28.7 C
Denpasar
Wednesday, March 22, 2023

Ragukan Pengakuan PC Jadi Korban Pelecehan, LPSK Ungkap 7 Kejanggalan

JAKARTA, BALI EXPRESS – Pengakuan Putri Candrawathi jadi korban pelecehan dan diperkosa Brigadir Joshua diragukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Pasalnya, ada 7 kejanggalan Putri Candrawathi menjadi korban pelecehan sebagaimana tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Ferdy Sambo pada pemeriksaan 22 Agustus 2022.

Meski memiliki 7 kejanggalan Putri Candrawati korban pelecehan Brigadir Joshua, LPSK hanya mau mengungkap 6 kejanggalan saja. 7 kejanggalan itu di antaranya adalah bahwa tudingan pelecehan seksual itu terjadi di Magelang saat rumah itu tidak hanya ada Putri dan Joshua saja. Ada Kuat Maruf dan Susi, ART Ferdy Sambo. Tapi ternyata Putri tidak berteriak minta tolong kepada keduanya.

“Di Magelang itu masih ada Kuat Maruf dan Susi. Jika memang terjadi demikian (pelecehan seksual), Putri seharusnya bisa teriak di sana,” ungkap Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu, Minggu (4/9).

Baca Juga :  Presiden Sahkan PP Lelang Benda Sitaan

Kejanggalan lain, yakni terlihat ketika Putri Candrawathi masih mencari keberadaan Brigadir J. Putri Candrawathi mencari Brigadir Joshua bahkan terjadi saat di Magelang dan di Jakarta.

“Bahwa PC masih bertanya kepada RR ketika itu di mana Josua. Jadi, agak aneh. Orang yang melakukan kekerasan seksual, tetapi korban masih tanya di mana Joshua,” ujar dia.

Edwin juga mengungkap bahwa pada 7 Juli 2022 itu Joshua dihadapkan kepada Putri di kamar setelah dipanggil. Pihaknya menyebut sangat aneh jika seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya. Kejanggalan lain adalah bahwa pada 7-8 Juli 2022, Putri masih serumah dengan Joshua. Baik saat di Magelang maupun di Jakarta.

Baca Juga :  Jadi Jenderal Bintang Dua Termuda, Ini Sederet Kasus Ditangani Ferdy Sambo

“Ini juga ganjil janggal. Lain lagi J masih dibawa oleh ibu PC ke rumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling,” ujar dia.

Edwin mengungkap, kejanggalan Putri Candrawathi sebagai korban pelecehan Brigadir Joshua itu tergambar jelas dalam rekonstruksi. Rekonstruksi itu disaksikan dan diawasi langsung LPSK, Komnas HAM, dan Kompolnas. Meski mengaku memiliki 7 kejanggalan, tetapi Edwin tak mau mengungkap kejangalan ke-7.

“Yang ketujuh saya enggak mau sebutkan dulu, karena belum dibuka oleh penyidik. Nanti kalau sudah dibuka oleh penyidik, saya tambahkan,” tandasnya.






Reporter: Wiwin Meliana

JAKARTA, BALI EXPRESS – Pengakuan Putri Candrawathi jadi korban pelecehan dan diperkosa Brigadir Joshua diragukan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Pasalnya, ada 7 kejanggalan Putri Candrawathi menjadi korban pelecehan sebagaimana tertuang dalam berita acara pemeriksaan (BAP) Ferdy Sambo pada pemeriksaan 22 Agustus 2022.

Meski memiliki 7 kejanggalan Putri Candrawati korban pelecehan Brigadir Joshua, LPSK hanya mau mengungkap 6 kejanggalan saja. 7 kejanggalan itu di antaranya adalah bahwa tudingan pelecehan seksual itu terjadi di Magelang saat rumah itu tidak hanya ada Putri dan Joshua saja. Ada Kuat Maruf dan Susi, ART Ferdy Sambo. Tapi ternyata Putri tidak berteriak minta tolong kepada keduanya.

“Di Magelang itu masih ada Kuat Maruf dan Susi. Jika memang terjadi demikian (pelecehan seksual), Putri seharusnya bisa teriak di sana,” ungkap Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu, Minggu (4/9).

Baca Juga :  KPK Tahan Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah di Muncul DKI Jakarta

Kejanggalan lain, yakni terlihat ketika Putri Candrawathi masih mencari keberadaan Brigadir J. Putri Candrawathi mencari Brigadir Joshua bahkan terjadi saat di Magelang dan di Jakarta.

“Bahwa PC masih bertanya kepada RR ketika itu di mana Josua. Jadi, agak aneh. Orang yang melakukan kekerasan seksual, tetapi korban masih tanya di mana Joshua,” ujar dia.

Edwin juga mengungkap bahwa pada 7 Juli 2022 itu Joshua dihadapkan kepada Putri di kamar setelah dipanggil. Pihaknya menyebut sangat aneh jika seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya. Kejanggalan lain adalah bahwa pada 7-8 Juli 2022, Putri masih serumah dengan Joshua. Baik saat di Magelang maupun di Jakarta.

Baca Juga :  Bank Dunia Dukung Upaya Indonesia Kurangi Emisi Karbon

“Ini juga ganjil janggal. Lain lagi J masih dibawa oleh ibu PC ke rumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling,” ujar dia.

Edwin mengungkap, kejanggalan Putri Candrawathi sebagai korban pelecehan Brigadir Joshua itu tergambar jelas dalam rekonstruksi. Rekonstruksi itu disaksikan dan diawasi langsung LPSK, Komnas HAM, dan Kompolnas. Meski mengaku memiliki 7 kejanggalan, tetapi Edwin tak mau mengungkap kejangalan ke-7.

“Yang ketujuh saya enggak mau sebutkan dulu, karena belum dibuka oleh penyidik. Nanti kalau sudah dibuka oleh penyidik, saya tambahkan,” tandasnya.






Reporter: Wiwin Meliana

Most Read

Artikel Terbaru