BANDUNG, BALI EXPRESS – Kabar duka menimpa keluarga anggota Pembinaan Masyarakat (Binmas) Kepolisian Sektor (Polsek Astanaanyar), Aipda Sofyan. Sofyan menjadi korban tewas dari aksi bom bunuh diri yang terjadi di tempatnya bekerja, Rabu (7/12/2022) pagi.
Mustofa, salah satu perwakilan keluarga Aipda Anumerta Sofyan mengatakan, kabar duka diterima keluarga setelah mendengar berita tentang ledakan bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar. Seluruh anggota keluarga pun kehilangan sosok yang dinilai paling bijaksana dalam keluarga. Sofyan kerap menyelesaikan masalah dalam keluarga dengan bermusyawarah.
“Kami sekeluarga merasa kehilangan karena kebijaksanaannya. Beliau selalu bermusyawarah dengan keluarga,” kata Mustofa saat ditemui di rumah duka Jalan Terusan Cibogo, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung, Rabu (7/12) sore.
Salman, kakak Sofyan, sudah memiliki perasaan tidak enak ketika menyaksikan adiknya yang bertugas di Satuan Pembinaan Masyarakat itu mengikuti apel pengamanan gereja, Minggu (4/12).
“Saya bilang, ‘Kerja hati-hati, saya gak enak’. Terus katanya ‘Ah, tenang aja, gak ada apa-apa’. Terus saya liatin dari jauh. Itu terakhir saya lihat,” kata Salman, Rabu (7/12).
Dalam riuh informasi soal bom di Polsek Astana Anyar, Salman mendapat informasi bahwa Sofyan berada di Rumah Sakit Immanuel. Sempat tidak khawatir dan berharap adiknya itu hanya terluka, tapi kabar yang ia terima selanjutnya sungguh tak enak. Sofyan meninggal dunia.
“Sudah gak ada katanya,” kata Salman.
Aipda Sofyan meninggalkan istri dan tiga orang anak. Jenazah korban dimakamkan di pemakaman keluarga di wilayah Sukahaji, Kota Bandung, Jawa Barat.