JAKARTA, BALI EXPRESS – Kepemilikan mobil Jeep Rubicon yang dikendarai oleh Mario Dandy saat melakukan penganiayaan terhadap David masih misteri. Saat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu, 1 Maret 2023, Rafael Alun Trisambodo mengaku bahwa mobil tersebut dibeli dari seseorang yang bertempat tinggal di gang wilayah Mampang, Jakarta Selatan.
Terkait hal ini, Ketua RT 01/RW 01, Gang Jati, Mampang Prapatan, Kamso Badrudin mengaku tak percaya, AS, yang pernah menjadi warganya, punya mobil Jeep Wrangler Rubicon. “Saya baru dengar kalau dia pemilik mobil Rubicon tersebut. Kayaknya gak mungkin banget dan gak tahu kalau identitasnya dipakai oleh pihak tidak bertanggung jawab,” Kata dia kepada wartawan, Kamis, 2 Maret 2023.
Kamso menuturkan, kehidupan AS terbilang susah secara ekonomi. Melihat dari profilnya, ia mengatakan, tidak masuk akal jika Syarifudin disebut memiliki mobil Rubicon.
“Kalau secara kita lihat kasat mata ya kan, logikanya ya kan, dan saya tahu persis, kayaknya gak mungkin banget,” ungkapnya.
Ia menuturkan, AS merupakan orang yang baik, jujur, dan ramah kepada semua orang. Selain itu, ia sering menceritakan roda kehidupannya dan memakai motor tua untuk kegiatan sehari-harinya.
“Orangnya baik, baik jujur, humble orangnya gak neko-neko. Makanya sekarang kalau ada berita punya Rubicon, kan seharinya dia pakai motor butut,” ungkapnya.
“Motor butut, motor tua, apalagi Rubicon itu non sense. Ya gatau kalau indentitasnya dipakai oleh pihak yang tidak bertanggungjawab itu kan gatau,” sambungnya.
Kini, kata Kamso, AS telah pindah dari kontrakannya.
“Dia (AS) orang Pekalongan. Dia sudah pindah. Sejak tahun 2007 atau 2008 sudah enggak di sini,” ujar Kamso.
Namun, meski telah pindah, ia tetap masih berkomunikasi dengan Kamso, terutama menyangkut bantuan sosial yang masih diterima AS hingga 2022.
“Kalau soal bansos, dulu masih ada komunikasi sama saya. Dapat (BLT). BLT masih dapat. Terakhir setelah Covid itu. 2022 masih dapat,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai pekerjaan AS, ketua RT itu pun mengatakan, AS bekerja sebagai inafis.
“Pengakuan dia (AS) sendiri. Saya bilang ‘sekarang kerja di mana?’. Dia bilang ‘Inafis pak RT’. Itu aja terakhir. Bukan anggota polri juga. Mungkin dia bagian bantu-bantu apa gitu lah,” tutupnya.