BALI EXPRESS, KUTA – Berpenampilan menarik adalah salah satu hal yang wajib dimiliki oleh seseorang untuk bisa ‘menyelami’ panggung dunia hiburan. Terlebih bagi mereka yang memang publik figur. Tampil sempurna dengan fashion yang tepat merupakan bagian yang penting untuk menunjang karier agar bisa lebih dikenal.
Hal itupun yang juga menjadi prioritas utama bagi Sheila Olivia, salah satu enterpreneur wanita muda yang masih eksis menggeluti profesi sebagai seorang female DJ ternama di tanah air sejak tahun 2008 silam. Bagi perempuan yang memiliki nama panggung DJ Olive Purple ini, seorang publik figur yang terjun di dunia panggung hiburan malam, harus lebih fhasionable. Terlebih dirinya yang kerap tampil menghibur banyak penggemar sekaligus para penikmat music bergenre Elektronic Dance Musik (EDM).
Memang tak bisa dipungkiri, gaya berbusana wanita kelahiran Medan ini memang cukup berfariasi tatkala tampil menghibur crowd di club-club malam. Bahkan ia pun tak sungkan-sungkan untuk tampil seksi. Bahkan jika ingin berbusana seksi, Olive yang akrab disapa ini mengaku tergantung permintaan atau request dan budget yang ditawarkan oleh pihak pengelola tempat-tempat hiburan. “Dibilang ciri khas penampilan saya yang seksi sih, ngak juga ya. Karena tergantung club nya, mau saya berkostum seksi atau tidak. Kan ngak semua kota bisa terima yang seksi-seksi juga,” tuturnya.
“Tapi, penampilan cantik dan menarik di atas stage sangatlah penting bagi saya. Karena saya kan di tonton orang, jadi tidak mungkin saya berpnampilan biasa-biasa saja. Dan untuk urusan seksi, tergantung request dan budgetnya,” lanjut Olive.
Hal ini pun bisa terlihat kala penampilan perdananya di atas panggung Vi Ai Pi Club, Jalan Legian-Kuta, Bali, beberapa waktu lalu, Jum’at (1/9). Ya, event night party kala itu memang terlihat sangat seru dengan kehadiran DJ Olivepurple yang menyuguhkan musik dan lagu asik di balik turning table. Apalagi dengan penampilan seksi yang ia kenakan pun selalu menjadi pusat perhatian crowd yang sudah penuh sesak dilantai dansa. Perempuan kelahiran 29 Februari 1988 ini memang sudah paham betul dengan kostum yang dikenakannya. Tidak buka-bukaan, namum cukup memanjakan setiap mata yang memandang. Terlebih bagi kaum adam yang secara langsung menyaksikan aksi dan atraksinya di atas panggung.
“Sebenarnya hal menarik dari profesi DJ ini adalah ketika kita bisa menikmati kebahagiaan crowd dengan suguhan racikan musik yang kita mainkan. Plus, mereka bisa tertarik dengan penampilan kita, mulai, dari interaksi, aksi kita, serta penampilan,” jelas Olive. Terkait tanggapannya tentang perkembangan female DJ yang kian menjamur dan marak digandrungi para kawula muda ini, Olive mengaku sudah mulai terlihat dan tentunya persaingan pun semakin ketat. Namun ia tetap meyakini, masing-masing orang punya cara tersendiri untuk tetap bertahan dan eksis di panggung hiburan. Yang pasti, lanjut Olive, seorang DJ harus bisa mengimbangi saja antara skill serta penampilannya. “Karena kedua hal tersebut sama-sama memiliki peran yang penting,” sebutnya.
Gadis berusia 29 tahun ini memang sudah lama ‘mencicipi’ pahit-manisnya dunia hiburan. Bahkan track rekor yang diraihnya di dunia entertainment, tidak hanya sebagai seorang female DJ saja. Jebolan One Club DJ School Medan ini ternyata kerap tampil sebagai seorang penyanyi dangdut juga. Bahkan berprofesi sebagai penyanyi ini sudah ia geluti sebelum menjadi seorang female DJ. Pamor dan namanya pun kian melejit, ketika dirinya menjadi bintang tamu di acara-acara talkshow dan mengisi program acara Take Me Out Indonesia di salah satu stasiun TV tanah air. Tidak hanya sampai disitu saja. Olive juga kebanjuran tawaran dan job sebagai seorang model foto yang di pasang di berbagai majalah-majalah ternama. Semua itu tentu berkat bakat, skill, serta pesona kecantikannya. Menjadi seorang yang fashioneble memang susah-susah gampang, namun Olive paham apa yang dilakukannya untuk bisa eksis dan survive di kanca panggung hiburan.