26.5 C
Denpasar
Wednesday, June 7, 2023

Wajarkah Jantung Berdebar Ketika Jatuh Cinta?

DENPASAR, BALI EXPRESS- Ketika jatuh cinta, jantung akan terasa berdebar-debar. Namun kondisi jantung berdebar ketika jatuh cinta ini ternyata bukan pertanda seseorang mengalami sakit jantung atau bergejala penyakit jantung. Kenapa demikian?

 

Dokter Konsultan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, RSUP Sanglah, dr. Ni Made Ayu Wulan Sari, Sp.JP., menjelaskan jika jantung terasa berdebar ketika seseorang jatuh cinta merupakan ciri jantung yang sehat dan orng tersebut masih normal. “Jantung berdebar ketika anda jatuh cinta itu menandakan jika anda sehat dan jantungnya dalam kondisi normal,” jelasnya.

 

Kondisi ini bisa teejadi karena menurut dr. Ayu, ketika seseorang jatuh cinta dan  bertemu dengan orang yang disukai, pasti jantung akan berdegup kencang, pipi merah, tangan terasa basah, bahkan tidak jarang menimbulkan salah tingkah yang berlebihan.

Baca Juga :  Podcast Denny Sumargo Disebut Bawa Kutukan, Ini Kata Om Hao

 

Hal ini disebutkan dr. Ayu karena jatuh cinta bisa menimbulkan reaksi kimia dalam otak. Reaksi kimia ini menyebabkan beberapa hormon di dalam tubuh yang bereaksi sehingga menyebabkan jantung berdebar. Beberapa hormon tersebut antara lain, adrenalin, testosteron, oksitosin, dan lain sebagainya.

Produksi ketiga hormon tersebut mengalami peningkatan yang drastis ketika seseorang jatuh cinta. “Salah adalah hormo  oksitosin (hormon yang berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, dan emosi yang baik) dan vasopressin (hormon yang berpengaruh terhadap perilaku) cenderung lebih tinggi,” lanjutnya.

 

Jantung berdetak lebih kencang, pada kondisi ini menurut dr. Ayu karena dipengaruhi oleh produksi hormon adrenalin dan norepinefrin. Kombinasi kedua hormon ini juga membuat telapak tangan mengeluarkan keringat yang berlebihan.

Baca Juga :  Penyakit Jantung Kumat, Nakhoda Meninggal di Atas Kapal

 

Selain itu, hormon norepinefrin yang dihasilkan juga seseorang sulit tertidur dan lebih perhatian pada segala sesuatu tentang pasangan. Sedangkan zat kimia dopamine yang dilepaskan oleh otak menimbulkan perasaan euphoria.

 

Dopamine muncul sebagai respon dari rangsangan yang menyenangkan sehingga melancarkan aliran darah menuju pusat kesenangan otak yang dikenal dengan nukleus akumben yang merupakan bagian otak yang mengendalikan kenikmatan.

 

Sehingga, setiap kali seseorang yang sedang jatuh cinta bertemu dengan pasangan atau melihat pasangan dalam foto, otak mengirimkan sinyal jika orang tersebut sedang berbahagia. “Kondisi ini membuat jatuh cinta menjadi candu karena otak mengartikan kondisi ini sebagai hal yang memuaskan, sehingga orang yang sedang jatuh cinta wajar mengalami jantung berdebar dan salting,” tambahnya.






Reporter: IGA Kusuma Yoni

DENPASAR, BALI EXPRESS- Ketika jatuh cinta, jantung akan terasa berdebar-debar. Namun kondisi jantung berdebar ketika jatuh cinta ini ternyata bukan pertanda seseorang mengalami sakit jantung atau bergejala penyakit jantung. Kenapa demikian?

 

Dokter Konsultan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah, RSUP Sanglah, dr. Ni Made Ayu Wulan Sari, Sp.JP., menjelaskan jika jantung terasa berdebar ketika seseorang jatuh cinta merupakan ciri jantung yang sehat dan orng tersebut masih normal. “Jantung berdebar ketika anda jatuh cinta itu menandakan jika anda sehat dan jantungnya dalam kondisi normal,” jelasnya.

 

Kondisi ini bisa teejadi karena menurut dr. Ayu, ketika seseorang jatuh cinta dan  bertemu dengan orang yang disukai, pasti jantung akan berdegup kencang, pipi merah, tangan terasa basah, bahkan tidak jarang menimbulkan salah tingkah yang berlebihan.

Baca Juga :  Populasi Pasien Penyakit Jantung RS Siloam Cukup Tinggi

 

Hal ini disebutkan dr. Ayu karena jatuh cinta bisa menimbulkan reaksi kimia dalam otak. Reaksi kimia ini menyebabkan beberapa hormon di dalam tubuh yang bereaksi sehingga menyebabkan jantung berdebar. Beberapa hormon tersebut antara lain, adrenalin, testosteron, oksitosin, dan lain sebagainya.

Produksi ketiga hormon tersebut mengalami peningkatan yang drastis ketika seseorang jatuh cinta. “Salah adalah hormo  oksitosin (hormon yang berkaitan dengan perasaan cinta, kasih sayang, dan emosi yang baik) dan vasopressin (hormon yang berpengaruh terhadap perilaku) cenderung lebih tinggi,” lanjutnya.

 

Jantung berdetak lebih kencang, pada kondisi ini menurut dr. Ayu karena dipengaruhi oleh produksi hormon adrenalin dan norepinefrin. Kombinasi kedua hormon ini juga membuat telapak tangan mengeluarkan keringat yang berlebihan.

Baca Juga :  Manfaat Kimchi, Mulai dari Pencegah Penuaan Hingga Penyakit Jantung

 

Selain itu, hormon norepinefrin yang dihasilkan juga seseorang sulit tertidur dan lebih perhatian pada segala sesuatu tentang pasangan. Sedangkan zat kimia dopamine yang dilepaskan oleh otak menimbulkan perasaan euphoria.

 

Dopamine muncul sebagai respon dari rangsangan yang menyenangkan sehingga melancarkan aliran darah menuju pusat kesenangan otak yang dikenal dengan nukleus akumben yang merupakan bagian otak yang mengendalikan kenikmatan.

 

Sehingga, setiap kali seseorang yang sedang jatuh cinta bertemu dengan pasangan atau melihat pasangan dalam foto, otak mengirimkan sinyal jika orang tersebut sedang berbahagia. “Kondisi ini membuat jatuh cinta menjadi candu karena otak mengartikan kondisi ini sebagai hal yang memuaskan, sehingga orang yang sedang jatuh cinta wajar mengalami jantung berdebar dan salting,” tambahnya.






Reporter: IGA Kusuma Yoni

Most Read

Artikel Terbaru