ERA digitalisasi dimanfaatkan Ni Kadek Dinda Riyanti Dewi Putri dengan mengambil endorse dari sosial media instagram.
Dara cantik yang memiliki pengikut sebanyak 29,2 ribu di akun @gekndaahh, mendapat tawaran dari game online untuk mempromosikan situsnya. Ajakan itu pun tidak di sia-siakannya. Pasalnya dari sana dirinya akan mendapat penghasilan, meskipun masih duduk di bangku kelas XII di SMK N 1 Kubutambahan.
Kepada Bali Express (Jawa Pos Group), gadis kelahiran tahun 2004 silam itu menceritakan, kegiatan ini dilakoninya sejak tahun 2022. Dalam dua minggu ia bisa mendapat pemasukan sebanyak Rp 600 ribu. “Saya baru ambil yang dua minggu saja. Dapat Rp 600 ribu. Itu cuma posting saja di instagram,” jelas Dinda yang berasal dari Dusun Labuan Aji, Desa Temukus, Banjar, Buleleng, Jumat (10/3).
Mengingat dirinya masih berstatus pelajar, ia tak berani mengambil pekerjaan dengan waktu 1 bulan. Untuk sementara tawaran itu ia tolak. Padahal bayarannya lebih besar. Mencapai jutaan. “Untuk yang satu bulan bisa sampai Rp 1 juta dapat. Belum lagi yang endorse video, satu hari bisa dapat Rp 300 ribu,” tandasnya.
Alasan dirinya menolak tawaran itu karena masih duduk di bangku sekolah. Ia ingin fokus terlebih dulu menyelesaikan pendidikannya. Bahkan, setelah tamat ini, siswi yang mengambil jurusan keperawatan itu ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. (dir)
ERA digitalisasi dimanfaatkan Ni Kadek Dinda Riyanti Dewi Putri dengan mengambil endorse dari sosial media instagram.
Dara cantik yang memiliki pengikut sebanyak 29,2 ribu di akun @gekndaahh, mendapat tawaran dari game online untuk mempromosikan situsnya. Ajakan itu pun tidak di sia-siakannya. Pasalnya dari sana dirinya akan mendapat penghasilan, meskipun masih duduk di bangku kelas XII di SMK N 1 Kubutambahan.
Kepada Bali Express (Jawa Pos Group), gadis kelahiran tahun 2004 silam itu menceritakan, kegiatan ini dilakoninya sejak tahun 2022. Dalam dua minggu ia bisa mendapat pemasukan sebanyak Rp 600 ribu. “Saya baru ambil yang dua minggu saja. Dapat Rp 600 ribu. Itu cuma posting saja di instagram,” jelas Dinda yang berasal dari Dusun Labuan Aji, Desa Temukus, Banjar, Buleleng, Jumat (10/3).
Mengingat dirinya masih berstatus pelajar, ia tak berani mengambil pekerjaan dengan waktu 1 bulan. Untuk sementara tawaran itu ia tolak. Padahal bayarannya lebih besar. Mencapai jutaan. “Untuk yang satu bulan bisa sampai Rp 1 juta dapat. Belum lagi yang endorse video, satu hari bisa dapat Rp 300 ribu,” tandasnya.
Alasan dirinya menolak tawaran itu karena masih duduk di bangku sekolah. Ia ingin fokus terlebih dulu menyelesaikan pendidikannya. Bahkan, setelah tamat ini, siswi yang mengambil jurusan keperawatan itu ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. (dir)
