JAKARTA, BALI EXPRESS – Kebijakan Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, mengangkat eks koruptor menjadi staf khusus dinilai kontreoversial. Risma resmi mengangkat Tasdi yang juga mantan bupati Purbalingga itu.
Tasdi mengaku bahwa dirinya diminta oleh Menteri Sosial (Mnesos) Risma untuk membantu pekerjaannya menangani bencana di Tanah Air.
“Alhamdulilah, saya dipercaya jadi staf khusus Mensos Risma. Mohon doa restunya,” kata Tasdi tulis admin @undercover.id.
“Jadi sekarang saya lebih banyak di Jakarta untuk membantu Mensos. Terkadang keliling Indonesia,” sambungnya.
Tasdi menjelaskan, dalam waktu dekat ini dia sudah punya sejumlah agenda, di antaranya bertugas ke Aceh dan kepulauan Natuna untuk menangani persoalan sosial di masyarakat.
“SKCK menangis membaca berita ini,” tulis admin @undercover.id.
Kabar Tasdi menjadi stafsus Mensos Tri Rismaharini sontak direspon oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi Kementerian Sosial (Kemensos), Romal Uli Jaya Sinaga.
Meski tidak menyanggah kabar itu, ia juga tidak membenarkan pengangkatan jabatan tersebut. Pasalnya, stafsus merupakan jabatan setara eselon I.
“Saya tidak pernah melihat surat keputusan (SK) pengangkatan Tasdi secara resmi menjadi stafsus,” kata Romal kepada wartawan, Selasa 14 Maret 2023 seperti dikutif dari Disway.
“Tentu ini wewenang langsung, pastinya Mensos, karena itu stafus,” sambungnya.
Jika kabar mantan pelaku tindak korupsi itu benar menjadi stafsus, pihaknya menduga Mensos Risma memiliki pertimbangan sosial yang kuat terhadap sosok Tasdi.
Apalagi, ia mendapat kabar, Tasdi dulunya seorang sopir truk, kemudian menjadi ketua DPRD Kabupaten Purbalingga dua periode, wakil bupati, dan bupati pada 2016-2018. Alhasil, Tasdi merupakan tokoh yang disenangi rakyatnya.
“(Stafsus) itu kan hak prerogatif (Mensos Tri Rismaharini). Nanti kita lihat kompetensi beliau (Tasdi)” pungkasnya.