BALI EXPRESS – Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar yang menyebut ada pihak yang terafiliasi kelompok terorisme menjadi anggota partai politik, turut direspon penggiat media sosial Jhon Sitorus.
Melalui akun Twitternya, Selasa (14/3), Jhon menyebut, sangat mengerikan jika sebuah partai politik berafiliasi dengan jaringan teroris. Menurutnya, partai politik adalah kendaraan termudah merebut kekuasaan. Namun beruntung, partai yang dimaksud tidak lolos dalam verifikasi pemilu.
“Ini perlu jadi perhatian serius, ancaman nyata terorisme mulai menyusup lewat parpol,” cuitnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut, ada partai politik yang terafiliasi dengan jaringan terorisme.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut, partai tersebut adalah partai baru yang calon pengurusnya memiliki afiliasi dengan jaringan teroris.
Boy menjelaskan, partai politik itu tidak termasuk dalam daftar 24 partai politik yang lolos sebagai peserta Pemilu 2024. Selain itu, Boy tidak dapat mengungkapkan identitas dari partai tersebut.
”Ini satu siasat jaringan yang terafiliasi kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dari pesta demokrasi dengan masuk ke dalam pesta demokrasi kita,” imbuhnya.
Untuk meminimalkan agenda tersebut, pihaknya menggandeng KPU, Bawaslu, dan partai politik. Harapannya, semua stakeholder bisa mencegah pola kampanye politik yang berorientasi memecah belah melalui isu identitas.
Reporter: Wiwin Meliana
BALI EXPRESS – Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar yang menyebut ada pihak yang terafiliasi kelompok terorisme menjadi anggota partai politik, turut direspon penggiat media sosial Jhon Sitorus.
Melalui akun Twitternya, Selasa (14/3), Jhon menyebut, sangat mengerikan jika sebuah partai politik berafiliasi dengan jaringan teroris. Menurutnya, partai politik adalah kendaraan termudah merebut kekuasaan. Namun beruntung, partai yang dimaksud tidak lolos dalam verifikasi pemilu.
“Ini perlu jadi perhatian serius, ancaman nyata terorisme mulai menyusup lewat parpol,” cuitnya.
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut, ada partai politik yang terafiliasi dengan jaringan terorisme.
Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut, partai tersebut adalah partai baru yang calon pengurusnya memiliki afiliasi dengan jaringan teroris.
Boy menjelaskan, partai politik itu tidak termasuk dalam daftar 24 partai politik yang lolos sebagai peserta Pemilu 2024. Selain itu, Boy tidak dapat mengungkapkan identitas dari partai tersebut.
”Ini satu siasat jaringan yang terafiliasi kelompok intoleran untuk bisa menjadi bagian dari pesta demokrasi dengan masuk ke dalam pesta demokrasi kita,” imbuhnya.
Untuk meminimalkan agenda tersebut, pihaknya menggandeng KPU, Bawaslu, dan partai politik. Harapannya, semua stakeholder bisa mencegah pola kampanye politik yang berorientasi memecah belah melalui isu identitas.
Reporter: Wiwin Meliana