NEGARA, BALI EXPRESS – Tujuh orang warga Dusun Anyarsari Kangin, Desa Nusasari, Kecamatan Melaya, Jembrana digigit anjing secara beruntun. Peristiwa itu terjadi Jumat (23/4) dan Sabtu (24/4) lalu. Setelah dilakukan pengecekan sampel, anjing yang menggigit itu dinyatakan positif rabies.
Kabid Keswan dan Kesmavet pada Dinas Pertanian dan Peternakan Jembrana, drh I Wayan Widarsa, Selasa (27/4) mengatakan, korban gigitan dengan sampel otak anjing positif rabies jumlahnya sebanyak 7 orang.
Korban pertama digigit Jumat (23/4) lalu. Korban yang bernama Ketut Marni digigit anak anjing berusia kurang lebih 6 bulan yang diikat di kebun miliknya. “Ketut Marni, mengalami gigitan pada tangan kanan saat hendak memberikan makan anak anjing tersebut,” ujarnya.
Selanjutnya di hari yang sama, lanjut Widarsa, anjing tersebut menggigit 3 orang warga lainnya. Tidak berhenti sampai disitu, keesokan harinya, Sabtu (24/4), 3 orang warga juga dilaporkan digigit anjing yang sama.
Pihaknya selanjutnya, Sabtu (24/4) langsung mengambil sampel otak anjing. Kemudian sampel itu, Senin (26/4) pagi dibawa ke Balai Besar Veteriner Denpasar. “Hasilnya Senin sore ketahuan positif. Sehingga kami lakukan eliminasi selektif dan vaksinasi Selasa (27/4),” terangnya.
Masih menurut Widarsa, estimasi jumlah populasi anjing di Nusasari, Jembrana, sekitar 762 ekor dan diharapkan 80 persennya bisa divaksinasi. “Kami kerahkan 4 tim turun di 4 banjar, untuk menuntaskan vaksinasi rabies itu,” jelasnya.
Widarsa menduga anjing rabies itu sebelumnya sempat kontak dengan anjing liar lainnya. Sehingga untuk dapat menekan kasus rabies, warga agar tidak meliarkan anjing peliharannya.
“Jangan diliarkan begitu saja, anjing harus dirawat dengan baik dan melakukan vaksinasi rabies secara rutin dan melaporkan setiap ada gigitan anjing,” pungkasnya.