JAKARTA, BALI EXPRESS – Beredar video tumpukan uang dollar tersusun rapi di sebuah rumah. Hingga saat ini belum ada klarifikasi atau penjelasan dari Kominfo atau Kepolisian terkait video yang beredar itu. Apakah benar uang-uang tersebut merupakan hasil sitaan dari bunker Ferdy Sambo senilai Rp 900 miliar.
Menanggapi isu yang beredar, Politisi Gerindra Arief Poyuono angkat bicara terkait fenomena yang mencuri perhatian publik. Arief heran dengan klarifikasi atau bantahan yang disampaikan. Heran lantaran baru disebut hoaks setelah beredar dan menjadi bahan pembicaraan warung kopi.
“Kok berita Rp 900 miliar sudah seminggu baru diklarifikasi itu hoax, enggak dari awal- awal ya. Maka mari kita gelengkan kepala,” ujar Arief Poyuono, Selasa (23/8) dikutip dari Disway.id.
“Kalaupun benar (Rp 900 miliar) itu dari judi online, ya disita saja untuk negara. Untuk tambah-tambah subsidi BBM,” imbuhnya.
“Loh realistis saja kita. Memang pemain judi online mengganggu stabilitas ekonomi atau politik? kan nggak ya. Yang main judi pasti yang ekonomi sudah mapan. Kalau yang nggak suka judi, nggak main juga. Pemain judi kan rakyat juga, yang harus diakomodir dong,” tuturnya.
Ketika ditanya bukannya judi haram dan dilarang agama? Arief Poyuono membalas dengan singkat dan cukup menohok. “Mabuk, korupsi juga haram mas,” timpal Arief.
Judi online, sambung Arief, akan sulit diberantas jika dibekingi aparat. Dan orang yang memegang kendali hukum juga bermain di ranah ini.
“Sulit mas. Jika benar adanya beking-beking begitu. Rusak mental kalau sudah bermain di ranah yang dilanggar. Pengen cepat kaya memanfaatkan lingkup jabatan, akibatnya hukum jadi absurd. Yang kere nyolong ranting kayu disikat, yang bandar besar dilindungi,” sindir Arief Poyuono.
Jika judi online merambah kemana-mana, sampai Kominfo dan aparat kepolisian kerepotan menanganinya, menurut Arief, legalkan saja sekalian.
“Coba kita lihat, setahun saja dilegalkan. Nanti terlihat siapa yang tepuk tangan. Besarkan pajaknya, sekalian. Toh banyak negara yang melegalkan perjudian. Mereka menarik untung sebesar-besarnya. Daripada bikin resah dan ngerepotin, legalkan saja,” timpal Arief.