JAKARTA, BALI EXPRESS – NFT atau non-fungible token adalah token digital yang mengandalkan blockchain serta cryptocurrency yang dapat diperjualbelikan. Yang menarik, NFT juga bisa menjadi wadah untuk memverifikasi orisinilitas karya seni digital.
Peluang ini kemudian dimanfaatkan para seniman menjajakan karya seni mereka. Salah satunya adalah keluarga pelukis kenamaan Indonesia, Basuki Abdullah. Lukisannya yang berjudul Penggembala Sapi kini sudah memasuki dunia NFT.
Untuk diketahui, Basuki Abdullah adalah salah satu pelukis terkenal Tanah Air. Pelukis beraliran realis dan naturalis ini pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka pada 1974.
Keluarga Basuki Abdullah mencoba untuk memasukkan lukisan karyanya ke dunia NFT melalui aplikasi Neftipedia. Lukisan itu dipatok 18.720.000 NFT token atau senilai lebih dari Rp 1 miliar.
“Kami mewadahi para kreator, seniman, dan pembuat karya digital untuk memasarkan karya mereka melalui marketplace Neftipedia yang akan memudahkan seniman untuk menjual seni autentik dan tervalidasi. Saat pembeli membeli NFT seni dari marketplace, mereka akan mendapatkan lisensi eksklusif untuk karya seni asli dan bukti keasliannya,” ujar CEO Neftipedia Natalia Saputra dalam keterangan resminya.
Natalia melanjutkan, selain sertifikat kepemilikan yang sudah tercatat di blockchain, pembeli lukisan Basuki Abdullah juga akan mendapat barang lukisan fisik yang asli setelah melakukan transaksi. Teknologi blockchain, lanjut Natalia, adalah hal yang mendasari NFT memudahkan setiap kreator untuk mencatat dan mendistribusikan kepemilikan digital untuk setiap karya yang mereka punya.