JAKARTA, BALI EXPRESS – Warganet menaruh curiga terhadap peran Muhammad Agung Hidayatullah atau MAH, 21, pemuda yang berprofresi sebagai pedagang es menjadi seorang hacker.
Meskipun penangkapan yang dilakukan oleh polisi terhadap MAH, kemudian dikonfirmasi bahwa pedagang es tersebut bukanlah sosok hacker Bjorka yang dicari pemerintah. Namun, polisi menyebut peran pemuda asal Madiun Jawa Timur itu hanya membantu hacker Bjorka.
Dalam video yang beredar, MAH mengaku membantu hacker Bjorka, seperti yang dituduhkan polisi dan mengakibatkannya jadi tersangka. MAH sosok pemuda yang sehari-hari berjualan es ini mengaku membantu Bjorka di sela-sela kesibukannya sebagai penjual es.
MAH mengaku tidak tahu-menahu soal dunia coding maupun hacking. Sebab, selama ini ia cuma menyebarkan kembali apa yang Bjorka lakukan ke kanal Telegramnya. Bahkan, diakuinya dilakukan dengan bermodal aplikasi penerjemah.
MAH hanya beroperasi menggunakan handphone, dan bukanlah menggunakan laptop atau perangkat komputer canggih selayaknya hacker pada umumnya. Memang sejalan dengan pengakuan keluarganya, MAH tak memiliki perangkat laptop atau komputer karena keterbatasan biaya. “(Saya bantu Bjorka) lewat HP. Itu kan posisinya saya di tempat kerja. Iseng-iseng sambil nunggu pelanggan,” jelas MAH, Sabtu (17/9).
“Saya nggak bisa nge-hack, nggak bisa sama sekali. Juga nggak punya perangkat-perangkat,” sambungnya. “Tapi bisa pakai translate, tinggal ketik aja, jadi rilisnya, tinggal kirim,” ujarnya.
Pengakuan MAH ini jelas mendapat sorotan publik. Tak sedikit yang merasa janggal mendapati peretas yang konon mampu membobol data rahasia Badan Intelijen Negara (BIN) dan Presiden Joko Widodo dibantu oleh seorang penjual es, apalagi cuma bermodal HP. Netizen ragu, bila MAH pedagang es tersebut seseorang yang membantu hacker Bjorka selama ini. “Mengakui atau dipaksa mengakui,” sindir warganet. “Baru kali ini hacker dibantu tukang es …” timpal yang lainnya.
