BANGLI, BALI EXPRESS – Satu lagi suporter Bali United bayar kaul dengan jalan kaki karena Bali United juara Liga 1 2021/2022. Dia adalah I Wayan Sutresnayasa, warga Lingkungan Blungbang, Kelurahan Kawan, Bangli. Pria yang akrab disapa Kacong Benot ini jalan kaki dari Alun-Alun Bangli sampai di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Kamis (31/3) sore.
Kacong mulai jalan kaki dari Alun-Alun Bangli sekitar pukul 16.00. Ia terlihat menggunakan udeng poleng. Selain dirinya, ada juga sejumlah suporter lain menemani, lengkap membawa atribut tim kebanggaannya, tapi tidak semua ikut jalan kaki. Mereka memberi semangat sekaligus membantu agar bayar kaul berjalan lancar.
Kacong menegaskan, bantuan rekan-rekannya dalam perjalanan itu sangat dibutuhkan. Salah satunya untuk membantu agar lalu lintas tetap lancar, mengingat dia jalan kaki lewat jalur utama. Ia menyadari aksinya itu bisa mengakibatkan arus lalu lintas terganggu. “Seperti jalan kaki sebelumnya, sampai macet sekitar 2 kilometer. Teman-teman membantu biar tidak macet panjang,” ujar Kacong Benot.
Kaul kali ini merupakan yang kedua. Pria berusia 46 tahun itu pernah melakukan hal yang sama pada Liga 1 2019, yakni jalan kaki dari Bangli sampai di Stadion Dipta. Momennya juga sama, karena Bali United juara kala itu. Tidak menutup kemungkinan liga musim depan akan melakukan hal serupa apabila Bali United kembali juara.
Kacong menuturkan, kaul tersebut berawal ketika melihat hasil laga Bali United vs Arema pada pekan ke-31 di Stadion I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (16/3) lalu. Saat itu skor berakhir 2-1, kemenangan buat Bali United. Kacong melihat peluang Bali United back-to-back juara terbuka lebar, sehingga dia masesangi (kaul), apabila juara akan jalan kaki dari Alun-Alun Bangli ke Stadion Dipta saat laga pamungkas.
Setelah menaklukkan Arema, Bali United terus menambah poin pada setiap laga, hingga akhirnya benar-benar mengulang kesuksesan tahun 2019. Janji jalan kaki itu pun harus ditepati. Kaul ini sebagai bukti dukungan nyata terhadap tim berjuluk Serdadu Tridatu itu. Baginya, jalan kaki sampai di Stadion Dipta sekitar 16 kilometer bukan hal mudah, apalagi dilakukan oleh orang yang tidak biasa, sehingga butuh persiapan matang, baik mental maupun fisik.
Sebelum jalan kaki sejauh itu, Kacong rutin olahraga, seperti lari mengelilingi Alun-Alun Bangli, bermain bulu tangkis, dan futsal. Itu dia lakukan agar fisiknya terjaga. Sebab jalan kaki dua tahun lalu dia merasakan banyak tantangan. Kaki terasa panas menjadi salah satu tantangan kala itu. Dia juga khawatir tidak bisa tembus sampai Stadion Dipta, namun pada akhirnya sukses. Pengalaman itu dijadikan pelajaran untuk aksi kali ini. Dia merasa lebih siap, lebih rileks.
Sebelum Kacong Benot, jalan kaki karena Bali United juara juga dilakukan Semeton Dewata, Ahmad Bersih, Senin (28/3) lalu. Ahmad jalan kaki dari kediamannya di Jalan Diponegoro, Lingkungan Bangras, Karangasem, menuju Stadion Dipta. “Pak Ahmad yang lebih senior saja bisa, masak saya tidak,” tandas Kacong Benot. (wan)