29.8 C
Denpasar
Saturday, June 10, 2023

Dorong Pemajuan Ekonomi, RI-Prancis Akan Rehabilitasi Pesisir

JAKARTA, BALI EXPRESS-Kesehatan laut menjadi faktor penting dalam memajukan ekonomi. Oleh Karena itu, langkah penanganan kesehatan laut perlu dilakukan. Salah satunya dengan cara merehabilitasi wilayah pesisir di berbagai daerah. Demikian ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu dengan Duta Besar Prancis Olivier Chambard di Kantor KKP, Rabu (19/5) di Jakarta.

“Kita sangat concern (peduli) soal ocean health. Juga soal pesisir, kita rehabilitasi dengan menanam mangrove, itu menjadi target kita,” kata Sakti Wahyu Trenggono.

Lanjut menurutnya, ekonomi bisa maju bersamaan dengan mempertahankan kesehatan laut. Untuk itu, pihaknya berkomitmen membangun sektor kelautan dan perikanan dengan mengimplementasikan ekonomi biru. Dengan demikian, lanjutnya, sisi keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan menjadi fokusnya dalam membangun sektor ini. “Saya yakin kesehatan laut itu tanggung jawab semua di dunia,” ujarnya.

Baca Juga :  Ungguli Taiwan, Shesar Menangi Laga Penentu Indonesia 

Duta Besar Prancis Olivier Chambard mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh KKP dan menyampaikan bahwa Prancis pun ingin berkontribusi dalam menyelamatkan wilayah pesisir bersamaan dengan peningkatan perekonomian masyarakat dan mengurangi efek rumah kaca.

Selain berdiskusi tentang kesehatan laut, dalam pertemuan ini Menteri Trenggono menyampaikan usulan untuk memperkuat kerja sama dengan Prancis dalam sektor kelautan dan perikanan, diantaranya yaitu pembangunan eco-fishing port, integrasi pelabuhan perikanan dan pasar ikan internasional, pengembangan shrimp estate, real time sea use monitoring system untuk manajemen ruang laut, hingga dana hibah untuk riset.

Duta Besar Prancis pun mengungkapkan rencana Menteri Kelautan Prancis, Annick Girardin untuk mengunjungi Indonesia, salah satunya untuk bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka penguatan kerja sama kelautan dan perikanan. Bentuk-bentuk kegiatan kerja sama kelautan dan perikanan yang akan dijalin oleh Indonesia dan Prancis diharapkan dapat disepakati pada pertemuan kedua menteri tersebut.

Baca Juga :  Lompat dari Lantai Tiga, Seorang Bule Perancis Tewas

Untuk diketahui, pada 2017 lalu Indonesia dan Prancis telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dalam rangka kerja sama kelautan dan perikanan. Kerja sama tersebut meliputi pencegahan, penghalangan dan penghapusan IUU Fishing, promosi investasi pengolahan produk perikanan, perluasan akses pasar bagi produk perikanan Indonesia, hingga pertukaran informasi dan teknologi.

Selain itu, MoU tentang Kerja Sama Riset Kelautan dan Perikanan antara BRSDM KKP dan IRD (Research Institute for Development) Prancis telah dijalin pada tahun 2019 sebagai perjanjian turunan dari LoI tersebut.

Menteri Trenggono berharap kerja sama riset dan pembangunan kapasitas serta transfer teknologi yang telah dijalin oleh Indonesia dan Prancis dapat terus ditingkatkan oleh kedua belah pihak. (ant)


JAKARTA, BALI EXPRESS-Kesehatan laut menjadi faktor penting dalam memajukan ekonomi. Oleh Karena itu, langkah penanganan kesehatan laut perlu dilakukan. Salah satunya dengan cara merehabilitasi wilayah pesisir di berbagai daerah. Demikian ditegaskan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono saat bertemu dengan Duta Besar Prancis Olivier Chambard di Kantor KKP, Rabu (19/5) di Jakarta.

“Kita sangat concern (peduli) soal ocean health. Juga soal pesisir, kita rehabilitasi dengan menanam mangrove, itu menjadi target kita,” kata Sakti Wahyu Trenggono.

Lanjut menurutnya, ekonomi bisa maju bersamaan dengan mempertahankan kesehatan laut. Untuk itu, pihaknya berkomitmen membangun sektor kelautan dan perikanan dengan mengimplementasikan ekonomi biru. Dengan demikian, lanjutnya, sisi keberlanjutan ekologi dan kesejahteraan menjadi fokusnya dalam membangun sektor ini. “Saya yakin kesehatan laut itu tanggung jawab semua di dunia,” ujarnya.

Baca Juga :  Ini Penyebab Tingginya Kasus Kematian Covid-19 di Indonesia

Duta Besar Prancis Olivier Chambard mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh KKP dan menyampaikan bahwa Prancis pun ingin berkontribusi dalam menyelamatkan wilayah pesisir bersamaan dengan peningkatan perekonomian masyarakat dan mengurangi efek rumah kaca.

Selain berdiskusi tentang kesehatan laut, dalam pertemuan ini Menteri Trenggono menyampaikan usulan untuk memperkuat kerja sama dengan Prancis dalam sektor kelautan dan perikanan, diantaranya yaitu pembangunan eco-fishing port, integrasi pelabuhan perikanan dan pasar ikan internasional, pengembangan shrimp estate, real time sea use monitoring system untuk manajemen ruang laut, hingga dana hibah untuk riset.

Duta Besar Prancis pun mengungkapkan rencana Menteri Kelautan Prancis, Annick Girardin untuk mengunjungi Indonesia, salah satunya untuk bertemu dengan Menteri Kelautan dan Perikanan dalam rangka penguatan kerja sama kelautan dan perikanan. Bentuk-bentuk kegiatan kerja sama kelautan dan perikanan yang akan dijalin oleh Indonesia dan Prancis diharapkan dapat disepakati pada pertemuan kedua menteri tersebut.

Baca Juga :  Indonesia Bertransformasi melalui Sosok Jokowi

Untuk diketahui, pada 2017 lalu Indonesia dan Prancis telah menandatangani Letter of Intent (LoI) dalam rangka kerja sama kelautan dan perikanan. Kerja sama tersebut meliputi pencegahan, penghalangan dan penghapusan IUU Fishing, promosi investasi pengolahan produk perikanan, perluasan akses pasar bagi produk perikanan Indonesia, hingga pertukaran informasi dan teknologi.

Selain itu, MoU tentang Kerja Sama Riset Kelautan dan Perikanan antara BRSDM KKP dan IRD (Research Institute for Development) Prancis telah dijalin pada tahun 2019 sebagai perjanjian turunan dari LoI tersebut.

Menteri Trenggono berharap kerja sama riset dan pembangunan kapasitas serta transfer teknologi yang telah dijalin oleh Indonesia dan Prancis dapat terus ditingkatkan oleh kedua belah pihak. (ant)


Most Read

Artikel Terbaru