27.6 C
Denpasar
Sunday, April 2, 2023

Nurul Akma Posisi Kelima, Lifter China Dominasi Emas 

JAKARTA, BALI EXPRESS – Lifter Indonesia Nurul Akmal harus puas finis di posisi kelima Grup A kelas +87 kg putri cabang angkat besi Olimpiade Tokyo 2020. Pada saat bersamaan China kian dominan setelah menyabet emas di kelas tersebut, Senin (2/8).

Bertanding di Tokyo International Forum, Nurul Akmal mencatatkan total angkatan 256 kg, dengan snatch 115 kg dan clean and jerk 141kg.

Medali emas direbut oleh lifter China pemegang rekor dunia kelas +87 kg, Li Wenwen, dengan total angkatan 320 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 180 kg), yang menjadi rekor baru Olimpiade di kelas tersebut.

Sementara itu, medali perak diraih oleh lifter Inggris Raya Emily Jade Campbell dengan total angkatan 283 kg (snatch 122 kg dan clean and jerk 161 kg). Emily Campbell menjadi lifter perempuan pertama Inggris yang menyumbang medali Olimpiade.

Lifter Amerika Serikat Sarah Elizabeth Robles mengamankan perunggu dengan angkatan total 282 kg (snatch 128 kg dan clean and jerk 154 kg).

Nurul Akmal dengan mulus membuka angkatan snatch seberat 107 kg. Demikian pula pada percobaan kedua, lifter asal Aceh itu dengan percaya diri berhasil melakukan angkatan 111kg.

Lifter berusia 28 tahun itu tak bisa menyembunyikan kelegaannya saat ia sukses menutup angkatan snatch 115 kg pada upaya terakhirnya.

Baca Juga :  Keluarga Korban 9/11 Desak Bukti FBI Soal Peran Arab Saudi 

Pada angkatan clean and jerk, Nurul kembali berhasil mengawali angkatannya di angka 141 kg. Sayangnya, ia gagal menuntaskan angkatannya saat beban dinaikkan menjadi 151 kg pada kesempatan kedua.

Nurul mencoba memasang angka 154 kg pada upaya terakhir, namun ia belum berhasil sehingga harus puas dengan clean and jerk di angka 141 kg untuk fini di posisi kelima.

Nurul memiliki rekor terbaik saat tampil dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2019 di Pattaya, Thailand, ketika dia membukukan total angkatan 260 kg (snatch 110 kg dan clean and jerk 150 kg).

Nurul Akmal menjadi lifter putri pertama Indonesia yang tampil pada kelas berat (+87 kg), yang artinya bertanding dengan semua lawan yang berat badannya di atas 87 kg).

China hingga saat ini masih mendominasi cabang angkat besi Olimpiade Tokyo dengan perolehan tujuh medali emas sampai hari kesepuluh pesta olahraga empat tahunan tersebut digelar.

Tujuh medali emas tersebut diraih pada kelas 49 kg putri, 61 kg putra, 67 kg putra, 73 kg putra, 81 kg putra, 87 kg putra, dan +87 kg putri.

Medali emas dipersembahkan oleh Wang Zhouyu yang turun di kelas 87 kg setelah membukukan angkatan total 270 kg, dengan snatch 120kg dan clean and jerk 150 kg.

Baca Juga :  Indonesia Pulangkan 200 Awak Kapal Ikan Asing Asal Vietnam

Li Wenwen menambah perolehan medali emas China setelah ia menjadi yang terbaik di Grup A kelas berat +87 kg putri lewat total angkatan 320kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 180 kg).

Sebelumnya, Negeri Tirai Bambu itu juga menyabet emas pada hari pertama cabang angkat besi dipertandingkan di Tokyo lewat lifter berusia 24 tahun pemegang rekor dunia, Hou Zhihui.

Bertanding di kelas 49 kg putri, Hou mencetak rekor baru Olimpiade lewat total angkatan 210 kg (snatch 94 kg dan clean and jerk 116 kg).

Emas kedua China datang dari Li Fabin di kelas 61 kg putra. Lifter berusia 28 tahun itu mengalahkan lifter Indonesia Eko Yuli Irawan dengan mencatatkan angkatan total 313 kg (snatch 141kg dan clean and jerk 172 kg).

Pada kelas 73 kg putra, China juga mendominasi. Tak hanya meraih emas, lifter Shi Zhiyong bahkan mencetak rekor dunia baru dengan total angkatan 364 kg.

Demikian pula di kelas 81 kg putra, China kembali berjaya setelah lifternya, Lyu Xiaojun, membukukan total angkatan 374 kg (snatch 170 kg dan clean and jerk 204 kg).

Angkat besi masih akan mempertandingkan dua kelas lagi, yakni kelas 109 kg putra pada Selasa (3/8) dan 109 kg+ putra Rabu (4/8). (ant).

