NEGARA, BALI EXPRESS – Simpang siurnya data pasti jumlah penumpang yang ada di atas KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali, Selatan Pelabuhan Gilimanuk, Selasa (29/6) malam, menjadi sorotan banyak pihak.
Rapat koordinasi pun dilakukan Tim SAR Gabungan evakuasi kecelakaan KMP Yunicee di ruang VIP ASDP Gilimanuk, Kamis (1/7). Rapat yang berlangsung selama 4 jam sejak pukul 14.00 Wita itu, menghadirkan pihak-pihak yang berkaitan dengan kepastian data jumlah penumpang yang berada di atas KMP Yunicee saat tenggelam, Selasa (29/6) lalu.
Hadir Dirpolair Polda Bali, Kapolres Jembrana, Kepala Kantor SAR Bali, TNI AL, ASDP, BPTD Ketapang, BPTD Gilimanuk serta PT Surya Timur selaku Agency KMP Yunicee.
Dirpolair Polda Bali Kombes Pol. Toni Ariadi mengatakan, rapat merupakan sinkronisasi data dari berbagai pihak terkait, untuk memastikan berapa jumlah penumpang yang selamat, meninggal dan yang masih dalam pencarian. “Dalam kami serasikan berapa jumlah penumpang yang ada di KMP Yunicee pada saat tenggelam,” ujarnya.
Sinkronisasi data itu, lanjut Toni, berdasarkan data yang sudah masuk, seperti data penumpang yang selamat ke Ketapang, data meninggal, data dari laporan orang hilang di DVI Dokes Polda Bali, termasuk juga data dari KMP Surya Samudra Utama dan KMP SMS Swakarya serta tug boat.
“Dari hasil pengolahan itu, kami padukan dengan manifes penumpang dan krulist yang ada. Kemudian kami olah, kami padukan, mendapatkan bahwa yang onboard di kapal itu sebanyak 76 orang ,” terangnya.
Jumlah itu terdiri dari 41 penumpang sesuai manifes, 16 krulist, 12 non manifes dari ASDP serta ada juga 5 penumpang non manifes serta 2 balita. “Jadi, jika ditotal semuanya itu menjadi 76 orang,” tegasnya.
Dari 76 orang yang ada di atas KMP Yunicee, sebanyak 51 orang ditemukan selamat, 7 orang meninggal dunia serta 18 orang masih dalam pencarian.
Toni merinci dari 51 yang selamat, 24 orang terdaftar dalam manifes, 13 orang ABK, 9 orang non manifes yang merupakan pegawai ASDP, serta 5 orang lainnya tidak terdaftar dalam manifes diluar pegawai ASDP.
Sedangkan ke 18 penumpang yang masih dalam pencarian terdiri dari 12 orang terdapat dalam manifes, 3 orang krulist yang merupakan pegawai kantin kapal, serta 1 orang pegawai ASDP yang bekerja sebagai office boy. “Sisa dua lagi merupakan anak balita dari bapak Gatot. Bapak Gatot sendiri terdaftar di manifes. Sehingga total yang belum ditemukan sebanyak 18 orang” terangnya.
Pihaknya juga telah memeriksa sejumlah awak kapal dan penumpang yang selamat. Terlebih adanya sejumlah video amatir beredar di media social yang menggambarkan adanya air di deck dan kamar mesin saat mulai pelayaran dari Ketapang.
“Kami telah intrograsi 5 penumpang dan 7 kru kapal. Sudah kita lakukan pemeriksan 12 orang. Kami terus memeriksa saksi-saksi, termasuk penyebabnya. Nanti kita gelar untuk menentukan apakah ini bisa dinaikkan ke penyidikan, apakah ada lalainnya,” paparnya.
Terkait data yang menumpang KMP Yunicee, pihaknya memastikan akan terus melakukan pemutakhiran data. Karena kemungkinan juga ada yang masih akan melaporkan kehilangan keluarga ke posko. “Dari 18 yang masih dalam pencarian atau nanti ada nama-nama yang kami dapatkan lagi, akan kami croschek. Nanti kami akan update lagi,” imbuhnya.
Sedangkan terkait adanya data penumpang non manifes diluar pegawai ASDP, pihaknya mengatakan akan menjadi bahan pemeriksaan lebih lanjut. “Yang tidak ada di manifes akan kami tanyakan lagi ke ASDP. Ini juga sebagai bahan pemeriksaan kami lebih lanjut,” pungkasnya.