Sejarah mencatat, banyak budaya masa lalu yang melihat keperawanan seseorang sebagai sesuatu yang sangat berharga dan dianggap sebagai “kehormatan” dari seorang perempuan. Tidak hanya pada zaman kuno, di beberapa belahan bumi pada zaman modern pun masih ada yang beranggapan demikian.
Keperawanan seorang perempuan masih dinilai sebagai sebuah “symbol” pengendalian diri bagi banyak orang. Kehilangan keperawanan sebelum menikah merupakan “aib” dalam sejumlah budaya dan lingkungan keagamaan.
Membicarakan masalah keperawanan, tentunya akan berkaitan langsung dengan selaput dara. Selaput dara atau hymen adalah jaringan serabut yang terletak di vagina. Biasanya, masyarakat mengartikan keperawanan seorang wanita dengan kondisi hymen atau selaput dara yang tidak rusak atau masih utuh. Padahal, banyak faktor yang menyebabkan selaput dara menjadi rusak.
Selaput dara memiliki fungsi untuk menyaring kotoran agar tidak langsung masuk ke dalam Miss V. Selain itu, selaput dara bertumbuh seiring dengan berkembangnya organ intim seorang wanita. Bisa dikatakan bahwa selaput dara bukanlah selaput yang menjadi penanda seorang wanita masih perawan atau tidak. Faktanya, fungsi dari selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas seksual.
Berikut adalah beberapa mitos mengenai selaput dara dan masalah keperawanan yang perlu kamu ketahui:
- Selaput Dara akan Sobek Jika Kamu Telah Melakukan Hubungan Seksual.
Kegunaan selaput dara tidak ada hubungannya dengan aktivitas hubungan intim. Pengalaman berhubungan intim pertama kali bagi wanita terkadang menimbulkan rasa sakit. Namun, itu bukan dampak dari selaput dara yang sobek.
Biasanya, rasa sakit saat berhubungan intim untuk pertama kali disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi pada Miss V. Kurangnya lubrikasi membuat Miss V kering. Maka dari itu, cairan lubrikasi sangat dibutuhkan oleh wanita saat berhubungan intim.
Selain kurangnya lubrikasi, terdapat berbagai macam faktor yang membuat selaput dara menjadi sobek atau tidak utuh. Di antaranya adalah berolahraga, penggunaan tampon, atau kecelakaan.
- Tidak Mengeluarkan Darah saat Berhubungan Intim Pertama Kali Artinya Tidak Perawan.
Tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kali bukan berarti sudah tidak perawan. Banyak faktor yang menyebabkan kamu tidak mengeluarkan darah saat berhubungan intim untuk pertama kali. Beberapa di antaranya adalah karena cairan lubrikasi yang cukup sehingga vagina sudah sangat siap untuk penetrasi.
Tidak jarang juga wanita yang dilahirkan tanpa selaput dara. Sehingga, sangat tidak adil jika selaput dara dijadikan tolok ukur masalah keperawanan seorang wanita. Pendarahan pada pengalaman berhubungan intim yang pertama kali bisa disebabkan karena kurangnya cairan lubrikasi pada Miss V, sehingga jaringan vagina terluka.
- Miss V Perawan Lebih Sempit karena Selaput Dara Masih Utuh.
Selaput dara yang masih utuh memang akan menyebabkan Miss V sedikit sempit. Namun, hal ini tidak hanya sekadar masalah selaput dara yang masih utuh. Banyak faktor lain yang menyebabkan Miss V terasa sempit saat melakukan hubungan intim. Salah satunya adalah kontraksi pada otot pelvis.
- Selaput Dara Semua Wanita Sama.
Selaput dara adalah lapisan kulit yang sangat tipis dan berada sekitar 1-2 sentimeter dari bibir Miss V. Setiap wanita memiliki selaput dara dengan bentuk yang berbeda. Selaput dara juga akan bertumbuh seiring berkembangnya Miss V seorang wanita.
Biasanya wanita terlahir dengan selaput dara. Namun, beberapa wanita memang terlahir tanpa selaput dara. Jadi, tidak semua selaput dara pada wanita sama.