 


JAKARTA, BALI EXPRESS – Lifter Indonesia Nurul Akmal harus puas finis di posisi kelima Grup A kelas +87 kg putri cabang angkat besi Olimpiade Tokyo 2020. Pada saat bersamaan China kian dominan setelah menyabet emas di kelas tersebut, Senin (2/8).

Bertanding di Tokyo International Forum, Nurul Akmal mencatatkan total angkatan 256 kg, dengan snatch 115 kg dan clean and jerk 141kg.

Medali emas direbut oleh lifter China pemegang rekor dunia kelas +87 kg, Li Wenwen, dengan total angkatan 320 kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 180 kg), yang menjadi rekor baru Olimpiade di kelas tersebut.

Sementara itu, medali perak diraih oleh lifter Inggris Raya Emily Jade Campbell dengan total angkatan 283 kg (snatch 122 kg dan clean and jerk 161 kg). Emily Campbell menjadi lifter perempuan pertama Inggris yang menyumbang medali Olimpiade.

Lifter Amerika Serikat Sarah Elizabeth Robles mengamankan perunggu dengan angkatan total 282 kg (snatch 128 kg dan clean and jerk 154 kg).

Nurul Akmal dengan mulus membuka angkatan snatch seberat 107 kg. Demikian pula pada percobaan kedua, lifter asal Aceh itu dengan percaya diri berhasil melakukan angkatan 111kg.

Lifter berusia 28 tahun itu tak bisa menyembunyikan kelegaannya saat ia sukses menutup angkatan snatch 115 kg pada upaya terakhirnya.

Baca Juga :  Keluarga Korban 9/11 Desak Bukti FBI Soal Peran Arab Saudi 

Pada angkatan clean and jerk, Nurul kembali berhasil mengawali angkatannya di angka 141 kg. Sayangnya, ia gagal menuntaskan angkatannya saat beban dinaikkan menjadi 151 kg pada kesempatan kedua.

Nurul mencoba memasang angka 154 kg pada upaya terakhir, namun ia belum berhasil sehingga harus puas dengan clean and jerk di angka 141 kg untuk fini di posisi kelima.

Nurul memiliki rekor terbaik saat tampil dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2019 di Pattaya, Thailand, ketika dia membukukan total angkatan 260 kg (snatch 110 kg dan clean and jerk 150 kg).

Nurul Akmal menjadi lifter putri pertama Indonesia yang tampil pada kelas berat (+87 kg), yang artinya bertanding dengan semua lawan yang berat badannya di atas 87 kg).

China hingga saat ini masih mendominasi cabang angkat besi Olimpiade Tokyo dengan perolehan tujuh medali emas sampai hari kesepuluh pesta olahraga empat tahunan tersebut digelar.

Tujuh medali emas tersebut diraih pada kelas 49 kg putri, 61 kg putra, 67 kg putra, 73 kg putra, 81 kg putra, 87 kg putra, dan +87 kg putri.

Medali emas dipersembahkan oleh Wang Zhouyu yang turun di kelas 87 kg setelah membukukan angkatan total 270 kg, dengan snatch 120kg dan clean and jerk 150 kg.

Baca Juga :  Indonesia Pulangkan 200 Awak Kapal Ikan Asing Asal Vietnam

Li Wenwen menambah perolehan medali emas China setelah ia menjadi yang terbaik di Grup A kelas berat +87 kg putri lewat total angkatan 320kg (snatch 140 kg dan clean and jerk 180 kg).

Sebelumnya, Negeri Tirai Bambu itu juga menyabet emas pada hari pertama cabang angkat besi dipertandingkan di Tokyo lewat lifter berusia 24 tahun pemegang rekor dunia, Hou Zhihui.

Bertanding di kelas 49 kg putri, Hou mencetak rekor baru Olimpiade lewat total angkatan 210 kg (snatch 94 kg dan clean and jerk 116 kg).

Emas kedua China datang dari Li Fabin di kelas 61 kg putra. Lifter berusia 28 tahun itu mengalahkan lifter Indonesia Eko Yuli Irawan dengan mencatatkan angkatan total 313 kg (snatch 141kg dan clean and jerk 172 kg).

Pada kelas 73 kg putra, China juga mendominasi. Tak hanya meraih emas, lifter Shi Zhiyong bahkan mencetak rekor dunia baru dengan total angkatan 364 kg.

Demikian pula di kelas 81 kg putra, China kembali berjaya setelah lifternya, Lyu Xiaojun, membukukan total angkatan 374 kg (snatch 170 kg dan clean and jerk 204 kg).

Angkat besi masih akan mempertandingkan dua kelas lagi, yakni kelas 109 kg putra pada Selasa (3/8) dan 109 kg+ putra Rabu (4/8). (ant).

 


Most Read

Artikel Terbaru