Kenali Gejala Diabetes Untuk Kualitas Hidup Lebih Baik

Terkait masih tingginya angka kasus covid-19 di Bali dikatakan dr. Suarjaya disebabkan oleh tiga hal, pertama adalah, sudah masuknya covid-19 varian Delta ke Bali, varian delta ini diakui Suarjaya sangat berbahaya, penyebarannya sangat cepat, sehingga bisa berpindah-pindah ke medium lain secara cepat, terutama di lingkungan keluarga. 

Selanjutnya adalah masih tingginya aktivitas aktivitas kerumunan orang di beberapa wilayah di Bali. “Hal ini karena maraknya pelaksanaan upacara keagamaan menjadi bagian dari meningkatnya kasus covid-19 di Bali, khususnya di rentang bulang Juli-agustus,” ungkapnya.

Selanjutnya penyebab ketiga adalah, masih tingginya aktivitas di pasar tradisional di Bali. “Untuk aktivitas di pasar tradisional ini, saya berharap PD Pasar yang ada di Bali supaya lebih ketat lagi dalam menerapkan prokes serta mengajak pedagang/masyarakat untuk melakukan vaksinasi,” ungkapnya. 

Baca Juga :  Tinjau Vaksinasi di Tiga Tempat, Kasta Minta Perangkat Desa Proaktif

Adapun sasaran vaksinasi yang telah terlayani adalah SDM kesehatan, petugas pelayanan publik dan lansia. Masyarakat yang telah memperoleh vaksin 1 sebanyak 3.130.615 orang, vaksin 2 sebanyak 1.606.322 orang dan vaksin 3 sebanyak 21.940 Total vaksin yang terdistribusi sebanyak 5.365.593 dosis dengan sisa stok vaksin sebanyak 959.901 dosis.


Most Read

Artikel Terbaru