NEGARA, BALI EXPRESS – Tim Pencarian dan Penyelamatan ( SAR) Gabungan terus berupaya melakukan pencarian di hari ke empat tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali, Selasa (29/6) malam, di perairan laut Selatan Pelabuhan Gilimanuk. Pencarian dibagi kedalam tiga titik, yakni sisi Utara, Selatan, dan sekitar lokasi tenggelam.
Ditemui Jumat (2/7) sore di Posko Tanggap Darurat KMP Yunicee di Dermaga LCM Pelabuhan Gilimanuk, Kepala Basarnas Bali Gede Darmada mengatakan, pencarian di hari keempat itu, pihaknya menggunakan KRI Rigel, KN SAR Permadi yang merupakan Kapal Basarnas dari Surabaya serta beberapa boat.
“Pencarian kami fokuskan di tiga area utara, sekitar lokasi kejadian, termasuk di selatan. Dimana berdasarkan hasil pencarian sebelumnya dari KRI Rigel mendeteksi obyek di kedalaman 72-76 meter dengan jarak 1,6 mil laut,” ujarnya.
Benda atau objek yang terdetekasi itu, lanjut Darmada, dari segi ukurannya memang mirip dengan yang dimiliki atau yang ada di data KMP Yunicee, baik itu panjang maupun lebarnya. Lokasinya berada 1,5 mil laut dari titik awal KMP Yunice diketahui tenggelam.
Sementara itu, terkait rencana penggunaan ROV (remotely operated underwater vehicle) di area posisi KMP Yunicee terdeteksi, pihaknya menegaskan hingga saat ini belum bisa dilakukan. Arus bawah laut yang keras dikhawatirkan dapat menyebabkan ROV terseret.
“Arus bawah laut di posisi KMP Yunicee kecepatannya di atas 6 knot. Sedangkan ROV sendiri hanya mampu bertahan di arus 4 knot,” terangnya.
Hal yang sama juga berlaku untuk rencana penggunaan tenaga evakuasi penyelam dari Tim SAR. “ROV saja bisa terseret arus jika digunakan, apalagi penyelam dari Tim SAR. Kami juga mempertimbangkan keselematan tim penyelam,” imbuhnya.
Darmada menambahkan, proses pencarian akan tetap dilanjutkan hingga 2-3 hari kedepan. Pihaknya juga tengah berkoordinasi terkait kemungkinan adanya opsi-opsi lain, termasuk dengan pemilik kapal.
“Terus berkoordinasi, apakah nanti opsinya memungkinkan untuk diambil tindakakn lanjutan, seperti pengangkatan. Tapi itu baru satu opsi,” pungkasnya.
Hingga kini berdasarkan data, masih 18 orang yang belum ditemukan, 7 orang meninggal, 53 orang selamat.