BALI EXPRESS, DENPASAR – Pernahkan Anda mendengar istilah Pin-up girl? Nah Kalau belum, istilah tersebut akan mengarah pada mode atau style yang begitu lekat dengan dunia fashion. Tentu tak bisa dipungkiri pula, kalau fashion merupakan suatu hal yang tidak pernah mati. Lingkaran fashion selalu berputar sejalan dengan berkembangnya zaman. Dan jangan heran, jika tren fashion tahun-tahun lalu yang sudah lewat, muncul kembali di tahun-tahun sekarang ini.
Salah satu model fashion yang selalu stand out dan tidak pernah habis termakan waktu adalah gaya ‘Pin Up girl’ tersebut. Konsep dari style ‘Pin Up Girl’ ini dulu merupakan kumpulan model fashion vintage sekaligus retro yang menggunakan kostum berwarna cerah dan sangat berbeda.
‘Pin up Girl’ atau dikenal juga dengan nama lain ‘Pin up Model’ yang sudah dikenal pada abad ke-19 ini, merupakan model yang fotonya diproduksi secara massal untuk kebutuhan iklan, dan bahkan foto mereka terpampang pada bisnis teater, consumer goods, dan lain sebagainya. Style ini pula bisa kita temukan lewat gaya fashion yang diperlihatkan oleh aktris cantik ternama di eranya dulu yaitu Marlyn Monroe.
Tren Fashion tahun 1950 tersebut tidak lah se-glamour para pendahulunya di tahun 1920 dengan ciri khas Makeup-nya. Walaupun gaya seperti ini sudah menjadi tren sejak tahun 1950-an, namun bukan berarti style ini sudah tidak relevan lagi. Akan tetapi akhir-akhir ini, style tersebut mulai berkembang dengan gaya yang disebut ‘Pin up Girl’. Retro ‘Pin-Up Girl’ yang kini diadaptasi dari jaman dahulu terlihat sangat feminin dan menawan namun tidak meninggalkan kesan seksi. Ditambah, para model cantik yang mengenakan style ‘Pin Up Girl’ sekarang ini juga sangat identik dengan adanya tatto. Dan di Bali, gaya seperti ini pula menjadi trend yang mulai diminati para kawula muda.
Hal tersebut diungkapkan pula oleh salah satu dara muda cantik asal Gianyar, yaitu Sandra Dika Yanti. Salah satu talent foto model tersebut mengaku kalau dirinya sangat tertarik dan jatuh hati dengan style jadul (jaman dulu, Red) tersebut. Bahkan, dulunya ia kerap terlihat menjadi model foto dengan konsep ‘pin up girl’ ini. “kalo buat aku yang menarik dari style pin up, biarpun itu udah dari jaman dulu, tp tetap terlihat keren dengan gaya khas yang sangat menonjol,” tuturnya saat diwawancarai koran Bali Express (Jawa Pos Group), Rabu sore (20/12).
Tentu, tak bisa dipungkiri, gaya perempuan bertatto ini juga terlihat sangat ladylike, plus pin up ornament-nya pun tidak pernah lepas dari dirinya.
“Bagi saya konsep ‘Pin Up Girl’ di Bali belum begitu dikenal banyak orang. Paling saat-saat event tertentu, style ‘Pin Up’ itu diperlukan, seperti kontes tattoo, event otomotif atau sejenisnya. Tapi sekarang ini sih sudah mulai terlihat digemari oleh kalangan muda juga sih,” imbuh dara muda kelahiran 4 Januari 1994 tersebut.
Karena menurut aku sendiri, lanjut Sandra, karakter dari style ‘Pin Up Girl’ ini punya warna yang berbeda. “Apalagi sekarang, setiap aku datang ke event-event, pasti ada beberapa model yang bergaya ala ‘Pin Up Girl’. Dan Saya juga sempat beberapa kali jadi model ‘Pin Up Girl’ dan saya sangat menikmati sekali,” tutur dara muda berusia 23 tahun ini.
Sementara itu, dara muda cantik yang juga merupakan salah satu mantan model ‘Pin Up Girl’, Anisya Fildzah Febriani ini mengaku kalau gaya vintage dan retro dari konsep ‘Pin Up Girl’ yang menjadi keunikan tersendiri. Bagi gadis berusia 17 tahun yang sudah hijrah dan berhenti bergelut di dunia modeling ini, gaya ‘Pin Up Girl’ memang selalu sukses mencuri perhatian banyak orang.
“Yang bikin menarik itu, memang gayanya yang vintage gitu ya. Soalnya, jarang banget di Indonesia ada orang yang berani tampil dengan gaya berbeda di jaman seperti sekarang ini. Sekalinya ada salah satu orang yang berpenampilan ‘Pin Up’, pasti menjadi pusat perhatian. Walaupun style ini awalnya muncul di tahun 40-50 an, style ini sebenarnya keren dan nggak jadul. Dia punya daya tarik tersendiri yang dengan gaya vintage-nya di jaman sekarang,” jelas Anisya.
Buktinya, lanjut dara muda kelahiran Surabaya tersebut, semakin banyak juga orang tertarik memakai style tersebut. Entah untuk keperluan foto, ataupun style kesehariannya. “Mungkin di kalau di Bali sudah sedikit terlihat sih. Namun, kalau di Surabaya, Jakarta dan kota besar lainnya, memang sudah ada komunitasnya. Ya saya senang bisa ngeliat mereka berkostum seperti itu, cantik dan sangat menarik,” tutupnya.