27.6 C
Denpasar
Tuesday, March 21, 2023

Dewi Aryani, Sosok Bikin Pesona Fantasy Dress Layangan

GIANYAR, BALI EXPRESS – Peragaan bhusana (fashion show) yang menggunakan layangan beberapa waktu lalu di Pantai Sanur, Denpasar, ternyata desaignernya  wanita berasal dari Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Designer yang juga penari berparas ayu itu bernama Kadek Dewi Aryani, S.Sn, asal Banjar Junjungan, Ubud. Inspirasinya membuat fashion show tersebut, bermula dari melihat layangan Celepuk yang marak mengudara di musim layangan saat ini.

Hal itu ia jelaskan saat dikonfirmasi Koran Bali Express (Jawa Pos Group), Selasa (14/7). ” Awalnya memang terinspirasi dari maraknya layangan terbang di udara.  Maka munculah ide untuk menggunakan layangan saat cat walk on run way,” jelas perempuan yang sekaligus shop owner Love.E.Bali Design & Fashion  tersebut.

Dalam kesempatan itu, perempuan yang mahir menari tersebut, juga mengaku bulan lalu  Love.E.Bali Design & Fashion mengadakan lomba Top Model Virtual bertema Love.E Top Model Challenge Cat Walk , Run Way From Home. Lomba atau challenge itu diikuti lebih dari 90 partisipan dari seluruh Indonesia. Lomba diadakan di sebuah aplikasi terbaru, yaitu MatjanApp, dan pemenang pertama best of the best Love.E Top Model Challenge tersebut diraih Elviera seorang model dari Surabaya.

Baca Juga :  Jun Bintang Bangga Sepanggung dengan Slank

Dewi menyampaikan Love.E.Bali Design & Fashion mendapatkan undangan untuk memeriahkan acara lomba layang – layang virtual 2020 yang diorganisir oleh Deck Sotto dan Sirahbaliinfo, 12 Juli 2020 lalu di Puri Santrian Sanur, Denpasar. Dalam kesempatan itu, ia mengeluarkan enam Fantasy Dress  yang bertemakan layangan.

Enam fantasy dress itu terdiri atas goddess kupu- kupu, dress berwarna keemasan, dengan aksen poleng sakral menggunakan gelungan Nrittadewi yang juga berwarna keemasan. Dihiasi layangan kupu- kupu kuning , kelihatan bagaikan seorang bidadari terbang bersama kupu- kupu di surga .

Kedua princess dress, yakni dress berwarna glossy nude atau moca , dengan mahkota keemasan. Dihiasi layangan kupu -kupu biru terbang saat cat walk, seolah mengisahkan kebahagiaan seorang putri raja berteman dengan  kupu -kupu.

Selanjutnya adalah Candra dress , menggunakan dress warna putih dengan mahkota bunga pink serta hiasan layangan kupu- kupu pink. Keempat adalah flying lingery , yakni lingery dress merah menyala dengan outer merah serta layangan Celepuk merah terbang menghiasi, menambah nuansa sexy dari lingery yang dikenakan. 

Baca Juga :  Gadis Cantik Bertato Jadi Perhatian Penikmat Malam

Kelima adalah, Fery Tale  in White. Desain ini  menggunakan atasan berwarna putih dan long skirt putih , serta hiasan layangan Celepuk putih, bagaikan Nini Pery yang senantiasa menjaga alam. Dan, keenam Magical Black , atasan dan yoga pents warna hitam dan gelungan daradewi sebagai mahkota , serta dihiasi  layangan Celepuk hitam. Memberikan kesan super power magical untuk melawan pandemi ini.

Disinggung mengapa memilih lokasi di areal pantai? Dewi yang juga seorang penari profesional tradisi dan kontemporer yang telah melanglang lebih dari 20 negara tersebut, menurutnya choregraphy  itu sangat penting. Agar cat walk terlihat tertata, dan rapi, dan untuk  itu harus mengenal ilmu theater untuk panggung atau stage.

“Kali ini juga saya terinspirasi dari Cat Walk Run Way from Home yang digelar bulan lalu, yang lebih mengartikan Run way can be anywhere. Maka dipilihlah Jogging Track Open Ocean View  sebagai run way untuk enam karya Fantasy Dress yang bertemakan layangan tersebut. Selain itu memang layangan memerlukan kekuatan angin yang kencang untuk bisa terbang,” paparnya.  


