Pemuda asal Indonesia yang menamakan dirinya sebagai Ghozali Everyday saat ini sedang viral di media sosial. Ghozali mendadak menjadi sultan karena foto selfienya.
Pasalnya, Ghozali berhasil meraup untung yang besar dengan cara menjual foto selfie dirinya dalam bentuk NFT (non-fungible token) di OpenSea. OpenSea diartikan sebagai sebuah platform pasar jual beli NFT yang memiliki perputaran uang terbesar. OpenSea bisa dijadikan salah satu opsi bagi para pembeli, penjual, dan juga kreator NFT untuk bisa melakukan berbagai macam transaksi.
Dilansir dari Radar Pekalongan, Ghozali berhasil melakukan transaksi dengan baik di OpenSea. Secara rutin, Ghozali mengambil foto selfie dirinya setiap hari sejak masih berusia 18 tahun sampai dengan 22 tahun, yang mana hal itu dilakukan selama empat tahun (2017-2022).
“Saya mengambil foto diri saya sendiri sejak saya berusia 18 hingga 22 tahun (2017-2022). Ini benar-benar foto saya di depan komputer hari demi hari,” kata Ghozali Everyday sebagaimana dikutip dari akun OpenSea pribadinya.
Dalam akunnya tersebut, Ghozali menghargai satu foto selfienya seharga 0,001 ETH (Rp 45.000). Namun, harga itu tidak menetap begitu saja karena jika nama Ghozali semakin popular maka akan semakin tinggi juga harganya. Terlihat saat ini akun NFT Ghozali Everyday sudah berada di harga rata-rata 0,35 ETH (Rp 14 juta).
Lebih gilanya lagi, ada juga salah satu foto koleksi Ghozali di Opensea sudah berhasil terjual dengan harga 100 ETH (Rp 4,8 miliar).
Akan tetapi ada alasan tersendiri mengapa foto tersebut bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi. Ghozali mengatakan bahwa dalam foto itu tak sengaja ikut terfoto sesosok misterius saat dirinya sedang mengambil foto selfie. “Ada sesosok hantu yang ikut terekam secara tidak sengaja. Setelah insiden itu, saya selalu melihat ke belakang sebelum berfoto,” ucapnya menambahkan.
Reporter: Wiwin Meliana
Pemuda asal Indonesia yang menamakan dirinya sebagai Ghozali Everyday saat ini sedang viral di media sosial. Ghozali mendadak menjadi sultan karena foto selfienya.
Pasalnya, Ghozali berhasil meraup untung yang besar dengan cara menjual foto selfie dirinya dalam bentuk NFT (non-fungible token) di OpenSea. OpenSea diartikan sebagai sebuah platform pasar jual beli NFT yang memiliki perputaran uang terbesar. OpenSea bisa dijadikan salah satu opsi bagi para pembeli, penjual, dan juga kreator NFT untuk bisa melakukan berbagai macam transaksi.
Dilansir dari Radar Pekalongan, Ghozali berhasil melakukan transaksi dengan baik di OpenSea. Secara rutin, Ghozali mengambil foto selfie dirinya setiap hari sejak masih berusia 18 tahun sampai dengan 22 tahun, yang mana hal itu dilakukan selama empat tahun (2017-2022).
“Saya mengambil foto diri saya sendiri sejak saya berusia 18 hingga 22 tahun (2017-2022). Ini benar-benar foto saya di depan komputer hari demi hari,” kata Ghozali Everyday sebagaimana dikutip dari akun OpenSea pribadinya.
Dalam akunnya tersebut, Ghozali menghargai satu foto selfienya seharga 0,001 ETH (Rp 45.000). Namun, harga itu tidak menetap begitu saja karena jika nama Ghozali semakin popular maka akan semakin tinggi juga harganya. Terlihat saat ini akun NFT Ghozali Everyday sudah berada di harga rata-rata 0,35 ETH (Rp 14 juta).
Lebih gilanya lagi, ada juga salah satu foto koleksi Ghozali di Opensea sudah berhasil terjual dengan harga 100 ETH (Rp 4,8 miliar).
Akan tetapi ada alasan tersendiri mengapa foto tersebut bisa dijual dengan harga yang sangat tinggi. Ghozali mengatakan bahwa dalam foto itu tak sengaja ikut terfoto sesosok misterius saat dirinya sedang mengambil foto selfie. “Ada sesosok hantu yang ikut terekam secara tidak sengaja. Setelah insiden itu, saya selalu melihat ke belakang sebelum berfoto,” ucapnya menambahkan.
Reporter: Wiwin Meliana