TABANAN, BALI EXPRESS – Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Tabanan terhitung relatif masih rendah. Meski tingkatan tersebut belum terlampau signifikan. Karena itu, Gerakan Makan Ikan di kabupaten ini masih terus dikampanyekan.
Seperti yang dilakukan Kamis (29/4) di kantor Bupati Tabanan. Sebanyak 500 paket produk ikan olahan segar macam nuget dan lain-lainnya. Proses penyerahannya berlangsung simbolis.
Dilakukan langsung oleh Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, anggota Komisi IV DPR RI I Made Urip, dan Sekretaris Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Berny Achmad Subki.
Dalam sambutannya, Sanjaya menyebutkan Gerakan tersebut menjadi upaya nyata untuk mengantisipasi meningkatnya kasus stunting di Tabanan.
Terlebih, sambung dia, tingkat konsumsi ikan di Tabanan masih relatif rendah. Baru 32,4 kilogram perkapita pertahun. Sementara di tingkat provinsi, lebih 38,8 kilogram per kapita per tahun.
“Tabanan ini termasuk basisnya perikanan. Baik ikan air laut maupun ikan air tawar. Dari sisi perikanan, Tabanan punya potensi berkembang. Ikan di Tabanan juga baik. Tidak kalah dengan ikan ekspor,” katanya.
Karena itu, edukasi mengenai manfaat mengonsumsi ikan dia rasa sangat penting dilakukan. Terlepas dari kasus stunting atau gizi buruk.
Bahkan, dengan program ‘Ngantor di Desa’, Sanjaya mengaku akan mengampanyekan program ini saat turun ke masing-masing desa.
“Kami akan programkan melalui Dinas Perikanan. Agar masyarakat dari hulu, tengah, sampai hilir gemar makan ikan,” sambungnya.
Sementara itu, Berny Achmad Subki menjelaskan program KKP program yang dilakukan di Bali menyasar kepada dua daerah. Selain Tabanan, Badung juga menjadi daerah yang disasar. Sehingga total ada seribu paket yang dibagikan untuk kedua wilayah tersebut.
Menurutnya, kasus stunting di Tabanan relatif sudah baik. Berada di bawah 20 persen. Hanya saja yang perlu menjadi catatan adalah tingkat konsumsi ikannya. “Tingkat konsumsi ikan di Tabanan 31.4 kilogram perkapita per tahun. Masih rendah. Namun tidak rendah sekali,” jelasnya.