GIANYAR, BALI EXPRESS – Peragaan bhusana (fashion show) yang menggunakan layangan beberapa waktu lalu di Pantai Sanur, Denpasar, ternyata desaignernya  wanita berasal dari Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

Designer yang juga penari berparas ayu itu bernama Kadek Dewi Aryani, S.Sn, asal Banjar Junjungan, Ubud. Inspirasinya membuat fashion show tersebut, bermula dari melihat layangan Celepuk yang marak mengudara di musim layangan saat ini.

Hal itu ia jelaskan saat dikonfirmasi Koran Bali Express (Jawa Pos Group), Selasa (14/7). ” Awalnya memang terinspirasi dari maraknya layangan terbang di udara.  Maka munculah ide untuk menggunakan layangan saat cat walk on run way,” jelas perempuan yang sekaligus shop owner Love.E.Bali Design & Fashion  tersebut.

Dalam kesempatan itu, perempuan yang mahir menari tersebut, juga mengaku bulan lalu  Love.E.Bali Design & Fashion mengadakan lomba Top Model Virtual bertema Love.E Top Model Challenge Cat Walk , Run Way From Home. Lomba atau challenge itu diikuti lebih dari 90 partisipan dari seluruh Indonesia. Lomba diadakan di sebuah aplikasi terbaru, yaitu MatjanApp, dan pemenang pertama best of the best Love.E Top Model Challenge tersebut diraih Elviera seorang model dari Surabaya.

Baca Juga :  Seni Rupa Tidak Sebatas Produk Seni

Dewi menyampaikan Love.E.Bali Design & Fashion mendapatkan undangan untuk memeriahkan acara lomba layang – layang virtual 2020 yang diorganisir oleh Deck Sotto dan Sirahbaliinfo, 12 Juli 2020 lalu di Puri Santrian Sanur, Denpasar. Dalam kesempatan itu, ia mengeluarkan enam Fantasy Dress  yang bertemakan layangan.

Enam fantasy dress itu terdiri atas goddess kupu- kupu, dress berwarna keemasan, dengan aksen poleng sakral menggunakan gelungan Nrittadewi yang juga berwarna keemasan. Dihiasi layangan kupu- kupu kuning , kelihatan bagaikan seorang bidadari terbang bersama kupu- kupu di surga .

Kedua princess dress, yakni dress berwarna glossy nude atau moca , dengan mahkota keemasan. Dihiasi layangan kupu -kupu biru terbang saat cat walk, seolah mengisahkan kebahagiaan seorang putri raja berteman dengan  kupu -kupu.

Selanjutnya adalah Candra dress , menggunakan dress warna putih dengan mahkota bunga pink serta hiasan layangan kupu- kupu pink. Keempat adalah flying lingery , yakni lingery dress merah menyala dengan outer merah serta layangan Celepuk merah terbang menghiasi, menambah nuansa sexy dari lingery yang dikenakan. 

Baca Juga :  Candrawati Melukis untuk Suarakan Kelestarian Lingkungan  

Kelima adalah, Fery Tale  in White. Desain ini  menggunakan atasan berwarna putih dan long skirt putih , serta hiasan layangan Celepuk putih, bagaikan Nini Pery yang senantiasa menjaga alam. Dan, keenam Magical Black , atasan dan yoga pents warna hitam dan gelungan daradewi sebagai mahkota , serta dihiasi  layangan Celepuk hitam. Memberikan kesan super power magical untuk melawan pandemi ini.

Disinggung mengapa memilih lokasi di areal pantai? Dewi yang juga seorang penari profesional tradisi dan kontemporer yang telah melanglang lebih dari 20 negara tersebut, menurutnya choregraphy  itu sangat penting. Agar cat walk terlihat tertata, dan rapi, dan untuk  itu harus mengenal ilmu theater untuk panggung atau stage.

“Kali ini juga saya terinspirasi dari Cat Walk Run Way from Home yang digelar bulan lalu, yang lebih mengartikan Run way can be anywhere. Maka dipilihlah Jogging Track Open Ocean View  sebagai run way untuk enam karya Fantasy Dress yang bertemakan layangan tersebut. Selain itu memang layangan memerlukan kekuatan angin yang kencang untuk bisa terbang,” paparnya.  


Most Read

Artikel Terbaru