DENPASAR, BALI EXPRESS- Selain harus berusaha untuk sembuh dari infeksi virus covid-19, seorang pasien yang sudah sembuh dari infeksi, beberapa pasien akan dihadapkan dengan kondisi long haul covid-19, atau gejala jangka panjang pasca sembuh dari covid-19. Seperti apa gejalanya?
Salah seorang dokter umum di Denpasar, dr. Danendra Dhanny Anggara, mengatakan istilah long-haul COVID-19 mengacu pada gejala jangka panjang yang muncul setelah penderita infeksi virus Corona dinyatakan sembuh. “Hal ini mungkin menimbulkan kekhawatiran bagi orang yang sudah pernah terkena COVID-19, karena gejalanya bisa dirasakan hingga lebih dari 4 minggu setelah penderita dinyatakan sembuh melalui hasil tes COVID-19 yang negatif,” jelasnya.
Lebih lanjut tentang kondisi ini, dr. Dhanny mengatakan tidak semua pasien yang sudah dinyatakan sembuh akan mengalami kondisi Long-Haul Covid-19. Dari beberapa literatur yang di bacanya, dr. Dhanny mengatakan sekitar 10 persen dari total pasien sembuh dalam satu periode akan mengalami gejala jangka panjang penyakit ini. Kondisi ini bisa dialami oleh pasien anak-anak dan orang dewasa setelah terkena COVID-19.
Meski demikian, penyebab terjadinya kondisi tersebut hingga kini masih belum diketahui dan terus diteliti. “Salah satu teori menyebutkan bahwa gangguan pada keseimbangan jumlah bakteri baik atau probiotik di dalam usus turut berpengaruh terhadap munculnya kondisi long-haul COVID-19,” lanjutnya.
Ada beberapa gejala dari Long-Haul Covid-19, seperti, kelelahan, sesak napas, batuk, nyeri otot dan sendi,dasa berdebar, gangguan indra penciuman dan perasa, demam. Selain itu juga bisa menimbulkan masalah psikologis, seperti sulit konsentrasi, cemas, dan depresi.
Lantas bagaimana mengatasi gejala ini? dr. Dhanny mengatakan meskipun telah dinyatakan sembuh dari penyakit COVID-19, namun pasien sebaiknya melakukan langkahpenanganan yang efektif untuk mengatasi kondisi ini.
Salah satu langkah penting yang dapat dilakukan agar terhindar dari COVID-19 dan long-haul COVID-19 adalah disiplin menjalani protokol kesehatan dan mendapatkan vaksin. “Hal ini penting dilakukan untuk mencegah penularan infeksi virus Corona dan menekan angka kasus positif yang masih terus meningkat,” ungkapnya.