BALI EXPRESS- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan akan menindaklanjuti temuan transaksi senilai Rp300 triliun yang diduga janggal di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai (DJBC).
Temuan tersebut pertama kali diungkap oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengajak Mahfud untuk membersihkan Kementerian Keuangan dari korupsi atau tindak kriminal lainnya.
“Ayo Pak Mahfud aku dibantuin. Aku seneng dibantuin. Kita bersihin sama-sama,” katanya saat meninjau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Solo, Kamis (9/3).
Ani mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Mahfud dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana untuk membicarakan transaksi janggal tersebut. Namun, Ani mengaku belum mendapatkan data transaksi janggal yang dimaksud Mahfud.
“Tapi saya janji nanti akan ketemu sama Pak Mahfud sama Pak Ivan untuk meng-clear-kan (memastikan) sebetulnya ini masalahnya apa, bagaimana, siapa. Tapi kita harus bekerja dengan data yang sama, dengan fakta yang sama,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Rizal Ramli pun memberi pernyataan pedas. Dalam cuitannya Rizal Ramli mengibaratkan Kemenkeu adalah meja kotor yang akan dibersihkan. Untuk membersihkan meja kotor diperlukan lap bersih. Namun ia menilai Sri Mulyani bukan “lap” bersih.
“Kalau mau bersih-bersih meja kotor, pakailah lap bersih. Sri Mulyani bukan lap bersih,” cuitnya di akun twitter pribadinya, Jumat (10/03).
Reporter: Wiwin Meliana
BALI EXPRESS- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan akan menindaklanjuti temuan transaksi senilai Rp300 triliun yang diduga janggal di Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai (DJBC).
Temuan tersebut pertama kali diungkap oleh Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD. Ani, sapaan akrab Sri Mulyani, mengajak Mahfud untuk membersihkan Kementerian Keuangan dari korupsi atau tindak kriminal lainnya.
“Ayo Pak Mahfud aku dibantuin. Aku seneng dibantuin. Kita bersihin sama-sama,” katanya saat meninjau Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kota Solo, Kamis (9/3).
Ani mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Mahfud dan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana untuk membicarakan transaksi janggal tersebut. Namun, Ani mengaku belum mendapatkan data transaksi janggal yang dimaksud Mahfud.
“Tapi saya janji nanti akan ketemu sama Pak Mahfud sama Pak Ivan untuk meng-clear-kan (memastikan) sebetulnya ini masalahnya apa, bagaimana, siapa. Tapi kita harus bekerja dengan data yang sama, dengan fakta yang sama,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Rizal Ramli pun memberi pernyataan pedas. Dalam cuitannya Rizal Ramli mengibaratkan Kemenkeu adalah meja kotor yang akan dibersihkan. Untuk membersihkan meja kotor diperlukan lap bersih. Namun ia menilai Sri Mulyani bukan “lap” bersih.
“Kalau mau bersih-bersih meja kotor, pakailah lap bersih. Sri Mulyani bukan lap bersih,” cuitnya di akun twitter pribadinya, Jumat (10/03).
Reporter: Wiwin Meliana